
PEKANBARU - Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) dalam sepekan terakhir berkunjung melihat langsung pembangunan fasilitas pendukung seperti jalan kampus di Universitas Riau (UNRI).
"Pembangunan jalan di kampus sesuai dengan masterplan UNRI."
"Kami melakukan peninjauan jalan di kampus dalam rangka melihat proses pembangunan untuk mendukung kegiatan di UNRI ini," kata Ir Ganda Mora SH M.Si, Ketua Umum (Ketum) INPEST tadi Rabu.
“Kita konsentrasi melihat pembangunan jalan sembari juga melihat pembangunan beberapa gedung baru di universitas negeri tertua di Riau itu,” ucapnya.
Pembangunan jalan kampus itu diharapkan para mahasiswa dapat selesai dalam tahun ini sembari membangun fasilitas pendukung lainnya yang sesuai dengan masterplan kampus UNRI.
Tetapi Ganda memperkirakan bepberapa tahun ke depan, UNRI akan menjadi kawasan yang tertata, yang juga akan mendukung perkembangan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Kampus UNRI dapat segera dioptimalisasi penggunaannya, tak hanya bagi civitas akademika, tetapi juga untuk kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum," harapnya.
Dia juga mengapresiasi pengembangan Kampus UNRI yang mendapat bantuan hibah Asian Development Bank (ADB) dalam pembangunan 10 gedung baru.
Pemprov Riau pun mendukung aktivitas proyek di UNRI semaksimal mungkin.
“Kita sudah melihat pelaksanaan gedung baru dan beberapa fasilats pendukung lainnya dalam pengembangan Kampus UNRI ini, luar biasa kami lihat impelementasi beberapa gedung baru sudah pindah dan ditempati (difungsikan),” katanya.
Ia berharap, ke depannya kampus ini dapat beroperasi penuh dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami melihat langkah yang dapat dilakukan pihak kampus dalam waktu dekat, tentu akan buat aktivitas yang dapat lebih mendorong UNRI maju,” lanjutnya.
Perbaikan jalan yang tepat
Perbaikan dan pembangunan jalan mulai dari jalanan yang rusak, hingga yang berlubang juga mendapat pembenahan, mereka membangun sebuah ruas jalan yang cocok dan awet.
"Pihak kampus, sebelum memperbaiki jalan terlebih dahulu harus melihat berbagai aspek. Misalnya saja lalu lintas harian rata-rata (LHR), daya dukung tanah, hingga beban repetisi dari jalan tersebut," kata Ganda.
Menurutnya, kendaraan yang melintasi jalan di kampus itu rata-rata adalah kendaraan ringan tapi ramai, "sehingga saya kira tidak bisa membangun ulang jalan dalam waktu yang cepat."
Diakui Ganda, dalam prakteknya, perencanaan pembangunan jalan tidak bisa sesederhana itu. Pihak Kampus harus mengetahui beban repetisi jalan yang dibangun sebelum menentukan ketebalan jalan.
"Adapun beban repetisi adalah hitungan pengulangan beban per-harinya dari sebuah jalan."
"Jalan di kampus tidak begitu cocok menggunakan rigid pavement (kekerasan kaku), yaitu pengerasan dengan campuran aspal sebagai lapis permukaan tanah dan bahan berbutir sebagai pelapis bawah."
Tetapi Ganda lebih menyarankan agar pembangunan itu menggunakan fleksibel pavement.
“Kalau rigid pavement menggunakan pelapis semen sebagai bahan pengikatnya dan pelat beton yang diletakkan di bagian bawah sebagai bahan alasnya. Jadi bentuknya seperti cor. Meski demikian, hal ini harus mempertimbangkan ketebalannya, berapa dan data lalu lintas kendaraan perharinya,” jelasnya.
"Jadi usia jalan yang dibangun sangat penting. Biasanya umur rencana dari rigid pavement bisa bertahan hingga 20 tahun, berbeda dengan fleksibel pavement yang harus dirawat sekitar 3-4 tahun sekali," kata dia.
Ganda balik menjelaskan, tiap pilihan jenis jalan memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan dari rigid pavement adalah modal awal yang cukup besar untuk membangun ruas jalan yang sedikit.
Sementara itu, fleksibel pavement membutuhkan modal lebih kecil.
“Pembangunan dengan jenis rigid pavement juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi lebih awet. Saya rasa 3-4 bulan saja tidak akan selesai karena harus memperbaiki pondasinya. Artinya juga harus tahu daya dukung tanah terkait,” tambahnya. (*)
Tags : universitas riau, pembangunan jalan di unri, pembangunan fasislitas pendukung, masterplan kampus, perbaikan jalannya kampus, News Kota,