Internasional   2021/12/15 12:31 WIB

Omicron Menyebar dengan Cepat, Vaksin Booster 'Untuk Mencegah Gelombang Besar'

Omicron Menyebar dengan Cepat, Vaksin Booster 'Untuk Mencegah Gelombang Besar'
Karantina sosial yang mengharuskan setiap warga Inggris tinggal di rumah dianggap perlu untuk mencegah gelombang kasus akibat varian Omicron.

INTERNASIONAL - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memperingatkan bahwa gelombang besar varian Omicron akan melanda Inggris dalam waktu dekat. Sebagai langkah antisipasi, suntikan vaksin dosis ketiga atau booster akan diberikan kepada khalayak Inggris berusia di atas 18 tahun mulai pekan ini.

"Tiada yang seharusnya meragukan bahwa gelombang besar akibat varian Omicron akan terjadi," kata Boris dalam sebuah pernyataan di televisi, Minggu (12/12) malam.

Boris kemarin meningkatkan status kewaspadaan terhadap virus corona ke level empat. Keputusan itu dia ambil setelah para ilmuwan memperkirakan akan ada gelombang besar penularan pada Januari mendatang.

Kewaspadaan level empat menandakan penularan yang tinggi. Status ini terakhir kali diterapkan di Inggris pada Mei lalu.

"Saya khawatir kita sekarang menghadapi keadaan darurat dalam pertempuran melawan varian baru Omicron," kata Boris.

"Sekarang jelas bahwa dua dosis vaksin tidak cukup untuk memberikan perlindungan yang kita semua butuhkan.

"Namun kabar baiknya, para ilmuwan kita yakin bahwa dengan dosis ketiga, semua orang dapat meningkatkan level perlindungan itu kembali," ucapnya.

Suntikan dosis ketiga pekan ini akan mulai tersedia bagi semua warga Inggris yang berusia di atas 18 tahun Sebelumnya, suntikan ketiga ini baru akan ditawarkan akhir Januari mendatang.

"Pada titik ini para ilmuwan tidak dapat memastikan bahwa Omicron tidak terlalu parah," ujar Boris.

"Dan jika itu terbukti benar, kami sudah tahu varian itu jauh lebih menular sehingga gelombang kasus akibat Omicron pada orang-orang yang tidak menerima dosis ketiga akan berisiko meningkatkan cakupan rawat inap dan menyebabkan kematian yang sangat banyak," tuturnya.

Warga Inggris berusia 18 tahun ke atas dapat menerima vaksin dosis ketiga jika sudah melewati masa tenggang tiga bulan sejak dosis kedua.

Untuk mencapai target pemberian dosis ketiga, Boris menyebut banyak pertemuan medis antara dokter dan pasien harus ditunda hingga tahun baru.

Beberapa dokter sudah diizinkan menunda pemeriksaan kesehatan rutin untuk memberi ruang bagi vaksinasi.

Apa saja poin lain dalam pidato Boris?

  •     Sebanyak 42 tim dari angkatan bersenjata Inggris akan dikerahkan di setiap wilayah untuk membantu vaksinasi
  •     Lokasi vaksinasi akan ditambah, termasuk layanan yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain
  •     Jam buka klinik akan diperpanjang
  •     Ribuan relawan vaksinator akan dilatih
  •     Pemerintah Inggris akan memberikan dukungan ekstra untuk mempercepat vaksinasi di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara

Data ilmiah awal menunjukkan, vaksin dosis ketiga bisa mencegah sekitar hingga 75% orang dari gejala Covid yang disebabkan varian Omicron.

Setidaknya setengah juta suntikan dosis ketiga disalurkan di Inggris, Sabtu lalu atau hari kedua sejak peluncuran vaksin booster.

Pernyataan keras Boris Johnson, Minggu malam kemarin, mungkin akan menghadapi tiga tantangan berbeda.

Tidak akan mudah memperluas program booster dalam waktu singkat. Ada banyak keraguan terhadap ketersediaan dan kelayakan vaksin.

Selain itu, ada juga pertanyaan mengapa kebijakan dosis ketiga yang tidak berjalan dijalankan lebih cepat atau beberapa pekan lalu.

Kedua, kredibilitas Boris dipertanyakan secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Akankah publik, kali ini, mau mendengarkannya?

Dan di partainya sendiri muncul rasa frustrasi terhadap pengambilan keputusan dan skeptisisme tentang apa yang terjadi.

Boris bisa saja membuat janji yang berani dan mendesak warga menerima vaksin dosis ketiga. Namun menepati apa yang dia janjikan adalah hal lain.

Sebanyak 1.239 kasus baru Omicron tercatat terjadi di Inggris, Minggu (12/12) kemarin. Saat ini sudah muncul lebih dari 3.000 kasus varian Omicron di Inggris.

Beberapa kalangan menilai angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

Pemimpin Partai Buruh, Sir Keir Starmer, menyerukan ulang pidato Johnson untuk "meningkatkan semangat" masyarakat Inggris menerima vaksin dosis ketiga.

"Begitu banyak yang telah diminta dari orang-orang Inggris dan berkali-kali Anda telah menghadapi tantangan. Jadi mari terus melangkah dan dapatkan vaksin booster untuk melindungi keluarga, teman, dan sistem kesehatan," ujarnya.

Skotlandia dan Irlandia Utara juga sudah menyediakan vaksin booster untuk penduduk yang berusia lebih dari 30 tahun. Adapun penduduk Skotlandia berusia 18-29 tahun bisa mendapatkan vaksin dosis ketiga mulai akhir pekan ini.

Menteri Utama Skotlandia, Nicola Sturgeon, menyebut wilayahnya jumlah warganya yang sudah menerima vaksin booster lebih banyak dibanding seluruh wilayah lain di Inggris.

Namun dia berkata pemerintahannya akan tetap mempertimbangkan kebijakan khusus dalam beberapa minggu ke depan.

Boris Johnson menjanjikan semua penduduk Inggris berusia di atas 18 tahun dapat menerima vaksin dosis ketiga pada akhir Desember, jika mereka memenuhi syarat yang ditentukan.

Namun bukan berarti mereka dapat dipastikan akan bersedia menerima dosis ketiga tersebut.

Untuk mencegah dampak buruk varian Omicron, perlu percepatan vaksinasi yang signifikan, terutama program vaksin booster.

Selama beberapa pekan ke depan, peran dokter akan sangat penting untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Mereka akan diminta membuat daftar prioritas penerima dosis ketiga. Itu harus dilakukan para dokter di Inggris sebelum mereka melakukan pekerjaan rutin.

Janji itu berlaku untuk Inggris, walau juga akan diterapkan di negara anggota Inggris Raya. Terdapat 23 juta vaksin dosis ketiga yang sudah disalurkan di seluruh Inggris. Jumlah yang sama kini telah disiapkan.

Pada tingkat vaksinasi saat ini, hanya sepertiga dari vaksin itu yang akan diterima penduduk Inggris sampai akhir tahun 2021. Cakupan vaksinasi perlu dipercepat.
2px presentational grey line

Sebelumnya, pemerintah Inggris baru saja memperbarui aturan tentang isolasi diri. Mulai Selasa (14/12) besok, orang yang sudah menerima vaksinasi lengkap dan berkontak dengan pasien Covid tidak otomatis wajib mengisolasi diri.

Orang-orang dalam kategori ini diminta melakukan tes swab selama tujuh hari.

Perubahan ini berlaku setelah pemerintah Inggris menerapkan Rencana B. Mereka mewajibkan paspor Covid bagi orang yang hendak menghadiri acara padat pengunjung. Masyarakat juga diminta bekerja dari rumah.

Otoritas Wales dan Skotlandia menyebut aturan baru ini bisa berlaku di wilayah mereka dalam beberapa minggu ke depan.

Boris Johnson menyampaikan seluruh perubahan ini di saat kontroversi sebuah pertemuan yang melanggar aturan karantina terjadi di rumah dinasnya tahun lalu.

Merujuk prediksi sejumlah ilmuwan, Inggris akan menghadapi gelombang besar infeksi Covid akibat varian Omicron pada Januari mendatang, jika pembatasan sosial tidak diterapkan.

Berdasarkan riset itu, jumlah kematian akibat Omicron di Inggris bisa mencapai 25.000 hingga 75.000 pada akhir April 2022. Jumlah itu tergantung pada seberapa baik vaksin menghadapi varian tersebut.

Namun para ahli di balik penelitian itu berkata bahwa masih ada ketidakpastian seputar pemodelan.

Adapun prediksi itu diragukan ilmuwan lain yang tidak terkait dengan penelitian tersebut.

Studi ini dilakukan kelompok pemodel penyakit di London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM). Ini merupakan grup ilmuwan berpengaruh yang juga memberikan masukan pada pemerintah Inggris.

Bagaimanapun, hasil riset itu bukanlah prediksi pasti tentang dampak Omicron di Inggris. Penelitian itu hanya mengungkap sejumlah potensi yang bisa terjadi.

Penelitian itu didasarkan pada asumsi bahwa Omicron tidak akan berdampak parah pada kesehatan jika menginfeksi seseorang yang sudah divaksinasi.

Riset LSHTM juga memperhitungkan kebijakan dalam Rencana B yang saat ini diterapkan Inggris.

Cakupan luas vaksin dosis ketiga booster kemungkinan akan mengurangi dampak gelombang Omicron, menurut para peneliti tersebut.

Riset ini dipublikasikan Sabtu lalu, saat 54.073 kasus baru tercatat di Inggris. Dari jumlah itu, terdapat 633 kasus varian Omicron, meski jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.

Nick Davies, salah satu peneliti dalam riset itu, mengatakan bahwa Omicron menyebar sangat cepat. Varian ini, kata dia, cukup mengkhawatirkan dan kemungkinan akan menjadi bentuk virus yang dominan di Inggris pada akhir tahun ini.

Menurut riset itu, jumlah orang di Inggris yang terinfeksi Covid saat ini berlipat ganda setiap 2,4 hari.

Tren itu terjadi walau Inggris memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi dan lebih cepat dari bentuk asli penyebaran virus ketika tidak ada yang memiliki perlindungan.

"Berdasarkan apa yang kami teliti, kami dapat memperkirakan akan ada gelombang besar Omicron di Inggris," kata Davies.

Dalam skenario terburuk, menurut Davies, pembatasan sosial yang lebih ketat diperlukan untuk mencegah runtuhnya sistem perawatan di rumah sakit.

Apa saja prediksi riset itu?

Skenario 'paling optimis' mengasumsikan Omicron memiliki kekebalan yang rendah, sementara vaksin booster sangat efektif. Dalam pemodelan ini, pada periode 1 Desember hingga 30 April di Inggris akan ada:

  •     20,9 juta kasus positif
  •     175.000 kasus rawat inap
  •     24.700 kematian

Dalam skenario paling pesimis, yang mengasumsikan Omicron memiliki kekebalan yang tinggi dan vaksin dosis ketiga kurang efektif, pada periode yang sama akan terjadi:

  •     34,2 juta kasus positif
  •     492.000 kasus rawat inap
  •     74.900 kematian

Davies menyebut pembatasan sosial yang lebih ketat dan yang "mengerikan" perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.

Pemodelan ini memperingatkan, dalam skenario terburuk diperlukan tindakan untuk membatasi siapa yang ditemui, bisnis yang dapat dibuka serta keharusan tinggal di rumah.

Tujuannya, mencegah tekanan pada sistem kesehatan Inggris.

Lebih banyak data diperlukan sebelum gambaran sebenarnya tentang kondisi yang akan dialami Inggris menjadi lebih jelas.

"Dalam skenario kami yang paling optimistis, dampak Omicron di awal tahun 2022 akan berkurang dengan tindakan pengendalian ringan seperti bekerja dari rumah," kata Rosanna Barnard, peneliti lain dalam riset itu dirilis BBC News.

"Namun, skenario paling pesimistis menunjukkan, penduduk mungkin harus menanggung pembatasan yang lebih ketat untuk memastikan sistem kesehatan tidak kewalahan.

"Mengenakan masker, menjaga jarak sosial, dan suntikan booster sangat penting, tetapi itu mungkin tidak cukup.

"Tidak ada orang yang yang ingin menjalani karantina sosial lagi, tapi langkah itu terakhir diperlukan untuk melindungi layanan kesehatan jika Omicron memiliki tingkat kekebalan yang signifikan atau meningkatkan penularan dibandingkan dengan Delta," ujarnya.

Sebaliknya, pakar penyakit menular, Paul Hunter menduga skenario paling pesimistis tidak mungkin terjadi. Namun dia menilai tetap akan ada peningkatan kasus dalam jumlah besar, termasuk angka rawat inap, dan kematian.

"Masih ada ketidakpastian signifikan mengenai seberapa parah Omicron dalam konteks Inggris," ujarnya.

Sebuah anjuran untuk mengenakan masker dipasang di Bandara Heathrow, London, Inggris.

Sebagian besar ketidakpastian masih seputar seberapa baik vaksin dan dosis ketiga akan mencegah penderita Covid dirawat di rumah sakit.

Studi faktual oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris memperkirakan dua dosis vaksin memberikan perlindungan terbatas terhadap pengembangan gejala Omicron. Dosis ketiga disebut akan meningkatkannya perlindungan hingga 75%.

Pada puncak gelombang virus corona pada Januari 2021, rata-rata kasus positif dalam sepekan mencapai 60.000, sedangkan kematian mencapai 1.200 kasus. (*)

Tags : Inggris raya, Virus Corona, Vaksin, Kesehatan,