PEKANBARU - Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan aplikasi MyPertamina masih mendapat kritikan.
"Tidak Semua masyarakat punya ponsel canggih untukmengikuti aturan pembelian minyak goreng dan pertalite," kata Ali Suseno, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Senin (4/7).
Pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar ditambah lagi pembelian minyak goreng curah via aplikasi PeduliLindungi atau NIK masih ramai jadi sorotan.
"Penerapan kebijakan tersebut dianggap makin menyulitakan masyarakat," kata dia.
Menurutnya kebijakan itu tidak bisa serta merta diterapkan secara nasional. Mesti melakukan kajian melihat kondisi masyarakat di lapangan.
"Masyarakat ditempat harus tahu akan sistem, kalau soal teori sah-sah saja tapi bagaimana fakta di lapangan. Makanya kebijakan tersebut harus dikaji lagi peruntukannya," ungkap Ali Suseno
Menurut politisi Hanura ini, pihaknya sebagai wakil rakyat paham akan maksud pemerintahan akan kebijakan pembelian Migor dan BBM via Aplikasi. Terutama agar pembelian BBM subsidi tepat sasaran dan diharapkan lebih ada kepastian untuk ketersediaan dan harga terjangkau minyak goreng untuk seluruh lapisan masyarakat.
"Harus dikaji lagi, masyarakat mana saja yang harus menggunakan dua aplikasi tadi. Karena kita ketahui tidak semua masyarakat paham aplikasi dan tidak semua memiliki ponsel canggih. Tahapan sosialisasi dan edukasi juga menjadi sangat penting jika kebijakan tersebut ingin diterapkan," pungkas Ali Suseno. (rp.sul/*)
Tags : Pembelian BBM dan Migor, Gunakan Aplikasi MyPertamina dan Pedulilindungi, Pembelian BBM dan Migor Masih Mendapat Kritikan, News Kota,