Pekanbaru   2023/10/10 12:22 WIB

Pemprov Riau Diminta Lakukan Ulang Modifikasi Cuaca, 'karena Kabut Asap Masih Nongol dan Mengancam'

Pemprov Riau Diminta Lakukan Ulang Modifikasi Cuaca, 'karena Kabut Asap Masih Nongol dan Mengancam'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau saat ini masih terjadi, Pemprov Riau diminta untuk melakukan ulang modifikasi cuaca.

"Kabut asap masih terus terjadi dan siap mengancam sangat diperlukan dilakukan modifikasi cuaca."

"Kami harap usulan pelaksanaan TMC di Riau dapat diterima untuk mendukung kegiatan hujan buatan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afriz, Rabu (4/10). 

Menurutnya, kabut asap terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau akibat kiriman dari provinsi tetangga. Pihaknya pun kembali meminta bantuan ke pemerintah pusat untuk dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Dia menyebutkan bahwa TMC masih sangat dibutuhkan. Karena selain untuk membasahi lahan gambut agar tidak terbakar, hujan yang turun juga bisa mengantisipasi kabut asap yang melanda.

Meskipun Riau saat ini tengah berasap, Edy menuturkan Karhutlah di Riau masih bisa dikendalikan. Sebab hari ini titik panas di Riau terpantau hanya 21 titik.

"Karhutla di Riau terkendali. Dari 1.000 lebih hotspot di Sumatera hari ini, di Riau hanya 21 titik. Sementara di Sumsel ada 800 lebih," ujarnya.

Terkait situasi kebakaran hutan dan lahan di Riau, pihaknya menyampaikan bahwa kabut asap yang melanda khususnya Pekanbaru, merupakan asap kiriman dari provinsi tetangga, yaitu Jambi dan Sumatera Selatan [Sumsel].

Sehubungan dengan hal tersebut, pihaknya mengusulkan untuk memberlakukan TMC, hujan di Provinsi Riau dapat menghalau asap masuk ke Riau.

"Kalau di Riau ada hujan, asap bisa tertahan. Ini penting dilakukan karena Riau merupakan benteng terakhir, jika asap terus-menerus masuk ke Riau bisa saja asap mengarah ke negara tetangga," sebutnya. 

Sementara pihak Dinas Kesehatan [Diskes] Kota Pekanbaru hingga saat ini masih belum mengeluarkan rekomendasi ke Disdik Pekanbaru untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar di tengah kabut asap yang kian pekat.

"Biasanya kita merekomendasikan apabila laporan dari DLHK kalau kualitas udaranya sudah berbahaya. Untuk sekarang masih aman," ucap Kadiskes Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih..

Ia menyampaikan, meski kualitas udara belum berbahaya bagi kesehatan, namun warga maupun peserta didik tetap diimbau menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

"Jadi tetap kita imbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah," sebutnya.

Seperti diketahui, Kota Pekanbaru sejak beberapa hari terakhir mulai diselimuti kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten tetangga.

Berdasarkan data yang dirilis BMKG di laman bmkg.go.id, pada Rabu (4/10/2023) konsentrasi partikulat (PM2.5) di Pekanbaru berada di angka 57.40 ugram/m3 atau tidak sehat bagi kesehatan. (rp.sul/*)

Editor: Elfi Yandera

Tags : kabut asap, teknologi modifikasi cuaca, pemprov riau diminta lakukan modifikasi cuaca, pekanbaru, kabut asap mengancam,