Pelantikan Kepala Daerah Bupati dan Wali Kota Baru Diharap Bisa Bangun Sinergi untuk Kemajuan Riau

PEKANBARU – Pelantikan serentak Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dari Provinsi Riau yang digelar di Istana Negara Jakarta diharapkan menjadi momentum penting untuk menghapus ego sektoral antar kepala daerah.

"Pelantikan Kepala Daerah Bupati dan Wali Kota Baru akan dilakukan di Riau."

“Setelah pelantikan nanti, tidak ada lagi visi-misi gubernur, bupati, atau wali kota yang berjalan masing-masing. Semua harus mengacu pada visi-misi Presiden RI untuk membangun Riau secara merata,” harap Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau, Dede Firmansyah, Senin (17/2).

Menurutnya, setelah pelantikan, seluruh kepala daerah diminta mengutamakan sinergi dengan visi nasional yang ditetapkan oleh Presiden RI.

Dede Firmansyah berharap, bahwa ego sektoral harus dihilangkan demi mempercepat pemerataan pembangunan di Riau.

Dede Firmansyah menilai, selama ini pembangunan cenderung terpusat di Pekanbaru, sementara daerah-daerah lain masih tertinggal.

Ia mencontohkan perkembangan hotel dan rumah sakit swasta yang menjamur di ibu kota provinsi, sementara wilayah lainnya minim fasilitas.

“Daerah lain juga harus mendapat perhatian yang sama agar pertumbuhan ekonomi dan bisnisnya dapat terangkat. Ini penting untuk memastikan kemajuan Riau tidak hanya terpusat di satu wilayah,” tambahnya.

Untuk memperkuat sinergi, para kepala daerah dijadwalkan mengikuti program pembekalan dan retreat selama tujuh hari di Magelang.

Program ini dirancang untuk menyelaraskan visi dan strategi pembangunan dengan pemerintahan pusat, termasuk pembahasan tentang visi-misi era Prabowo-Gibran, program prioritas nasional, serta pengelolaan pemerintahan yang efektif.

Selain itu, pembekalan akan membahas perkembangan geopolitik dan upaya memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah agar pembangunan dapat berjalan harmonis dan terarah.

Momentum ini diharapkan mampu mengakhiri ego sektoral yang selama ini menjadi penghambat pembangunan di Riau. (*)