Pekanbaru   2023/05/16 13:43 WIB

Pemko Bakal Perluas Area Car Free Day di Pekanbaru, 'yang Tetap Benahi PKL-UMKM Akhir Bulan Ini'

Pemko Bakal Perluas Area Car Free Day di Pekanbaru, 'yang Tetap Benahi PKL-UMKM Akhir Bulan Ini'
Pedagang UMKM berjualan di area CFD di Pekanbaru.

PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan memperluas area Car Free Day (CFD) juga tetap membenahi pedagang kaki lima (PKL) maupun Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM). 

"Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau yang dikenal Car Free Day (CFD) di Kota Pekanbaru masih dalam tahap evaluasi."

"Iya, perluasan area CFD, dan itu kita masih perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," kata Asisten II Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, Senin (15/5).

Rencananya, area CFD yang berada di Jalan Sudirman akan diperluas hingga Jalan Gajah Mada. Pelaksanaan CFD masih dalam evaluasi. Pemko Pekanbaru masih membicarakan pelaksanaan CFD dengan pihak-pihak terkait.

Ingot Ahmad menuturkan, ada dua poin yang dievaluasi Pemko Pekanbaru dalam pelaksanaan CFD tersebut yakni, perluasan area CFD dan penataan pedagang di area CFD.

Rencananya, area CFD ini akan diperluas ke Jalan Gajah Mada. Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov riau dan juga pejabat-pejabat yang ada di sepanjang Jalan Gajah Mada.

"Kita akan komunikasi dulu, koordinasi dulu dengan pihak-pihak terkait. Jika itu dimungkinkan, maka (area CFD) akan diperluas ke sana (jalan gajah mada)," katanya.

Sementara terkait keberadaan pedagang kaki lima (PKL) maupun Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), pihaknya akan menata ulang. Ia menilai, keberadaan PKL di area CFD masih belum rapi dan tertib.

"Kita tetap akan mengakomodir pelaku UMKM beraktivitas di area CFD. Namun, kita tidak ingin tempat CFD itu kesannya seperti pasar kumuh. Kita ingin kesannya memang memenuhi standar kepariwisataan," sebutnya.

Menurutnya, pedagang yang ada di CFD akan ditata ulang. Para pelaku UMKM itu akan ditempatkan sesuia dengan klasternya atau kelompoknya.

"Kita mungkin akan menyesuaikan dengan klaster masing-masing. Katakanlah kuliner khusus kuliner," ucapnya.

Ia berharap ada kerjasama yang baik dari seluruh pihak. Terutama pedagang, supaya mudah kooperatif dengan aturan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan waktu beberapa hari kedepan. Bahkan, dirinya menyebut dalam minggu ini CFD belum bisa dibuka kembali, dan rencananya akan digelar kembali pada minggu ketiga atau keempat bulan Mei ini.

"Minggu depan mungkin belum, kita perkirakan ya, tapi kita belum bisa pastikan, mungkin minggu ketiga atau keempat bulan mei," pungkasnya.

Sementara HBKB CFD yang sempat ditiadakan dan masih dievaluasi, menurut pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru karena juga hadirnya aktivitas terkait Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Ini kan menjadi wisata kuliner sehingga harus dirapikan karena terkesan selama ini menjadi pasar pagi," kata Kadishub Kota Pekanbaru, Yuliarso.

CFD merupakan hari bebas kendaraan bermotor bertujuan selain untuk menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor juga mengurangi polusi udara makanya diadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB). Namun ada aktivitas terkait Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Kita rumuskan kembali. Kemudian siapa-siapa yang bertanggung jawab atau OPD-OPD mana. Ini yang mau kita rapikan terlebih dahulu. Makanya harus dievaluasi," kata Yuliarso.

"Mumpung saat ini masih dalam suasana bulan Syawal tentu kita akan manfaatkan waktu Syawal ini untuk mengevaluasi agenda HBKB ini," ulasnya.

Sementara itu, di Jalan Cut Nyak Dien meskipun pemerintah belum melaksanakan CFD tetapi banyak masyarakat yang terlihat tengah melaksanakan CFD, begitu juga dengan UMKM yang tengah berjualan disepanjang jalan Jalan Cut Nyak Dien tepatnya di depan perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau.

Kadishub Kota Pekanbaru Yuliarso menejelaskan CFD bertujuan selain untuk menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor, juga mengurangi polusi udara. Karena itu, Pemko Pekanbaru mengadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).

Namun dalam pelaksanaan CFD tersebut juga ada aktivitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Aktivitas UMKM ini berada di sekitar lokasi CFD, seperti menjual makanan dan minuman.

"Ini juga bisa menjadi wisata kuliner sehingga harus dirapikan. Karena terkesan selama ini menjadi pasar pagi. Ini yang akan kita rumuskan kembali," kata Yuliarso.

Pihaknya ingin menata, OPD mana saja yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan CFD ini.

"Ini yang mau kita rapikan terlebih dahulu. Makanya harus dievaluasi. Mumpung saat ini kan masih dalam suasana bulan Syawal tentu kita akan manfaatkan waktu Syawal ini untuk mengevaluasi agenda HBKB ini," katanya.

Pihaknya dalam waktu dua pekan ini akan melakukan evaluasi seperti kebutuhan alat, personel yang bertugas, tata tertib untuk pemanfaatan ruang jalan.

"Sekarang kan jalan Sudirman itu dipakai untuk ruang bebas hambatan. Nah ini kadang dipakai habis hanya untuk senam saja. Itu kan harus rapikan dan harus kita atur. Karena kan ada event lain nanti. Dia boleh memakai ruang jalan tetapi tidak boleh sampai menutup semuanya," ujarnya.

"Terkesan saat ini sudah tidak ada bentuk jadinya. Suka-suka aja. Paling lambat dua pekan lah sehingga CFD bisa digelar lagi. Nanti dalam satu pekan ini coba kita final kan," tutupnya. (rp.sul/*)

Editor: Elfi Yandera

Tags : car free day , area cfd, hari bebas kendaraan bermotor, hbkb, pemko pekanbaru perluas area cfd, area cfd dihadiri pkl dan umkm ,