BANDUNG - Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono menilai perlunya dilakukan pengujian dan analisis dalam periode waktu tertentu pada air tanah terkait isu kandungan bromat di air minum dalam kemasan (AMDK).
"Ada Isu Zat berbahaya bromat pada air kemasan dan galon."
"Pasalnya, bromat ini merupakan zat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kanker," kata Hermawan Seftiono dalam keterangannya di Bandung, Sabtu.
Menurut Ketua Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Trilogi ini, pengujian tersebut bertujuan untuk mencegah jangan sampai air tanah yang akan digunakan berisiko karena mengandung mineral berbahaya.
Dia menjelaskan bahwa banyaknya kandungan mineral bergantung pada konsentrasi ozon yang digunakan produsen, Bromida yang terkandung dalam air tanah, tingkat keasaman tinggi hingga waktu kontak Bromida dan ozon.
"Itu sebabnya ada batas-batas aman dari zat-zat berbahaya ini yang diizinkan ada dalam produk pangan, dan semua diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan -BPOM-," katanya.
Belum lama ini, media sosial diramaikan dengan isu senyawa Bromat yang terkandung pada AMDK. Seperti akun tiktok @Winnews_ yang menyebutkan bahwa senyawa itu sangat berbahaya bagi tubuh lantaran bersifat karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker.
Akun tersebut kemudian mengungkap besaran Bromat terhadap 10 merek dagang AMDK di tanah air. Hasilnya, ada beberapa AMDK yang melebihi ambang batas yang ditetapkan BPOM sebesar 10 mikrogram per liter.
Bahkan, salah satu produk tertentu memiliki kandungan Bromat mencapai 58,8 mikrogram per liter. Namun, tes yang dilakukan itu tidak menyebutkan produk mana saja yang memiliki kandungan Bromat berlebih.
"Minum air dalam kemasan bisa menyebabkan kanker? Ternyata ada satu zat di dalam air minum yang bisa bahaya banget buat kita, kalau dikonsumsi dalam jangka panjang," tulis akun @Winnews_ dalam unggahan hasil tes mereka.
Berdasarkan berbagai sumber, Bromat disebut merupakan senyawa kimia yang terbentuk saat ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan Bromida alami yang ditemukan di sumber air.
Proses ini, biasanya terjadi selama proses pengolahan air atau penyaringan air minum. Bromat dapat masuk ke dalam air minum kemasan jika proses penyaringan tidak dilakukan dengan hati-hati atau jika ada kontaminasi dalam sumber air, seperti yang dilansir dari republik. (*)
Tags : Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia, PATPI, Isu Zat Berbahaya Bromat, Air Kemasan dan Galon, Kesehatan,