PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun memprioritaskan penanganan banjir. Sebab sejumlah wilayah masih ada yang rawan terendam banjir kala hujan mengguyur.
"Pemko komitmen prioritaskan penanganan banjir."
"Penyelesaian banjir di Kota Pekanbaru akan diatasi secara bertahap. Mudah-mudahan bisa teratasi. Tetapi saat ini kita lihat, meski hujan dan menyebabkan banjir, tetapi airnya surut lebih cepat," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Edward Riansyah, , Senin (11/9).
Ia menyebut, dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan anggaran yang dimiliki, pihaknya melakukan tahapan mengatasi banjir secara bertahap.
Salah satu upaya yang dilakukan pihaknya adalah melakukan normalisasi atau pengerukan sungai dan drainase.
"Kami melakukannya mulai dari normalisasi seperti pengerukan sedimen, pembersihan parit dan drainase. Juga normalisasi sungai yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota, provinsi dan juga nasional," sambungnya.
Sebelumnya, Pj Walikota Pekanbaru Muflihun meminta jajarannya untuk mencari faktor lain penyebab banjir yang terjadi di sejumlah wilayah, Rabu (6/9/2023). Sebab hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari membuat sejumlah wilayah banjir.
Pihaknya sudah meminta kepada OPD terkait yakni Dinas PUPR, BPBD, dan camat untuk langsung mengecek lokasi dan mendata apa penyebab banjir yang terjadi.
Selain memang dari curah hujan yang tinggi, penyebab banjir di sejumlah kecamatan di Kota Pekanbaru bisa disebabkan faktor lain.
Ia menuturkan, BPBD dan Camat juga diminta agar langsung melakukan komunikasi dan mengecek rumah warga yang terdampak banjir.
Sementara Anggota DPRD Provinsi Riau sekaligus ahli tata kota Universitas Islam Riau (UIR), Mardianto Manan menyebut Pemko tak punya langkah konkret atasi banjir.
Mardianto Manan menjelaskan penyebab banjir yang terus terjadi di Kota Pekanbaru. Saat hujan deras, Kota Bertuah selalu dikepung banjir.
Mardianto yang selalu vokal mengenai persoalan banjir ini kembali mengingatkan bahwa ada multi peran yang tidak berfungsi di Pekanbaru yang menjadi biang kerok banjir.
Ia melihat dari segi pemerintahan tak punya rencana induk yang komprehensif untuk mengatasi banjir. Dari segi masyarakat yang masih kurang kesadarannya menjaga lingkungan.
"Ada peran pemerintah yang tidak begitu serius menganggarkan, membuat master plan (rencana induk) yang komprehensif. Harus ada pola kebijakan yang tepat dan langkah konkret yang dilakukan agar banjir ini dapat diatasi. Persoalan yang paling krusial, koneksi antar drainase di daerah itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya," katanya, Jumat (8/09) kemarin.
Ia mengilustrasikan jika hanya satu wilayah di Pekanbaru yang memiliki sistem drainase yang bagus dan dialirkan ke sungai sementara yang lain tidak, hal itu akan menjadi sia-sia. Ia menegaskan bahwa seluruh drainase yang ada di Pekanbaru harus terhubung atau terkoneksi agar tidak ada penumpukan volume air.
Mardianto yang merupakan lulusan Ilmu Perencanaan Kota dan Daerah Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengungkapkan bahwa perguruan-perguruan tinggi di Pekanbaru sudah sering melakukan kajian.
Telah menemukan titik-titik drainase yang tidak terhubung di Kota Pekanbaru. Seharusnya, kata Mardianto, itu bisa dijadikan pedoman Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk segera membuat masterplan drainase yang lebih baik.
Usaha Pemko Pekanbaru selama ini yang hanya mengeruk gorong-gorong dan membersihkan parit dinilai Mardianto tidak cukup.
Karena penyebab utama banjir di Pekanbaru bukan sekedar sampah yang menyumbat saluran air atau pendangkalan. Melainkan drainase yang memang tidak saling terhubung sehingga air tidak bisa kemana-mana.
"Bicara soal banjir tidak bisa sepotong-sepotong harus terkoneksi secara menyeluruh. Kalau pun bagus drainase di Sudirman dialirkan ke Sungai Siak. Sementara Jalan Tuanku Tambusai drainasenya tak bagus, tak bisa juga air itu mengalir. Interkoneksi itu yang tidak ada," pungkasnya.
Sedangkan peran masyarakat, lanjut Mardianto, sepenuhnya harus peduli sebagai upaya antisipatif dalam penanganan banjir.
"Peran masyarakat juga sangat dibutuhkan. Dirawatlah drainase yang sudah jadi ini. Jangan masuk juga kulit durian, kulit rambutan ke dalam selokan. Semuanya harus benar-benar terlibat dan peduli," tutupnya. (*)
Tags : banjir, penanganan banjir, pemko komitmen prioritaskan penanganan banjir, banjir di pekanbaru, News Kota ,