PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Keputusan Plt Gubernur Riau (Gubri), Edy Natar Nasution yang merotasi puluhan pejabat eselon III dan IV Pemprov Riau pekan lalu menuai kritikan.
"Pejabat Pemprov Riau Era Syamsuar Dirombak Plt Gubri."
"Kan baru seminggu menjabat sebagai Plt, satu minggu itu kan belum tau bagaimana kinerjanya. Seharusnya diberikan kesempatan untuk bekerja dulu, setelah itu dievaluasi. Setelah evaluasi itu, boleh lah dirotasi," kata Pengamat Kebijakan Publik dari UIN Suska Riau, Dr Elfiandri pada media, Senin (13/11).
Elfiandri menilai apa yang dilakukan Plt Gubri tidak tepat.
"Saya rasa tidak arif lah, tidak bijak, kalau baru satu minggu langsung dirotasi. Jadi kesannya itu persolan suka tak suka, bukan berdasarkan kinerja," ujarnya.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan Edy Natar diperbolehkan. Akan tetapi, seharusnya itu tidak dilakukan, mengingat waktunya menjabat sebagai Plt Gubri sampai 31 Desember 2023 atau hanya dua bulan.
"Tapi kan hanya dua bulan lagi menjabat (sebagai Plt). Jadi, selama dua bulan ini, kerjanya hanya otak-atik itu (pejabat) aja kan, tidak otak-atik program," kata dia.
Menurutnya, dengan waktu yang singkat ini, Plt Gubri lebih mengutamakan untuk mengoptimalkan capaian berbagai program yang belum terselesaikan.
"Seharusnya kan di waktu yang sempit ini, selesaikan saja program-program yang belum selesai. Evaluasi program lah, bukan evaluasi program," sebutnya.
Langkah Plt Gubri Edy Natar Nasution merombak beberapa posisi pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi [Pemprov] Riau, Jumat 10 November 2023 juga sorotan dari kalangan DPRD Riau yang memastikan akan mengganggu capaian Kkinerja organisasi perangkat daerah [OPD].
"Sebaiknya jangan dilakukan. Waktunya sudah sangat kasip. Lagipula apa yang ingin dicapai dengan mutasi ini? Malah, hal itu bisa mengganggu capaian kinerja dinas-dinas yang bersangkutan," kata Ketua Komisi I DPRD Riau yang membidangi Hukum dan Pemerintahan, Eddy A Mohd Yatim, Senin (13/11).
Menurutnya, tindakannya itu menjadi pembicaraan banyak pihak karena belum dua pekan lalu atau pada Selasa 31 Oktober 2023 Syamsuar yang saat itu masih menjabat sebagau Gubri juga telah lebih dulu melakukan perombakan.
Keputusan Syamsuar ini juga dikritik banyak pihak karena mutasi dan pelantikan dilakukannya usai mengumumkan diri mundur sebagai gubernur karena menjadi caleg DPR RI.
Eddy A Mohd Yatim menilai tindakan Edy kurang bijaksana.
Ia sebenarnya sudah mengkhawatirkan persoalan perombakan di lingkungan Pemprov Riau ini saat Gubri Syamsuar melakukan mutasi diujung masa kepemimpinannya.
Menurut Edy, pasti akan terjadi aksi 'balas membalas' saat pergantian pimpinan. Begitu juga nanti ketika Plt Gubri Edy Natar Nasution digantikan Pj Gubri mendatang.
"Ini sangat mengganggu harmonisasi dan tata kelola pemerintahan. Tidak ada asas meritrokrasi jabatan yang menjadi acuan. Jadi sebaiknya Plt fokus saja menyelesaikan agenda dan program kegiatan yang sedang berjalan," ujarnya.
Menanggapi perombakan pejabat pemprov ini, anggota DPRD Riau Karmila Sari justru menilai perubahan susunan pejabat yang tidak sinkron antara Syamsuar dan Edy itu tidak perlu dipermasalahkan.
Ia menilai tentu ada pertimbangan sendiri Plt Gubri melakukan mutasi pejabat Pemprov Riau.
"Kita lihat saja bagaimana kinerjanya (para pejabat yang dilantik) nanti. Nantikan kinerjanya juga akan terpantau di Banggar dan lain-lain," kata dia.
Meski beberapa pejabat terhitung baru dua pekan menjalankan tugasnya sudah diubah kembali, Karmila meyakini ada pertimbangan tersendiri yang dilakukan Edy Natar.
"Saya kira itu hal yang lumrah ya, setiap ada pergantian kepala daerah, beda lagi rombongannya. Saya perhatikan ada yang memang pejabatnya sudah mendekati masa pensiun, kalaupun ada yang tidak, bisa jadi karena beberapa pertimbangan," katanya.
Diantaranya Firdaus yang baru saja dilantik sebagai Kepala UPT Samsat oleh Syamsuar, kini diubah dan dilantik kembali sebagai Kabid Pembinaan Guru di Disdik Riau.
Kemudian Teguh Ikhsan yang dilantik Syamsuar sebagai Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Riau, kini posisinya sudah digantikan oleh Rionaldi Risti yang dilantik oleh Edy Natar Nasution pada Jumat kemarin.
Selanjutnya Slamat Haryadi sebagai Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Kerjasama dan Promosi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah digantikan oleh Tengku Arif Lukman. (*)
Tags : pejabat pemprov dirombak, pejabar pemprov riau, plt gubri rombak pejabat pemprov, dewan nilai perombakan opd ganggu capaian kinerja,