Headline Riau   18-05-2025 10:37 WIB

Pedagang Hewan Qurban di Riau Mengeluh karena Peminat Berkurang, 'Ketersediaan di Peternak Juga Alami Surplus'

Pedagang Hewan Qurban di Riau Mengeluh karena Peminat Berkurang, 'Ketersediaan di Peternak Juga Alami Surplus'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Ketersediaan hewan kurban di Riau pada perayaan Idul Adha 1446 Hijriah / 2025 Masehi dalam kondisi aman, bahkan melebihi kebutuhan.

"Pedagang hewan kurban mengeluh peminat berkurang."

"Untuk kebutuhan hewan kurban di Riau, kita pastikan jumlahnya surplus," ungkap Kabid Agribisnis, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Heri Afrizon di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan, pasokan hewan kurban di Riau berasal dari dua sumber utama, yaitu peternak lokal dan pasokan dari luar provinsi.

Saat ini, peternak lokal di Riau baru mampu menyuplai sekitar 20 persen dari total kebutuhan.

Sisanya didatangkan dari provinsi tetangga seperti Sumatera Utara, Lampung dan daerah lainnya.

"Kita patut bersyukur, tidak ada kelangkaan hewan kurban tahun ini. Harganya pun cukup beragam, tergantung berat badan hewannya."

"Untuk hewan dengan berat 80--90 kilogram, harga berkisar antara Rp17 juta hingga Rp18 juta," jelasnya.

Dengan kondisi pasokan yang memadai, Pemprov Riau mengimbau masyarakat, agar tidak khawatir terhadap ketersediaan hewan kurban menjelang hari besar umat Islam tersebut.

Selain memastikan ketersediaan, pemerintah juga terus mengawasi kesehatan hewan kurban agar sesuai syariat dan layak konsumsi.

"Kami juga meminta para pedagang untuk melengkapi hewan kurban mereka dengan surat keterangan kesehatan hewan. Tim dari dinas akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan," tegas Heri.

Hari Raya Idul Adha diperkirakan jatuh pada pertengahan Juni 2025. Selain jadi momen untuk melaksanakan ibadah kurban, hari raya ini juga menjadi wujud ketaatan kepada Allah SWT sekaligus ajang mempererat solidaritas sosial di tengah masyarakat.

Tetapi para pedagang hewan kurban di Pekanbaru pada mengeluh karena menurunnya permintaan hewan kurban tahun ini.

Mereka merasa rugi karena sudah terlanjur mendatangkan hewan kurban dalam jumlah banyak ke Pekanbaru.

Surono (54) salah seorang pedagang hewan kurban di Jalan Yos Sudarso Rumbai mengaku tahun ini hanya separuh dari hewan kurban yang laku.

"Tahun ini saya menjual 20 ekor sapi, dan yang laku hanya 10 ekor," ungkapnya.

Dia mengaku bingung mau kemanakan sisa hewan kurban yang tidak laku dijual itu. Sebab kalau dijual sesudah Idul Adha dapat dipastikan harganya akan jatuh.

"Bahkan harga jualnya bisa lebih rendah dari modal yang saya keluarkan," ujarnya.

Pihak Dinas Pertanian (Distan) Kota Pekanbaru juga membenarkan permintaan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Tahun lalu pihak Distan menyediakan sebanyak 6.000 ekor hewan kurban, tahun ini hanya sebanyak 5.000 ekor.

"Mungkin kondisi ini disebabkan ekonomi Indonesia yang sedang lemah," kata Kadistan Pekanbaru El Syabrina.

Ia juga mengaku sering menerima keluhan dari para pedagang hewan kurban terhadap berkurangnya permintaan tahun ini. Mereka mengeluh karena hewan kurbannya banyak tidak laku, sehingga bingung mau dikemanakan.

Pada hal berkurban sudah jelas diterangkan memiliki makna yang mendalam dalam agama Islam, yaitu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, ekspresi rasa syukur, dan pengorbanan yang tulus untuk mendekatkan diri kepada-Nya. 

Kurban juga mengandung nilai sosial dan kepedulian terhadap sesama, khususnya mereka yang kurang mampu. 

Berqurban memiliki makna seperti:

Dekat dengan Allah SWT; Berkurban adalah salah satu bentuk ibadah yang paling dicintai oleh Allah SWT, yang mana seseorang mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengorbankan harta bendanya. 

Rasa Syukur; Berkurban merupakan ekspresi rasa syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita. 

Pengorbanan dan Keikhlasan: Ibadah kurban mengajarkan tentang pentingnya pengorbanan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT. 

Penguatan Iman dan Takwa; Berkurban dapat meningkatkan iman dan takwa seseorang karena ia merasakan kedekatan dengan Allah SWT dan mengikuti perintah-Nya. 

Berbagi dengan Sesama; Berkurban juga merupakan bentuk berbagi rezeki dengan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. 

Simbul Pengingat; Kurban dapat menjadi pengingat akan pentingnya bersyukur atas rezeki yang diberikan dan pentingnya berbagi dengan sesama. 

Memberdayakan Ekonomi; Kurban juga dapat memberdayakan ekonomi peternak lokal karena mereka dapat menjual hewan kurban kepada umat muslim yang akan berkurban. 

Mensucikan Harta; Berkurban dapat mensucikan harta dan menolak berbagai sifat negatif seperti iri hati dan dengki. 

Demikian soal berkurban ini merupakan ibadah yang memiliki dimensi vertikal (hubungan dengan Allah SWT) dan horizontal (hubungan dengan sesama manusia). Dengan berkurban, umat muslim dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT, serta berbagi rezeki dengan sesama, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik. (*)

Tags : qurban, berqurban, pedagang hewan qurban, pedagang mengeluh, peminat hewan qurban berkurang, ketersediaan hewan qurban alami surplus,