PELALAWAN, RIAUPAGI.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, Riau, mengalokasikan dana Rp9,3 miliar untuk penanganan banjir pada Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Tahun Anggaran 2022.
"Penanganan banjir di Pelalawan dialokasikan dana Rp9,3 miliar."
"Dalam upaya mengatasi banjir maka dana sebesar Rp9,3 miliar itu untuk mendanai pembangunan embung, pembuatan resapan air dan kanal yang disalurkan ke Sungai Kerinci ataupun ke Sungai Kampar pada titik krusial," kata Wakil Bupati Pelalawan Nasarudin dalam keterangannya di Merangin, Senin (18/12).
Menurut dia, untuk pengerjaanya akan meliputi pembebasan lahan serta pembangunan konstruksi drainase primer.
Besaran anggaran yang telah dialokasikan juga mendanai pembangunan "box culver", pada ruas jalan guna memperlancar saluran air di drainase primer ataupun drainase sekunder di kota Pangkalan Kerinci.
Alokasi dana ini, katanya lagi, adalah untuk merespons cepat keluhan masyarakat terhadap permasalahan banjir di kota Pangkalan Kerinci, guna menekan beban penderitaan masyarakat dalam menghadapi berbagai bencana alam itu.
"Dalam upaya yang sama, Pemerintah Kabupaten Pelalawan melakukan berbagai kegiatan, misalnya, pengerjaan swakelola membersihkan drainase, membuka aliran baru termasuk normalisasi sungai," katanya.
Sejumlah kegiatan ini, katanya lagi, sebagai langkah nyata pemerintah daerah dalam upaya penanganan banjir di kota Pangkalan Kerinci, karena penanganan banjir di kota Pangkalan Kerinci tidak dapat dilakukan secara sporadis tetapi harus dilakukan secara konstruktif dan menyeluruh.
Sebelumnya, pada tahun 2022 lalu, Pemkab Pelalawan sudah melakukan analisis terhadap penyusunan dokumen perencanaan yang komprehensif serta tepat sasaran.
Di antaranya adalah penyusunan Detail Engineering Design [DED] drainase, dan perencanaan pembangunan konstruksi di tahun berikutnya dan DED ini sebagai syarat usulan mengambil dana dari APBN.
"Upaya lainnya adalah terus menyadarkan masyarakat untuk peduli menjaga lingkungan, menjaga parit dan drainase pemukiman, disiplin membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan, sehingga banjir dapat diatasi," katanya.
Namun hasil investigasi Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi ( INPEST) dalam pelaksanaan dilapangan ditemui dugaan-dugaan kejanggalan atau penyimpangan.
"Pada drainase premier di Kota Pangkalan Kerinci [2022] sempat diputus kontrak dan dilanjutkan kembali tahun 2023. Selain itu, pelaksanaan dilapangan ada beberapa item pekerjaan-pekerjaan yang tidak sesuai spec," kata Syamsul Bahri, Kordinator INPEST Pelalawan, Selasa (19/12).
Diakuinya, Bupati Pelalawan H. Zukri tengah gencar-gencarnya menangani banjir yang selama ini melanda di Kota Pangkalan Kerinci. Warga sangat resah terjadinya bencana banjir.
Lantas menyikapi ini Pemkab Pelalawan melalui PUPR melakukan penanganan banjir dengan alokasikan anggaran membangun drainase.
Tetapi menurut Syamsul Bahri proyek milyaran rupiah dikerjakan asal-asalan, "hasilnyapun amburadul dan terlihat pada dinding cor beton tidak lurus terkesan tambal sulam," sebutnya.
Kepala Bidang [Kabid] Sumber Daya Air, Dinas PUPR Pelalawan, Latif Busroni MT mengaku proyek drainase premier kota Pangkalan Kerinci belum serah terima sementara pekerjaan PHO [Provisional Hand Over].
"Proyek drainase premier kota Pangkalan Kerinci belum PHO dan mengenai pengerjaan semua drainase dikota Pangkalan Kerinci tidak semua ditangani Bidang Sumber Daya Air," sebutnya. (*)
Tags : pembangunan drainase, pelalawan, pemkab alokasikan dana Rp9, 3 miliar, penanganan banjir, News Daerah,