PEKANBARU - Virus Zika memiliki hubungan filogenetik yang sangat erat dengan arbovirus lainnya seperti Dengue, Demam Kuning, Japanese Enchepalitis, dan West Nile Virus.
"Virus Zika bisa menyerang disiang hari, jangan sampai menyerbu permukiman warga."
"Maka untuk itu perlu kita waspada dengan melakukan fogging dilingkungan pemukiman warga ini dalam rangka antisipasi demam berdarah," kata Indra Kurniawan SH, Ketua RT03-RW03, Kelurahan Sidomulio Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru yang dirilisnya melalui sarana What Shap (WA), Senin (18/4/2022).
Spontan lingkungan berasap, jarak pandang pun jadi terbatas. "Dibanding bila kita mengabaikan, aktivitas warga dilingkungan ini bisa terganggu dengan fenomena munculnya nyamuk Dengue di tempat tinggal mereka," kata dia.
"Kita curiga, seiring menurunnya pandemi Covid-19, zika muncul. Apalagi sepekan terakhir daerah ini terus diguyur hujan," sebutnya.
Fenomena sering terjadi, nyamuk-nyamuk menempel di dinding rumah warga baik di bagian luar rumah dan bagian dalam.
"Nyamuknya kadang-kadang juga nempel di makanan, memang tidak digigit tapi cukup mengganggu. Kalau nempel di kulit gatal," ujarnya.
Dia lalu menunjukkan beberapa lokasi lahan yang masih kosong, berawa dan penuh semak belukar, ini terang saja akan penuh dengan nyamuk, "mungkin juga nyamuk yang berwarna hijau," kata dia.
Menurutnya, dia sudah menyemprot obat nyamuk (fogging) namun dampaknya memang belum terlihat. "Agaknya dalam fogging ini sedikit warga (penghuni rumah) sesak nafas. Tapi ya enggak lama, sebentar saja nyamuknya pasti buyar," ujarnya.
Beberapa keluhan ibu rumah tangga juga menunjukkan masih banyak pohon pohon dan semak belukar dipenuhi dengan nyamuk dengan kondisi daun menguning dan kering.
Menurut warga, selama beberapa tahun belakangan ini lingkungan RT03, masih memungkinkan sarang nyamuk, "fenomena nyamuk di tempat tinggal ini belum teratasi," ujar seorang Ibu rumah tangga lainnya.
Tetapi kembali disebutkan Indra Kurniawan, nyamuk bukan hanya menyerang rumah warga, ribuan nyamuk juga bisa ditemukan di bangunan kosong. Menurutnya, pihak sekolah yang memiliki bangunan juga harus melaporkan ke pihak puskesmas dan petugas kesehatan untuk melakukan kunjungan serta penyemprotan di sekolah.
Jadi nyamuk Zika dinilai berbahaya dan mengisap darah dan tanaman. Walaupun sudah disemprot memungkinkan tetap ada. Tetapi fenomena nyamuk dinilai tetap mengganggu kegiatan warga dan belajar mengajar siswa di SMPN 21 yang dekat dengan lingkungan RT03.
"Kalau sudah demikian tentu anak-anak kurang konsentrasi saat belajar dan akhirnya mengeluh banyaknya nyamuk. Terutama di kolong-kolong meja. Tetapi masih belum tahu solusinya seperti apa itu di SMPN 21. Ya paling di semprot obat nyamuk," pungkasnya. (rp.sdp/*)
Tags : Nyamuk, Virus Zika, Dengue, News Kota, Lingkungan RT03/RW03 Pekanbaru, Semprot Fogging,