PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengadakan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Tahun 2025.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, dalam pembukaannya menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi potensi bencana, terutama banjir yang menjadi masalah tahunan di beberapa wilayah kota.
Kegiatan ini diikuti oleh para camat, lurah, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), serta masyarakat dari daerah yang sering dilanda banjir.
Baca juga: Heboh Isu Pejabat Mundur di Pekanbaru, Ini Penjelasan dan Faktanya
"Walikota Pekanbaru, Pak Agung Nugroho, memberi perhatian besar terhadap persoalan banjir. Tidak lama setelah beliau dilantik, kota ini langsung mengalami banjir besar yang berdampak pada banyak warga. Karena itu, beliau menekankan pentingnya kesiapan dan koordinasi," kata Zulhelmi, Kamis (23/10).
Ia menuturkan, pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting agar pemerintah dan masyarakat lebih tanggap terhadap bencana.
Dalam pelatihan ini, peserta dibekali pemahaman mengenai langkah cepat tanggap darurat, pengelolaan logistik, hingga strategi penanganan korban.
Menurut Zulhelmi, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada pertengahan November 2025.
Menyikapi hal itu, Pemko Pekanbaru mulai memperkuat upaya pencegahan seperti normalisasi drainase, pengerukan sedimen, serta mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan agar aliran air tetap lancar.
"Langkah kecil seperti membersihkan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan bisa memberi dampak besar dalam mengurangi risiko banjir," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya mitigasi.
Pemerintah ingin warga di daerah rawan banjir memiliki pemahaman dan kemampuan dasar menghadapi bencana agar penanganan di lapangan bisa lebih cepat dan efektif.
"Kami berharap melalui pelatihan ini, kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat semakin meningkat. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menekan dampak banjir dan menciptakan sistem mitigasi yang berkelanjutan di Pekanbaru," sebutnya.
Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru menilai, Pemko tidak hanya fokus jalan rusak dan banjir tapi diminta perbaiki saluran drainase.
"Hujan beberapa waktu lalu lebih dari satu jam dengan curah tinggi menyebabkan beberapa titik di kota Pekanbaru mengalami banjir. Hal ini kita nilai Karena saluran drainasenya kecil dan tersumbat, jadinya air itu meluap ke jalan," kata anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Hamdani MS SIP, Kamis (23/10).
Menurutnya, perbaikan drainase juga berdampak pada berjalan dengan baiknya saluran air akibat tingginya intensitas hujan.
Persoalan banjir di Pekanbaru tidak bisa dilepaskan dari kondisi sistem drainase yang belum tertangani secara maksimal.
Setelah jalan-jalan berangsur mulus diaspal, Pemko Pekanbaru kini diminta fokus mempercepat perbaikan dan normalisasi drainase serta parit-parit di seluruh wilayah kota guna mengantisipasi terjadinya banjir.
Hamdani mengungkapkan bahwa dirinya usai shalat subuh sempat turun memantau kondisi wilayah yang terendam banjir pasca hujan deras pada Ahad lalu.
Seperti Jalan Paus, sebagian di Kelurahan Tangkerang Barat, Tangkerang Tengah, hingga Wonorejo.
Hamdani berharap, Pemko Pekanbaru bisa bergerak cepat menindaklanjuti persoalan banjir. Ia menilai, pembenahan sistem drainase dan parit harus menjadi prioritas utama setelah perbaikan jalan.
"Kita harapkan Pemko bisa bergerak cepat. Setelah memperbaiki jalan yang berlubang, segera lanjutkan dengan pembenahan drainase dan parit-parit di seluruh kota," sebutnya.
Kata Hamdani, perbaikan jalan dan drainase seharusnya tidak bisa dipisahkan. Sebab, jalan yang rusak sebagian besar disebabkan oleh air yang tidak mengalir dengan baik.
"Ya, sebetulnya yang harus diperbaiki lebih dulu itu drainase dan parit-parit, karena jalan aspal itu musuh utamanya air. Tapi tak apa-apa, yang penting dua-duanya urgent untuk masyarakat," tegasnya.
DPRD juga mengingatkan bahwa Pemko Pekanbaru sebenarnya sudah memiliki masterplan penanganan banjir. Menurutnya, masterplan tersebut harus segera dieksekusi di lapangan agar upaya pengendalian banjir bisa lebih efektif dan terarah.
"Kita sudah ada masterplan penanganan banjir. Titik-titiknya Pemko juga sudah tahu dan dipetakan. Harapannya ini segera digerakkan, mumpung masih bulan-bulan 'ber ber' dan curah hujan masih tinggi. Jadi bisa lebih presisi dalam penanganannya," tutup Hamdani. (rp.ind/*)
Tags : banjir, kerusakan jalan, bencana banjir, pemko, pekanbaru, pemko tangani banjir dan kerusakan jalan, kerusakan saluran drainase ,