PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Operasional pasar induk yang ditargetkan pada Aprlil atau Mei 2024 mendatang disambut positif dari Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru bidang Infrastruktur dan Pembangunan.
"Operasional Pasar Induk Pekanbaru akan diresmikan ditengah kenaikan harga Sembako."
"Soal kelayakan fasilitas yang ada di pasar itu, kesiapan itu pun bukan hanya sekedar berdiri saja, sekedar pindah saja, bukan sekedar diisi saja. Jangan sampai ketika diisi, menimbulkan problem baru," kata anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Pasla, Senin (26/2).
Menurut Roni Pasla, keberadaan pasar induk sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat menata keberadaan pedagang yang selama ini melakukan aktivitas bongkar buat barang di pinggir jalan.
Meski menyambut baik rencana operasional Pasar Induk ini, Roni Pasla tetap mengingatkan Pemko akan kesiapan fasilitas penunjang yang dibutuhkan para pedagang.
Dengan tujuan, agar dengan beroperasinya pasar induk, tidak menimbulkan dampak atau problem lain di tengah masyarakat.
Roni meminta Pemko memastikan kesiapan Pasar Induk sebelum mengisi dan memindahkan pedangan ke pasar yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta itu.
Fasilitas yang harus diperhatikan, maksud Roni, ialah ketersediaan jaringan listrik, kelayakan sanitasi, termasuk fasilitas kamar mandi dan WC-nya. Sebab, fasilitas ini termasuk juga sebagai penunjang layaknya Pasar Induk itu untuk beroperasi.
"Seperti listriknya sudah ada apa belum, keperluan airnya di cek, sanitasinya sudah ada apa belum. Ini juga harus dipastikan sebelum diisi pedagang," paparnya.
Sebelumnya, Pemko Pekanbaru terus mendorong pengembang Pasar Induk agar segera menuntaskan pembangunan fisik. Proses pembangunan fisik Pasar Induk saat ini sudah berkisar 75 hingga 80 persen.
Beberapa kios dan hall pasar yang berada di Jalan Soekarno Hatta ini sudah rampung. Ada ratusan kios yang disediakan untuk pedagang sembako di lokasi tersebut. Ditargetkan pada tahun ini sudah bisa dilakukan Soft Launching Pasar Induk ini.
Pemko Pekanbaru juga melakukan penagkalan soal kenaikan harga-harga sembako jelang Ramadhan, seperti pemakaian sistim Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok mejelang lebaran.
"Kita telah membahas persoalan kenaikan harga bahan pokok. Salah satu solusinya adalah menginstruksikan dinas terkait untuk mencari distributor bahan pokok tersebut," kata Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.
Pemko Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan menyiapkan anggaran BTT.
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun menjelaskan, langkah ini bertujuan untuk mengintervensi kenaikan harga cabai, bawang dan beras di pasaran.
"Nanti Pemko pekanbaru melalui APBD akan menanggung transportasinya," sambungnya.
Pemko Pekanbaru akan menggunakan BTT untuk mendukung transportasi bahan pokok tersebut.
Muflihun menekankan, BTT dapat digunakan untuk mengintervensi harga yang terlalu tinggi.
"Saat harga naik, pakai BTT, boleh (digunakan). Hanya hari ini kita mencari mana harga yang mungkin naik pada saat puasa dan Idul Fitri. Kita sudah siapkan, dana BTT boleh digunakan untuk intervensi harga bahan pokok," ungkapnya.
Meskipun penggunaan BTT tidak dibatasi dalam jumlah, Muflihun menegaskan, ini bukan langkah yang akan berlangsung terus-menerus.
BTT akan digunakan sejauh diperlukan untuk menyeimbangi kenaikan harga bahan pokok di pasaran, dengan harapan harga akan kembali normal.
"Berapa yang dibutuhkan Disperindag untuk transportasi bahan pokok tersebut kita akan bayar, kita tidak tetapkan berapa jumlahnya. Include semua, karena BTT kan tak terduga," jelasnya.
Langkah ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Pekanbaru untuk proaktif dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok demi kesejahteraan masyarakat. (*)
Tags : operasional pasar induk, pekanbaru, kenaikan harga sembako, operasional pasar induk ditengah kenaikan sembako,