PEKANBARU - Pemko Pekanbaru Pantau Progres Proyek Parit Belanda Senilai Rp80 Miliar di Rumbai Proyek Parit Belanda menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir rutin di kawasan Rumbai, khususnya di Kelurahan Sri Meranti dan Umban Sari.
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho meninjau langsung progres pembangunan Parit Belanda di Kecamatan Rumbai.
Proyek infrastruktur pengendalian banjir sepanjang 12 kilometer ini dibangun dengan dukungan anggaran dari APBN senilai Rp80 miliar.
Dalam kunjungan tersebut, Agung didampingi sejumlah pejabat Pemko Pekanbaru dan meninjau langsung lokasi pembangunan yang saat ini baru terealisasi sepanjang 3 kilometer.
Ia menegaskan pentingnya percepatan proyek tersebut, termasuk upaya mediasi dengan warga yang lahannya terdampak pembangunan.
“Kami cek ke lapangan langsung, karena memang ada beberapa lahan masyarakat yang akan kita negosiasi. Saya berharap dukungan dari masyarakat supaya pembangunan bisa berjalan lancar,” ujarnya Jumat (30/5).
Menurutnya proyek pembangunan Parit Belanda menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir rutin di kawasan Rumbai, khususnya di Kelurahan Sri Meranti dan Umban Sari.
“Insyaallah, pembangunan parit ini akan menyelesaikan masalah banjir yang selama ini dikeluhkan warga,” kata Agung.
Ketua RW 16 Kelurahan Sri Meranti, Mukti Arifin, menyampaikan apresiasinya atas perhatian serius Pemko Pekanbaru terhadap persoalan banjir di wilayahnya.
"Kami sangat berterimakasih kepada Wali Kota. Dengan segala upaya dan perjuangannya, beliau benar-benar menunjukkan komitmen untuk masyarakat Rumbai,” ujar Mukti.
Pemerintah Kota Pekanbaru akan terus melakukan pemantauan progres pembangunan agar proyek senilai Rp80 miliar ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, tak menampik bahwa penanganan banjir saat ini memang belum maksimal.
Agung mengungkap salah satu langkah antisipasi yang menjadi andalan Pemko Pekanbaru, yakni memanfaatkan kembali infrastruktur bersejarah peninggalan era kolonial.
Pemko Pekanbaru telah membangun Parit Belanda di kawasan Rumbai sebagai upaya mengurangi dampak banjir.
"Adanya Parit Belanda ini untuk mengurangi dampak banjir," ungkapnya, Jumat, 16 Oktober 2025.
Parit Belanda adalah istilah yang merujuk pada saluran drainase atau kanal utama buatan peninggalan masa kolonial Belanda di Kota Pekanbaru, khususnya di kawasan Rumbai, yang kini direvitalisasi oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk mengatasi masalah banjir
Parit Belanda awalnya digunakan pada era kolonial Belanda dalam mengatur aliran Sungai Siak untuk melindungi permukiman warga.
Parit Belanda diperkirakan dibangun sekitar tahun 1861 pada masa Pemerintah Keresidenan Riau, menjadikannya salah satu infrastruktur tata air tertua di Pekanbaru.
Penyebutan "Parit Belanda" sebagai solusi di ibu kota Provinsi Riau pada 2025, memunculkan pertanyaan besar mengenai seberapa jauh Pemko Pekanbaru bergantung pada warisan tata air dari masa lalu.
Meski demikian, ia mengklaim ada sejumlah lokasi yang sudah menunjukkan perbaikan, terutama dalam kecepatan surut air.
"Sudah banyak yang dilakukan, sehingga banjir saat ini lebih cepat surutnya. Biasanya tiga jam, sekarang bisa surut setengah jam," ujarnya. (rp.ind/*)
Tags : Parit Belanda, Banjir, Hujan, Rumbai, Sungai Siak, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho , Pekanbaru, banjir,