SELATPANJANG - Pelabuhan penyeberangan kempang Alai-Gogok di Sungai Perumbi, Kecamatan Tebingtinggi Barat, telah selesai dibangun dan resmi digunakan sebagai sarana transportasi alternatif, Senin (27/5/2024) pagi.
"Pemkab Meranti bangun pelabuhan penyeberangan sementara kempang Alai-Gogok di Sungai Perumbi."
"Dengan peresmian kempang ini, kami berharap aktivitas warga dapat kembali normal. Kempang ini akan beroperasi setiap hari untuk melayani masyarakat yang perlu menyeberang sungai," kata Plt Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar.
Peresmian ini dilakukan untuk menggantikan jalur lintasan setelah ambruknya Jembatan Panglima Sampul pada 22 Mei 2024 lalu.
Kempang ini berfungsi sebagai solusi sementara, Pemerintah Provinsi Riau telah berkomitmen untuk membangun kembali Jembatan Panglima Sampul pada tahun 2025 mendatang.
Pembangunan jembatan baru ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi aksesibilitas di daerah ini.
Ambruknya Jembatan Panglima Sampul telah memutus akses vital antara Desa Alai dan Desa Gogok Darussalam dan beberapa desa di Kecamatan Tebingtinggi Barat dan juga akses bagi warga desa di Kecamatan Pulau Merbau dan Merbau yang akan bepergian ke ibukota kabupaten di Selatpanjang.
Kondisi ini memaksa warga setempat mencari jalur alternatif untuk beraktivitas sehari-hari. Pemerintah daerah merespons dengan cepat dengan membangun jembatan penyeberangan kempang di Sungai Perumbi.
Penyeberangan alternatif di kedua sisi Sungai Perumbi ini dibangun dermaga oleh Dinas Perhubungan, sementara armada kempang diakomodir oleh warga setempat.
Penggunaan kempang penyeberangan langsung diresmikan oleh Plt Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar.
Peresmian kempang penyeberangan Alai - Gogok digelar di oprit Jembatan Panglima Sampul yang ambruk. Selain Bupati Asmar, hadir juga Camat Tebingtinggi Barat Rinaldi, Kabag Umum Tarmizi, Kabag Kesra Syafrizal, Kabag Prokopim Alfian. Selain itu juga hadir pihak TNI, Polri, LAMR Tebingtinggi Barat, pihak desa Alai dan Gogok, tokoh masyarakat dan tokoh agama Tebingtinggi Barat.
Kempang Alai-Gogok ini dirancang untuk menggantikan sementara fungsi Jembatan Panglima Sampul. Transportasi air ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari keruntuhan jembatan sebelumnya dan memastikan mobilitas warga tetap terjaga.
Peresmian jembatan penyeberangan kempang Alai-Gogok merupakan langkah penting dalam upaya memulihkan akses dan mobilitas warga di Kecamatan Tebingtinggi Barat pasca runtuhnya Jembatan Panglima Sampul.
Dengan adanya kempang ini, diharapkan aktivitas warga dapat kembali normal sambil menunggu pembangunan jembatan baru yang lebih permanen.
Asmar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan pelabuhan tersebut.
"Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh pekerja, TNI Polri serta masyarakat yang ikut terlibat dalam pembangunan pelabuhan kempang ini. Alhamdulillah dalam waktu 3 hari sudah selesai terbangun," kata Asmar
Rrapat yang melibatkan berbagai pihak, diputuskan bahwa ongkos penyeberangan menggunakan kempang bagi warga yang membawa sepeda motor dikenakan tarif Rp 5.000 untuk sekali pergi artinya untuk bolak balik diharuskan merogoh saku sebesar Rp 10 ribu.
Dia mengingatkan untuk anak sekolah agar tidak dipungut ongkos penyeberangannya.
"Sesuai komitmen kita bersama, anak sekolah jangan dipungut biaya. Begitu juga untuk para guru nanti akan kita koordinasikan dibayar per bulan, " ujarnya.
Lebih lanjut, Asmar juga memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Riau terkait perbaikan Jalan Desa Tenan dan pembangunan kembali jembatan penghubung Sungai Perumbi yang ambruk beberapa waktu lalu.
"Inshaaallah besok saya akan berangkat ke Pekanbaru untuk berkoordinasi kembali masalah pembangunan Jalan Desa Tenan dan jembatan yang sekarang ambruk, " sebut Asmar.
Warga setempat menyambut baik peresmian kempang ini. Mereka merasa terbantu dengan adanya sarana penyeberangan ini yang memungkinkan mereka tetap bisa bekerja, bersekolah, dan melakukan kegiatan lainnya tanpa hambatan yang berarti.
"Sebelumnya, kami harus mencari jalur lain yang memakan waktu dan biaya lebih. Dengan adanya kempang ini, kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Terima kasih kepada pemerintah yang telah cepat bertindak," ujar seorang warga Desa Alai. (*)
Tags : plt bupati meranti asmar, pemkab meranti bangun pelabuhan penyeberangan, embatan panglima sampul ambruk, News Daerah,