PEKNBARU, RIAUPAGI.COM - Calon Gubernur Riau (Cagubri) nomor urut 3 Drs H Syamsuar, M.Si - DR H Mawardi Muhammad Saleh (SUWAI) menggelar diskusi terbuka bersama generasi milenial di sebuah acara bertajuk “Ngobrol Bareng Syamsuar”.
"Paslon SUWAI perhatikan tantantangan generasi muda."
“Milenial Riau adalah motor penggerak perubahan. Kalian bukan hanya bagian dari masyarakat, tapi bagian dari solusi. Kami berkomitmen untuk mendukung kreativitas dan inovasi anak muda, terutama dalam sektor ekonomi digital dan UMKM,” kata Acara yang berlangsung di Samara Coffee & Space, Panam Pekanbaru, Rabu malam (30/10/2024) tersebut dihadiri ratusan milenial dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, komunitas kreatif, hingga pengusaha muda.
Mereka aktif menyampaikan harapan dan kekhawatiran terkait kondisi Riau saat ini, termasuk peluang kerja, akses pendidikan, serta solusi atas masalah lingkungan dan infrastruktur.
Acara ini diadakan untuk mendengarkan aspirasi anak muda sekaligus memaparkan visi dan misi Syamsuar bagi masa depan Riau, khususnya dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Diskusi Bareng Syamsuar ini juga dihadiri influencer anak-anak muda Riau yang sudah terkenal yaitu Megi Irawan, Hanan dan Hafis
Dalam diskusi tersebut, Syamsuar menegaskan pentingnya peran anak muda dalam pembangunan daerah.
Selain itu, Syamsuar berkomitmen dengan program-program unggulan yang ramah milenial, seperti bantuan permodalan untuk startup, pelatihan keterampilan digital, dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Kita ingin menciptakan ekosistem di mana anak muda merasa didukung untuk berkreasi dan berprestasi, tanpa harus meninggalkan Riau,” tambahnya.
Acara tersebut juga diwarnai dengan sesi tanya jawab interaktif. Beberapa peserta menyampaikan harapan agar pemerintah provinsi lebih memperhatikan minat bakat anak muda dimasa depan.
Syamsuar merespons dengan menjelaskan rencana kebijakan berkelanjutan yang akan ia prioritaskan dimasa kepemimpinannya lima tahun kedepan.
Salah satu peserta, Defna Friska (23), mahasiswi ekonomi dan bisnis Universitas Riau mengapresiasi acara tersebut.
“Jarang sekali ada ruang dialog langsung seperti ini. Ini jadi kesempatan bagi kami untuk didengar dan mengetahui lebih jelas arah kebijakan ke depan,” ujarnya.
Melalui acara ini, Syamsuar berharap dapat merangkul lebih banyak dukungan dari kalangan muda. “Kami percaya bahwa bersama generasi milenial, kita bisa membangun Riau yang lebih maju, inovatif, dan berdaya saing,” sebutnya.
Rut Klarisa mahasiswi FKIP Unri milenial muda asal Duri yang mengikuti kampanye dialogis bareng Cagubri Syamsuar ini mengungkapkan bahwa sosok Syamsuar memiliki rekam jejak kepemimpinan yang baik selama menjabat sebagai Bupati Siak dua periode dan Gubernur Riau 2019-2024.
Inisiatifnya dalam mendorong pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia adalah sebagai langkah konkret yang diperlukan oleh Provinsi Riau.
Dia menyatakan bahwa program-program pak Syamsuar terkait kewirausahaan dan ekonomi kreatif selaras dengan aspirasi anak muda yang ingin mandiri secara ekonomi.
“Kami butuh pemimpin yang mendukung startup dan UMKM. Pak Syamsuar sudah menunjukkan komitmen itu dengan berbagai programnya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Feronica mahasiswi asal Dumai, generasi muda ini mengapresiasi gagasan Pak Syamsuar dalam memajukan pendidikan dan digitalisasi. Rencana memperkuat akses internet hingga ke desa-desa di Riau dianggap sebagai langkah krusial untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi era globalisasi.
Begitu juga dengan program pemberian beasiswa kepada mahasiswa mulai S1, S2 hingga S3. Ini merupakan kebijakan sangat baik dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia di provinsi yang berdaya saing dengan daerah lain.
Pemuda diharap terlibat songsong bonus demografi Indonesia
Bonus demografi saat ini menjadi salah satu topik perbincangan paling hangat di Indonesia.
Betapa tidak, Indonesia digadang-gadang akan mengalami momentum bonus demografi, yaitu kondisi dimana terjadi peningkatan signifikan jumlah usia produktif (15 – 64 tahun), pada tahun 2020 – 2030.
Hal ini tentu bisa menjadi peluang tersendiri bagi pembangunan Indonesia, namun bila tidak ditangani dengan baik dapat berubah menjadi ancaman.
Sinergi yang terjalin dengan baik antar-stakeholder kemudian dapat menjadi salah satu kunci dalam mengubah potensi ancaman menjadi peluang bonus demografi.
Tetapi Syamsuar tak menampik mengatakan, pemuda sebagai bagian dari angkatan produktif merupakan aktor penting, dimana pemuda menjadi sasaran utama dalam isu bonus demografi.
Di sisi lain, Syamsuar juga tidak menampik bahwa Indonesia juga mengalami berbagai tantangan yang dihadapi oleh kaum mudanya.
Permasalahan tersebut misalnya saja adalah kekerasan terhadap perempuan, sunat perempuan (female genital mutilation/cutting), pernikahan anak di bawah umur, tingkat kehamilan remaja, HIV, kurangnya partisipasi pemuda sebagai pemain dalam isu pembangunan, dan lain-lain.
Dalam isu kematian saat melahirkan misalnya, Syamsuar menyebutkan bahwasanya tingkat kematian saat melahirkan (maternal mortality) di Indonesia masih tergolong tinggi.
“Dalam kasus maternal mortality di Indonesia, 30 persen terjadi pada usia di bawah umur,” ungkapnya. Hal ini tentu menjadi ancaman serius yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia saat ini.
Lebih lanjut, Syamsuar turut berpesan pada para pemuda Riau. “Karena pemuda yang akan membentuk masa depan Indonesia, maka equipped yourself, empower yourself,” ujarnya.
Hal ini bisa dalam bentuk memperkaya kemampuan kebahasaan, kemampuan komunikasi, tanggap terhadap pembaruan teknologi dan berita, pemberian penghargaan terhadap diri sendiri, maupun kemampuan lainnya. “Terakhir sebagai concluding remarks dari saya, untuk para pemuda, you are not only the future leader, you are already a leader now!” pungkasnya. (*)
Tags : Paslon syamsuar-mawardi, paslon SUWAI, paslon nomourut 3, paslon SUWAI perhatikan tantantangan generasi muda, paslon SUWAI ngobrol bareng bahas isu masa depan riau,