AGAMA - Pelaksanaan ibadah haji 1442 H/ 2021 M telah usai. Jamaah haji pun, yang kali ini berjumlah 60 ribu orang, sebagian besar telah meninggalkan kota suci Makkah, Kamis (22/7) siang waktu setempat.
"Sebagian besar jamaah sudah selesai dan pulang kemarin malam, termasuk saya dan rombongan. Sekitar 70 persen atau 40 ribu orang," kata Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono dirilis Republika, Jumat (23/7).
Menurut informasi yang beredar, ia menyebut, sekitar 20 ribu jamaah yang tersisa akan kembali ke rumah secara bertahap pada Jumat. Sebelum kembali ke rumah masing-masing, jamaah melaksanakan tawaf wadha atau tawaf perpisahan. Selanjutnya, mereka diberi dua pilihan, langsung kembali ke tempat asal atau hanya sampai di Kota Makkah. “Masing-masing pilihan disediakan bus sebagai alat transportasi,” kata Eko.
Terkait biaya haji tahun ini, ia menyebut, harga yang ditawarkan terbilang tinggi, yakni paling murah 14 ribu riyal atau sekitar Rp 53 juta dan yang paling mahal 20 ribu riyal atau setara Rp 80 juta. "Jika ini menjadi standar ke depannya, berarti haji reguler nanti dengan waktu sekitar sebulan, pasti ongkos naik haji (ONH) kita naik," ujar dia.
Karena itu, Konsulat Jenderal RI di Jeddah akan melakukan pertemuan dengan pihak Saudi untuk membahas beberapa hal terkait pelaksanaan haji pada masa depan. Namun, ia belum memastikan kapan pertemuan itu dilaksanakan. Sementara, Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr Tawfiq Al-Rabiah mengumumkan, tidak ada kasus Covid-19 yang terdeteksi di antara jamaah selama pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi ini. "Haji kali ini berhasil, tanpa Covid-19 atau penyakit epidemi lainnya,” kata dia seperti dilansir Asharq Al-Awsat.
Menurut Al-Rabiah, semua lembaga pemerintah telah berupaya keras agar tidak terjadi paparan Covid-19 sepanjang penyelenggaraan haji terbatas tahun ini. Keberhasilan Saudi dalam menyelenggarakan ibadah haji secara lancar dan tanpa adanya paparan Covid-19 mendapat apresiasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah negara. “Ketika umat Islam berkumpul untuk melaksanakan haji tahun ini, kami menyambut baik perencanaan kesehatan dan langkah-langkah yang telah diambil Arab Saudi untuk memastikan keselamatan jamaah dan komunitas mereka selama pandemi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui akun Twitter-nya.
Apresiasi atas keberhasilan Arab Saudi juga disampaikan Pemerintah Bahrain, Kuwait, dan Majelis Ulama Pakistan. “Keberhasilan musim haji tahun ini tercapai berkat Tuhan Yang Maha Esa, juga perhatian dari Penjaga Dua Masjid Suci dan pemerintahnya,” ujar Emir Kuwait Syekh Nawaf Ahmad Al-Jaber Al-Sabah dalam pesan Telegramnya kepada Raja Salman.
Pemerintah Saudi berkontribusi besar pada kesuksesan penyelenggaraan haji tahun ini mengingat tantangan berat yang dihadapi akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Sementara, salah satu jamaah haji asal Indonesia, Yayuk, menyebut, selama pelaksanaan haji 2021, ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya, keberadaan pemandu yang ternyata tidak banyak membantu.
Menurut dia, pemandu haji hanya mendampingi saat jamaah berangkat ke Makkah. Setibanya di sana dan sepanjang pelaksanaan ibadah, jamaah dilepas dan melaksanakan ibadah sendiri. "Pengaturan transportasi juga kacau. Sering kali jamaah sudah diminta kumpul, bus belum ada. Kalaupun datang, baru satu atau dua, sudah diperebutkan oleh ratusan jamaah. Jadinya uyuk-uyukan," kata dia.
Selain itu, menu makanan yang disajikan untuk jamaah pun kurang bervariasi. Beberapa kali bahkan pembagian makanan terlambat, terutama di awal-awal pelaksanaan haji. Meski demikian, ia tetap mengapresiasi usaha dan pelayanan yang diberikan Pemerintah Arab Saudi. Apalagi, musim haji tahun ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19. (*)
Tags : haji, tanah suci, jamaah haji,