PEKANBARU - Para orang tua [wali murid] masih merasakan keragu-raguan anak-anaknya disuntik vaksin demi syarat sekolah tatap muka. Tetapi beberapa himbauan sudah ditegaskan untuk menepis keraguan itu.
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Pekanbaru sudah mulai digelar. Meski tidak diwajibkan bagi seluruh siswa, ada kekhawatiran orang tua atau wali murid jika memilih tidak melakukan vaksin untuk anak usia 6-11 tahun.
"Ya kita ragu juga, siapa yang bertanggung jawab jika ada musibah," kata Irwandi, salah seorang wali murid, warga jalan Arifin Achmad, Pekanbaru.
Ia mengaku dilema untuk mengikutsertakan anaknya yang duduk di sekolah dasar mengikuti vaksinasi.
"Kebimbangan wali murid memuncak, tetapi tidak divaksin khawatir anak-anak tidak bisa ikut sekolah tatap muka dan harus Daring."
Mengutip seperti disebutkan Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Laura Navika Yamani, para orang tua diimbau agar tidak ragu anak-anaknya mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Terlebih Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan 100 persen sudah mulai dilaksanakan."
“Vaksin menjadi syarat anak bisa mendapatkan vaksin agar bisa sekolah luring. Jika aturan ini tegas, maka orang tua murid akan mempertimbangkan bahwa vaksin penting,” katanya, Senin (3/1).
Dia juga menilai pihak sekolah harus memberikan penjelasan terkait pentingnya vaksin agar tidak menjadi terpaksa untuk divaksin, tetapi betul-betul sukarela. “Vaksin salah satu cara untuk memastikan bahwa masing-masing anak memiliki kekebalan awal terhadap Covid-19,” tuturnya.
Dia mengungkapkan data evaluasi menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksin akan dapat mencegah keparahan ketika terinfeksi Covid-19. “Iya tentu kelompok anak-anak di Indonesia cukup banyak. Ini akan lebih meningkatkan cakupan jika kelompok anak yang menjadi target vaksin banyak yang sudah divaksin,” pungkasnya.
Hal senada dikatakan Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Zulkarnain. “Saya mendorong agar orang tua segera melakukan vaksinasi Covid-19 pada anak. Sekarang banyak vaksinasi serentak untuk usia anak dan remaja. Gratis dan mudah,” ujar Zulkarnain.
Menurutnya, vaksinasi sangat penting dalam PTM. Vaksin bukan hanya kepada pendidik dan tenaga kependidikan saja (PTK).
“Namun juga orang tua dan murid."
"PTM bebas Covid-19 tidak akan berhasil dilaksanakan jika salah satu pihak belum divaksin,” imbuhnya.
Dirinya optimistis penanganan Covid-19 dapat lebih sukses dengan semakin banyaknya anak-anak yang disuntik vaksin, tren kasus belakangan ini juga menurun. “Saya optimis, tentu jika protokol kesehatan dijalankan dengan ketat,” pungkasnya.
Komisi III DPRD Kota Pekanbaru juga berencana akan memanggil pihak Diskes dan pihak terkait lainnya untuk memberikan penjelasan, baik terkait data realisasi pelaksanaan vaksinasi pada anak maupun kegundahan para orang tua.
"Kita akan rapat dengan Diskes untuk mempertanyakan langsung terkait realisasi pelaksanaan vaksinasi anak, dan mempertanyakan terkait hal-hal kesiapan masyarakat yang boleh dikatakan belum siap semua untuk divaksin," ungkapnya.
Dia mengaku, keragu-raguan orang tua atau wali murid yang saat ini masih terdengar tentang vaksin anak usia 6-11 tahun.
"Kita ketahui tidak ada pihak manapun yang lepas tangan terkait hal-hal yang kita lakukan untuk kebaikan bersama," tegas Zulkarnain. (*)
Editor: Syamsul Bachri
Tags : vaksinasi anak, vaksin covid 19 anak, vaksin covid 19 di Pekanbaru, vaksinasi covid 19, vaksinasi gratis,