Politik   2024/10/22 9:27 WIB

Calon Kepala Daerah Diharap Bisa Rebut Suara Generasi Muda, LP3 Anak Negeri: 'untuk Menyokong Keberhasilan Pikada 2024 yang Sudah Ditetapkan KPU'

Calon Kepala Daerah Diharap Bisa Rebut Suara Generasi Muda, LP3 Anak Negeri: 'untuk Menyokong Keberhasilan Pikada 2024 yang Sudah Ditetapkan KPU'
Wawan Sudarwanto, LP3 Anak Negeri

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Gebyar Gempita Pesta Demokrasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, secara resmi akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 mendatang.

"Para Paslon Cagub-Cawagub Riau rebut suara generasi muda."

"Generasi Muda memiliki peran penting dalam menyokong keberhasilan Pilkada 2024 yang sudah ditetapkan KPU," kata Wawan Sudarwanto dari Lembaga Penelitian Pengembangan Pendidikan (LP3) Anak Negeri belum lama ini.

Menurutnya, Pilkada Serentak adalah proses pemilihan jabatan pemerintahan memalui proses penghitungan suara  yang dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

"Setiap warga negara memiliki hak suara yang sama. Pilkada adalah jantung Demokrasi."

Generasi muda yang mencapai batas usia 17 tahun keatas, Terdaftar sebagai pemilih merupakan hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara Indonesia.

Untuk pertama kalinya generasi muda mendominasi sebagai daftar pemilih. Dimana generasi milenial dan gen z berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang telah ditetapkan oleh KPU pada tanggal 2 Juli 2024 dan diumumkan langsung oleh ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni sebanyak 204.807.222 pemilih. Diantaranya ada sebanyak 55% dari total DPT adalah Generasi Milenial dan juga Generasi Z.

"Saya kira paslon Syamsuar dan Mawardi (SUWAI) nomor urut 3 itu sudah ikut memperebutkan suara dari generasi muda ini,"sebutnya.

"Mereka (SUWAI) bahkan berjanji untuk memperjuangkan gagasan serta kepentingan generasi muda. Keterlibatan generasi muda dalam pemilu adalah sebagai wujud masa depan, yang memiliki potensi untuk membawa perubahan yang positif bagi Riau," katanya.

"Terkadang generasi muda juga memperjuangkan isu-isu penting yang mempengaruhi pandangan dan kebijakan kandidat."

"Karena generasi muda sekarang sudah melek teknologi, kritis dalam berpikir, dan inovatif. Selain itu generasi muda, mudah juga berbaur dengan semua kalangan, tidak memberi sekat kepada dirinya, berani berbicara dan berani berbuat. Sehingga generasi muda dianggap sebagai pemilih yang jujur, adil, dan pemilih yang bersih," sebut Wawan.

Menurutnya, generasi muda juga di yakini dengan keramahannya terhadap teknologi informasi dapat membantu KPU Memfilter, Misinformasi, Disinformasi, Hoax, dan ujaran kebencian.

"Keterlibatan generasi muda dalam pilkada juga diharapkan untuk meminimalisir hal-hal negatif, seperti hoax dan juga propaganda di media sosial yang dapat memecah belah berbagai pihak, yang berdampak buruk bagi pesta demokrasi," kata dia.

Jadi menurut Wawan, generasi muda tidak hanya berperan sebagai pemilih, tetapi juga melibatkan dirinya sebagai bagian penyelenggaraan pemilukada, mulai dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS), yang siap untuk menjadi bagian dari integral dari proses demokratisasi. (*)

Tags : Paslon Gubernur-Wakil Gubernur, Suara Generasi Muda, Paslon Gubernur-Wagub Rebut Suara Generasi Muda, Pikada 2024, Pesta Demokrasi ,