PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memburu percepatan pembangunan flyover Simpang Garuda Sakti dengan tahap awal melakukan pendataan ganti rugi lahan warga yang terimbas, tetapi dewan malah menilai tidak efisien hanya ubah lokasi macet.
"Pembangunan flyover Simpang Garuda Sakti dipercepat."
"Flyover sebenarnya tidak efisien di simpang itu. Itu hanya mengubah tempat macet pindah ke tempat lain," kata Anggota DPRD Riau fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Mardianto Manan pada media, Senin (6/2/2023).
Ia menyebut pembangunan flyover Simpang Jalan HR Soebrantas-Garuda Sakti Pekanbaru tidak efisien untuk mengatasi kemacetan.
Akademisi dan pemerhati perkotaan ini tidak mempermasalahkan proyek pembangunan flyover itu. "Tetapi kalaupun ingin membuat, ya, silahkan. Mungkin memang bisa mengurangi kemacetan sesaat," ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah tetap harus memperhatikan dan memiliki rencana-rencana lain yang lebih efisien dibandingkan membuat flyover di mana-mana.
"Karena nanti akan macet lagi sebab akumulasi berpindah dari simpang itu (macetnya) pindah ke simpang yang lain," katanya.
Sebelumnya, Pj Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution memastikan flyover Simpang Garuda Sakti akan mulai dibangun pada tahun 2024.
Ia menyatakan, sudah memanggil Camat Binawidya, Edi Suherman untuk segera mendata lahan warga yang terdampak pembangunan flyover.
"Saya sudah panggil camat binawidya edi suherman kemarin. Karena, saya dihubungi Sekdaprov SF hariyanto, flyover simpang garuda sakti akan dibangun pemerintah pusat tahun depan," kata dia, Kamis (2/2/2023) lalu.
Indra menjelaskan, kondisi persimpangan Jalan Garuda Sakti-Soebrantas itu macet. Padahal, jarak tempuh Tol Pekanbaru-Bangkinang hanya 30 menit. Tapi saat memasuki Kota Pekanbaru, kendaraan bisa satu jam terjebak kemacetan di Simpang Garuda Sakti. (rp.sul/*)
Tags : Flyover, Pembangunan Flyover, Simpang Garuda Sakti Pekanbaru, Pembangunan Flyover Tidak Efisien Hanya Ubah Lokasi Macet, News Kota,