PEMERINTAH Kota Pekanbaru, tengah menyusun skenario untuk mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tahun ajaran baru 2021-2022 Juli mendatang. Pihak Pemkot bakal melakukan PTM secara bertahap.
Seperti disebutkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Pembelajaran tatap muka telah berlangsung bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, maupun swasta di Kota Pekanbaru sejak dua bulan terakhir pada masa pandemi Covid-19.
"Pembelajaran tatap muka masih dilakukan secara terbatas. Tidak semua tingkatan dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka. Untuk tingkat SD masih diberlakukan bagi peserta didik yang duduk di kelas I dan kelas VI. Sementara untuk tingkat SMP sudah melaksanakan pembelajaran di seluruh kelas, dari kelas VII hingga kelas IX," kata Ismardi Ilyas.
Menurut Ismardi Ilyas, ada 179 SD Negeri yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Kemudian ada 45 SMP Negeri, dan sebanyak 40 lebih sekolah swasta yang terdiri dari tingkat SD dan SMP. Untuk siswa SMP masuk kelas masing-masing dua kali seminggu.
Skema ini dibuat agar tidak terjadinya penumpukan di sekolah maupun pada ruang kelas. Peserta didik melaksanakan pembelajaran tatap muka secara bergantian. "Uji coba pembelajaran tatap muka melalui pelaksanaan sekolah tatap muka tahap awal masih diizinkan bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Peserta didik yang diizinkan mengikuti pembelajaran tatap muka ini pun tidak semua tingkat SD dan SMP. Hanya kelas VI SD dan kelas IX SMP yang diizinkan tahap awal mengikuti pembelajaran tatap muka ini," sebutnya.
Sepekan kedepan pihaknya kembali melakukan evaluasi terkait efektivitas pembelajaran tatap muka saat pandemi Covid-19 berlangsung. Jika dirasa aman, tidak ada munculnya kasus baru dari klaster sekolah, maka pihaknya menerapkan pembelajaran tatap muka ini bagi semua tingkat SD dan SMP negeri.
Skenario PTM sedang digodok, SKB 3 menteri mensyaratkan 50 persen kapasitas bahkan diturunkan lagi menjadi 25 persen. Artinya bertahap, dari 25 persen baru 30 persen seminggu kemudian atau dua minggu kemudian 40 persen dan seterusnya. "Dengan skenario itu, dari 30 orang per kelas yang boleh masuk hanya tujuh siswa. Selain itu, PTM dilaksanakn hanya dua jam dalam satu hari," kata Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT. (*)
Tags : Pekanbaru, ,