PEKANBARU - Nyamuk aedes aegypti kini lebih menyerang dan menjangkiti secara agresif pada warga di Pekanbaru membuat kasus demam berdarah dengue (DBD) jadi meningkat tajam.
"Awal 2022 hingga minggu ke-17, sudah ada 332 orang yang terjangkit DBD."
"Memang ada penambahan, karena saat ini lagi musim pancaroba, masa peralihan, jadi memang kasus ada bertambah, tapi tidak signifikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Minggu (15/5/2022).
Ratusan orang di Pekanbaru terjangkit demam berdarah dengue (DBD) sejak awal 2022 hingga kini. Demam yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti ini telah menjangkiti warga Pekanbaru di 15 kecamatan.
Tetapi kasus DBD ini tidak meningkat secara signifikan.
"Ada satu pasien yang tengah di rawat. Kemarin ada satu, cuma tidak tahu dari kecamatan mana," kata dr Zaini Rizaldy Saragih.
Dia memastikan, hingga kini tidak ada pasien yang meninggal akibat DBD. "Alhamdulillah tidak ada pasien yang meninggal," ucapnya.
Namun dari 332 kasus DBD tersebut, kasus DBD terbesar terjadi di Kecamatan Marpoyan Damai dengan total pasien 55 orang. Kemudian 49 orang dari Payung Sekaki, 46 orang dari Tuah Madani.
"Kemudian 39 orang dari Kecamatan Rumbai, 33 orang dari Tenayan Raya, 23 orang dari Bukit Raya, 23 orang dari Binawidya. Selanjutnya 16 orang dari Kecamatan Sukajadi, 15 orang dari Limapuluh, 12 orang dari Senapelan, 10 orang dari Sail, 4 orang dari Rumbai Barat. Kemudian 3 orang dari Kecamatan Kulim, 3 orang dari Rumbai Timur, 1 orang dari Pekanbaru Kota," katanya.
Jadi pihak Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tetap mengingatkan masyarakat agar tetap hidup bersih dan mencegah terjadinya DBD. Pencegahan dapay dilakukan dengan menerapkan 3M (menguras, menutup dan mengubur). (rp.sul/*)
Tags : Nyamuk Aedes Aegypti, DBD Menyerang dan Menjangkiti, Kasus DBD Pekanbaru Meningkat, Kesehatan,