PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta agar Pemerintah Kabupaten/Kota untuk bisa menentukan satu fokus pada destinasi wisata serta satu iven unggulan untuk dapat dikembangkan.
"Kabupaten/kota harus fokus untuk mengembangkan satu destinasi unggulan dan satu iven unggulan sehingga dengan dana APBD yang cenderung defisit pun kita masih mampu untuk berinovasi dan berkreasi guna melakukan pengembangan destinasi dan iven saat ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Roni Rakhmad pada media, Jumat (26/2).
Menurutnya, langkah ini perlu diambil sebagai bentuk pengembangan kepariwisataan di tengah minimnya penganggaran di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Ia juga menyebutkan bahwa Dispar Riau siap mendukung agar Dinas Pariwisata yang ada di 12 kabupaten/kota di Riau, bisa membuat terobosan atau inovasi baru dalam upaya mempromosikan potensi wisata di daerah masing-masing.
Ia berharap kegiatan event pariwisata di daerah mampu merangkul pihak swasta untuk menjadi pelaksana event tersebut. Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Koordinator Pengembangan Destinasi Area II, Ramlan Kamarullah juga menyampaikan bahwa Provinsi Riau pada tahun 2021 Kemenparekraf memberikan dukungan berupa pengembangan desa wisata.
Adapun desa wisata yang mendapat dukungan dari Kemenparekraf yakni, Desa Aliantan (Kabupaten Rokan hulu), Desa Koto Mesjid (Kabupaten Kampar), Desa Bungaraya (Kabupaten Siak), dan Desa Tanjung Punak (Kabupaten Bengkalis). "Tidak itu saja, juga ada dukungan program serta kegiatan dari Direktorat Pengembangan Destinasi Regional I Tahun 2021, dalam bentuk dekonsentrasi antara lain adalah workshop pembinaan sadar wisata dan sapta pesona, juga Bimtek Desa Wisata," sebutnya. (rp.sul/*)
Tags : Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Roni Rakhmad, Wisata dan Iven Unggulan, Wisata Riau,