Olah Raga   2024/09/08 11:45 WIB

Paralimpiade 2024: Indonesia Tambah Satu Medali Perak Setelah Kalah Tipis dari China

Paralimpiade 2024: Indonesia Tambah Satu Medali Perak Setelah Kalah Tipis dari China
Sejumlah atlet Indonesia melambaikan tangan pada pembukaan Paralimpiade Paris 2024 di Place de la Concorde di Paris pada Rabu (28/08). Kontingen Indonesia diperkuat 35 atlet yang bertanding pada 10 cabang olahraga dalam ajang olahraga terbesar sedunia yang diikuti atlet-atlet penyandang disabilitas dari berbagai negara.

OLAHRAGA - Tim boccia menambah satu medali perak untuk kontingen Indonesia dalam Paralimpiade Paris 2024 setelah kalah tipis 6-7 dari China pada final nomor tim campuran BC1/BC2, Kamis (05/09) malam waktu setempat

Felix Ardi Yudha, Muhamad Afrizal Syafa, dan Gischa Zayana harus mengakui keunggulan Zhijian Lan, Zhiqiang Yan, Qi Zhang dalam laga yang digelar di South Paris Arena.

Dengan hasil ini, secara total tim boccia menyumbangkan dua perak dan dua perunggu untuk kontingen Indonesia selama Paralimpiade Paris 2024.

Sebelumnya, Indonesia meraih medali emas pertama dalam ajang olahraga Paralimpiade Paris 2024. 

Medali itu didapatkan ganda campuran (SL3-SU5) Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila yang mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Setiawan Fredy dan Khalimatus Sadiyah, Senin (02/09).

Pada laga final di La Chapelle Arena, Hikmat/Leani menang dalam dua babak, dengan skor 21-16 dan 21-15.

Pasangan Setiawan/Sadiyah, meski kalah, tapi mereka meraih perak dan menambah koleksi medali Indonesia.

Perak lainnya didapatkan tunggal putri (SL3), Syakuroh Qonitah Ikhtiar. Di babak final melawan Xiao Zuxian dari China, dia kalah 14-21 dan 20-22.

Dari cabor para bulu tangkis lainnya, medali juga disumbangkan nomor ganda campuran SH6.

Pasangan Subhan/Rina Marlina sukses membawa pulang medali perunggu bagi Indonesia setelah menang atas Solaimalai/Sumathy Si dengan skor 21-17 dan 21-12.

Dalam perkembangan lain, Leani Ratri Oktila harus mengakui keunggulan Cheng He Fang pada perebutan medali emas dalam laga final tunggal putri (SL4). Dengan demikian, Leani sukses memberikan dua medali, yaitu emas dan perak.

Sementara itu, Khalimatus Sa’diyah juga harus mengakui keunggulan Helle Sofie Sagoey dalam perebutan medali perunggu.

Pebulutangkis tunggal putra, Suryo Nugroho, menyabet medali perak setelah kalah dari atlet Malaysia, Cheah Liek Hou.

Berikutnya, dua medali perunggu disumbangkan Deva Anrimusthi melalui nomor tunggal putra SU5 serta Rina Marlina/Subhan melalui nomor ganda campuran SH6.

Berdasarkan situs paralympic, sejauh ini Indonesia berada di posisi ke-41 dari 60 negara yang bertanding di ajang Paralimpiade 2024 Paris. Indonesia membungkus satu medali emas, tujuh medali perak, dan lima medali perunggu.

Medali-medali tersebut berasal dari cabang olahraga para bulu tangkis, para atletik, dan boccia.

Pada Minggu (01/09), Indonesia meraih dua medali perak dan dua medali perunggu.

Tim boccia Indonesia menambah satu medali perak melalui Muhammad Bintang Satria Herlangga dalam Paralimpiade Paris 2024.

Selain Bintang Herlangga, satu medali perak lainnya dipersembahkan oleh Saptoyogo Purnomo dalam cabang olahraga para atletik. Dia tampil di nomor lari 100 meter T37 dan menyelesaikan perlombaan dengan waktu 11,26 detik.

Saptoyogo memperbaiki pencapaiannya empat tahun silam saat tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. Dia merebut medali perunggu di nomor yang sama.

Sementara dua medali perunggu berasal dari Gischa Zayana dan Muhamad Afrizal Fasya yang juga dari boccia.

Pundi-pundi medali kontingen Indonesia ini dipastikan akan bertambah satu medali emas, pada Senin (02/09).

Torehan para atlet difabel Indonesia diharapkan lebih baik dari perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020. Saat itu, atlet-atlet Indonesia mendulang dua emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Raihan itu lebih baik dibandingkan pencapaian Indonesia pada Paralimpiade Rio 2016, ketika Indonesia “hanya” memperoleh satu perunggu.

Setelah Olimpiade Paris ditutup beberapa waktu lalu, giliran atlet-atlet penyandang disabilitas berlaga di Paralimpiade 2024. Paris menjadi tuan rumah Paralimpiade musim panas untuk pertama kalinya pada 2024.

Bagi Prancis, ini adalah kedua kalinya mereka menjadi tuan rumah pertarungan tertinggi para atlet penyandang disabilitas setelah Tignes dan Albertville berbarengan menjamu Paralimpiade musim dingin 1992.

Setidaknya 4.400 atlet dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam 22 cabang olahraga di Paris.

Paralimpiade Tokyo terpaksa dijadwalkan ulang menjadi 2021 dan diadakan secara tertutup akibat Covid-19. Pada Paralimpiade Paris 2024, para penonton dapat dengan gegap gempita menyuarakan dukungan terhadap atlet-atlet kebanggaan mereka.

Dibuka dengan upacara penyambutan pada Rabu (28/08) waktu setempat, sejumlah atlet bersaing demi merebut 22 emas pada Kamis (29/08) yang menjadi hari pertama kompetisi. Secara total, ada 549 medali emas yang diperebutkan dalam paralimpiade kali ini.

Hari terakhir Paralimpiade Paris jatuh pada Minggu, 8 September 2024, dengan mempertandingkan bola basket kursi roda, para angkat berat, para kano, dan maraton kursi roda.

Upacara penutup dijadwalkan berlokasi di Stade de France.

Cabang olahraga apa saja yang dipertandingkan?

Berbeda dengan dua Paralimpiade terakhir, tidak ada olahraga baru yang dipertandingkan di Paris.

Pada Rio 2016, para triathlon dan para kano dipertandingkan untuk pertama kalinya, sementara para taekwondo dan para-bulu tangkis melakukan debutnya di Tokyo 2020.

Terdapat 22 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Paralimpiade Paris 2024.

  • Sepakbola tuna netra
  • Boccia (olahraga yang dirancang khusus atlet dengan keterbatasan kemampuan motorik seperti cerebral palsy dan menjadi paralimpik sejak 1984
  • Goalball (permainan yang didesain untuk tuna netra atau yang punya kekurangan dalam penglihatan)
  • Para panahan
  • Para atletik
  • Para badminton/para-bulu tangkis
  • Para kano
  • Para bersepeda
  • Para berkuda
  • Para judo
  • Para angkat berat
  • Para dayung
  • Para renang
  • Para tenis meja
  • Para taekwondo
  • Para triathlon
  • Para menembak
  • Voli duduk
  • Bola basket kursi roda
  • Anggar kursi roda
  • Rugby kursi roda
  • Tenis kursi roda

Lokasi mana saja yang digunakan untuk Paralimpiade?

Sebagian besar fasilitas yang digunakan para atlet Olimpiade untuk berlaga juga akan menjamu atlet-atlet paralimpik.

Stadion nasional Prancis, Stade de France, akan menjadi tuan rumah cabang para atletik, sementara arena indoor serbaguna Paris La Défense Arena menjadi tempat atlet-atlet para renang bertanding.

Tenis kursi roda dimainkan di Roland Garros yang setiap tahunnya menjadi tuan rumah Prancis Terbuka, sementara taman Chateau de Versailles yang indah akan menjamu para berkuda.

Situs bersejarah Grand Palais yang sudah biasa menjadi tempat acara kesenian dan olahraga akan menjadi tuan rumah anggar kursi roda dan para taekwondo.

Adapun kompetisi sepak bola tuna netra dilangsungkan di stadion khusus yang dibangun di kaki Menara Eiffel yang ikonik.

Para triathlon dijadwalkan berlangsung di pusat kota Paris dan etape berenangnya akan berlangsung di Sungai Seine.

Atlet-atlet para badminton Indonesia akan adu jago tepok bulu dengan atlet dunia lainnya di Porte de la Chapelle Arena.
Bagaimana peluang Indonesia di Paralimpiade Paris 2024?

Dilansir situs LEXI yang mengklasifikasikan parasport, para-bulu tangkis dibagi ke beberapa kelas berdasarkan tingkat kemampuan para atlet. WH untuk wheelchair (kursi roda) dan S untuk standing (berdiri).

Kategori WH1 dan WH2 ini diperuntukkan bagi pemain para badminton yang berkursi roda. Atlet-atlet WH1 mempunyai disabilitas kedua anggota tubuh bagian bawah dan disabilitas batang tubuh.

Sementara WH2 untuk penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota tubuh bawah dan disabilitas minor (atau tidak ada disabilitas sama sekali) di batang tubuh.

SL3 adalah atlet penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota gerak bawah dan keseimbangan berjalan atau berlari.

SL4 adalah atlet penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota gerak bawah tetapi memiliki gangguan minimal dalam berjalan atau berlari.

Sementara SU5 adalah atlet dengan disabilitas anggota gerak atas.

Adapun kategori SH6 adalah atlet bertubuh pendek yang disebabkan oleh achondroplasia atau kondisi genetik lainnya.

Ajang Paralimpiade Paris 2024 memainkan kategori ganda campuran SL3-SU5 (di mana atlet SL3 berpasangan dengan atlet S5). Namun, ganda putra dan putri SL3-SU5 tidak dimainkan.

Dilansir situs LEXI yang mengklasifikasikan parasport, para-bulu tangkis dibagi ke beberapa kelas berdasarkan tingkat kemampuan para atlet. WH untuk wheelchair (kursi roda) dan S untuk standing (berdiri).

Kategori WH1 dan WH2 ini diperuntukkan bagi pemain para badminton yang berkursi roda. Atlet-atlet WH1 mempunyai disabilitas kedua anggota tubuh bagian bawah dan disabilitas batang tubuh.

Sementara WH2 untuk penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota tubuh bawah dan disabilitas minor (atau tidak ada disabilitas sama sekali) di batang tubuh.

SL3 adalah atlet penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota gerak bawah dan keseimbangan berjalan atau berlari.

SL4 adalah atlet penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota gerak bawah tetapi memiliki gangguan minimal dalam berjalan atau berlari.

Sementara SU5 adalah atlet dengan disabilitas anggota gerak atas.

Adapun kategori SH6 adalah atlet bertubuh pendek yang disebabkan oleh achondroplasia atau kondisi genetik lainnya.

Ajang Paralimpiade Paris 2024 memainkan kategori ganda campuran SL3-SU5 (di mana atlet SL3 berpasangan dengan atlet S5). Namun, ganda putra dan putri SL3-SU5 tidak dimainkan.

Atlet para para-bulu tangkis Leani Ratri Oktila mengharumkan nama Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 dengan meraih dua emas di kategori ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto dan di kategori ganda putri SL3-SU5 dengan Khalimatus Sadiyah.

Ratri juga meraih perak di nomor tunggal putri SL4 di Tokyo 2020 setelah dikalahkan atlet China, Che Hefang, dengan skor ketat 19-21, 21-17, dan 16-21.

Ratri/Khalimatus sebelumnya menumbangkan Che Hefang yang berpasangan dengan Ma Huihui untuk meraih emas ganda putri.

Bagaimana dengan kans Ratri di Paralimpiade 2024?

Sempat absen dari ajang para badminton karena melahirkan dua tahun silam, Ratri di Paris akan fokus penuh di tunggal putri SL4 dan ganda campuran SL3-SU5. Untuk ganda campuran, kali ini dia berpasangan dengan Hikmat Ramdani.

Adapun nomor ganda putri SL3-SU5 dihapuskan di Paralimpiade Paris. Padahal, selain juara bertahan, Ratri/Khalimatus juga menjuarai kategori ini pada Kejuaraan Dunia Para Badminton 2022.

“Enggak dikasih tahu alasannya [mengapa dihapuskan]. Mungkin karena mereka [Prancis] enggak punya [atlet di kelas itu]. Kan mereka tuan rumah,” ujar Ketua NPC Indonesia Seny Marbun pada Kamis (29/08).

Senny mengakui dihapuskannya nomor ganda putri SL3-SU5 ini membuat Indonesia menurunkan target dari dua emas menjadi satu emas di Paris.

"Kita mendingan bikin surprise daripada kita berkhayal duluan," ujarnya.

Di edisi Paris, Ratri yang menjadi unggulan kedua berkesempatan untuk revans terhadap Cheng Hefang yang menjadi unggulan ketiga. Dari 14 pertemuan, Cheng memang sudah menang sebanyak 12 kali—termasuk di Paralimpiade Tokyo 2020.

Atlet para badminton Norwegia, Helle Sofie Sagøy, yang menempati unggulan teratas, juga bisa menjadi ancaman bagi Ratri.

Walaupun Ratri sudah mengalahkan Sagøy sebanyak delapan kali, atlet Eropa berusia 26 tahun dengan kaki prostetik di sebelah kanan itu sempat mengalahkan di ajang 4 Nations Para Badminton 2023.

Dilansir Tempo, Ratri mengakui atlet-atlet China adalah pesaing terberatnya di tunggal putri.

“Kalau ditanya peluang medali, saya pasti yakin, apalagi dengan masa persiapan yang sudah saya jalani. Saya dan para atlet lainnya akan berjuang maksimal,” ujar Ratri pada Senin (20/08).

Tidak hanya Ratri, Khalimatus Sadiyah juga berlaga di nomor tunggal putri SL4. Khalimatus unggul 3-2 dari sisi head-to-head melawan Sagøy. Adapun melawan Cheng Hefang, Khalimatus tertinggal 0-9.

Apa target medali para badminton di Paris 2024?

Dilansir kantor berita Antara, pelatih para bulu tangkis Indonesia, Hary Susanto, dalam keterangan tertulis menyebut peluang Tim Merah Putih di ajang para-bulu tangkis adalah satu medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu.

"Dari sisi pengalaman pada [ajang perorangan] sebelumnya, kita masih berada pada titik aman, yang penting jangan ada kendala apa-apa saat di lapangan. Insya Allah bisa,” ujar Hary pada Selasa (27/08).

Nomor ganda campuran SL3-SU5 sendiri berpeluang menciptakan final sesama atlet Indonesia. Baik Leani Ratri Oktila/Hikmat Ramdani maupun Khalimatus yang berpasangan dengan Fredy Setiawan menempati dua unggulan teratas.

Di tunggal putra SU5, Indonesia menurunkan Dheva Anrimusthi yang meraih perak di Tokyo 2020 dan Suryo Nugroho yang waktu itu memenangkan perunggu. Unggulan teratas asal dan juara bertahan asal Malaysia, Cheah Liek Hou, menjadi ganjalan Dheva dan Suryo.

Dheva dan Cheah merupakan rival sengit. Cheah unggul tipis 8-7 dari segi rekor kemenangan termasuk memenangkan pertemuan terakhir mereka di Kejuaran Dunia di Pattaya bulan Februari lalu. Adapun Suryo yang sekarang ranking 5 dunia memenangi empat dari total 16 pertemuan dengan Cheah.

“Persaingannya sudah berbeda dari Paralimpiade Tokyo. Saya harus optimistis mempertahankan medali perunggu, dan syukur-syukur bisa masuk final,” ujar Suryo seperti dilansir Tempo pada Senin (20/08).

Suryo barangkali merujuk ke atlet Taiwan Fang Jen-yu yang dikalahkannya di Tokyo 2020 untuk merebut perunggu. Di Paris, Fang menempati unggulan kedua di bawah Cheah.

Walaupun secara total Suryo masih unggul 6-4 di rekor kemenangan, Fang memenangkan 4 dari 5 pertemuan mereka yang terakhir termasuk di 4 Nations Para Badminton International 2024 pada bulan Juni.

Di kategori tunggal putri SH6, atlet Rina Marlina, meski tidak masuk ke daftar unggulan, tetap berpeluang menang meraih medali. Terbukti, Rina selalu menang melawan tiga unggulan teratas—Nithya Sre Sivan (India), Giuliana Póveda (Peru), dan Rachel Choong (Inggris).

Bagaimana peluang medali Indonesia di cabor lainnya?

Atlet para angkat berat alias powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih, juga berpeluang meraih medali di Paris.

Pada Paralimpiade Tokyo 2020, Ni Nengah Widiasih yang kehilangan fungsi kakinya pada usia empat tahun dan berkursi roda meraih medali perak di kelas 41. Di Rio tahun 2016, dia meraih medali perunggu.

Meski persiapannya untuk Paralimpiade 2024 sempat terganggu akibat cedera bahu, perempuan Bali berusia 31 tahun itu tetap optimistis dapat menyumbang medali ketiga bagi Indonesia.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia, untuk keluarga saya,” ujarnya pada Senin (26/08) seperti dilansir Antara.

Adapun di cabang para atletik, Indonesia menaruh harapan medali dari Saptoyogo Purnomo sebelumnya meraih perunggu di Paralimpiade 2020 di Tokyo.

Pria asal Purwokerto berusia 25 tahun itu meraih medali perunggu di kategori sprint 100 meter kategori T37 yang dikhususkan untuk atlet dengan disabilitas pergerakan dan koordinasi di setengah bagian tubuh karena cerebral palsy.

“Sebelum berangkat, saya sudah melakukan tes 100 meter dengan hasil yang mendekati catatan waktu sebelumnya. Semoga nanti saat lomba bisa memecahkan rekor atau setidaknya menyamai catatan lama,” tutur Saptoyogo seperti dilansir Antara pada Senin (26/08).

Pada Maret 2024, di situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Menpora Dito Ariotedjo menyatakan optimis Indonesia bisa meraih prestasi pada Paralimpiade Paris berdasarkan rujukan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia yang pada saat itu memasang target dua medali emas.

Meski begitu, seperti dilansir Antara pada Rabu (28/08), Menpora Dito menyatakan tidak terlalu mengumbar target dan lebih ingin menyemangati para atlet disabilitas demi menjaga mentalitas mereka.

Yang pasti, Dito mengatakan nilai bonus dari pemerintah bagi para atlet Paralimpiade akan sama dengan para atlet Olimpiade.

Seperti diketahui, di Olimpiade Paris 2024, Indonesia mendapat dua medali emas dari Veddriq Leonardo dari cabor panjat tebing nomor speed dan Rizki Juniansyah di cabor angkat besi kelas 73 kilogram.

Indonesia juga mendapat satu perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung melalui bulu tangkis nomor tunggal putri. (*)

Tags : Olahraga, Olimpiade, Indonesia, Badminton, Tokyo 2020, Atletik, Disabilitas,