Pemprov Riau Menerima Bantuan Helikopter Water Bombing Sikorsky dari BNPB RI

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menerima bantuan helikopter water bombing sikorsky dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

"Pemprov Riau menerima bantuan helikopter water bombing sikorsky."

"Helikopter water bombing bantuan BNPB sudah datang satu unit, jenisnya Sikorsky S61N," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Selasa (9/5). 

Bantuan helikopter jenis Sikorsky S61N itu untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau. Sebab sebagian wilayah Riau telah terjadi kebakaran yang sulit padam lewat jalur darat.

Pemprov Riau sudah terlebih dulu mendapat bantuan BNPB berupa helikopter patroli. Helikopter itu untuk pemantauan Karhutla di kabupaten/kota se-Riau. 

Edy mengatakan, helikopter water bombing itu punya kemampuan durasi terbang bisa mencapai 4,5 jam.  Dengan adanya bantuan helikopter water bombing, maka sedikit membantu pemadaman kebakaran yang sulit dijangkau oleh satuan tugas (Satgas) Karhutla Darat Riau. 

"Seperti kebakaran kemarin di Dumai itu petugas sedikit kesulitan menjangkau lokasi kebakaran. Di samping itu, bahan baku cukup banyak dan angin juga kencang, sehingga api cepat meluas. Tapi dengan adanya water bombing, maka kita bisa padamkan dulu induk apinya agar tidak menyebar," sebutnya.

Sedangkan kondisi Karhutla di Provinsi Riau (Dumai dan Bengkalis) sudah mulai terkendali. Sejumlah titik panas atau hotspot sudah jauh berkurang dari awal pekan lalu.

"Karhutla tinggal di Dumai, itupun sudah dalam tahap pendinginan, masih ada asap-asap sedikit," kata Kalaksa Edy.

Karhutla di Dumai tinggal melakukan pendinginan di Dumai. Sementara untuk Karhutla di lokasi lain sudah berhasil dipadamkan.

Pihaknya mendapat informasi ada tiga helikopter water boombing yang dikirim untuk penanganan Karhutla Provinsi Riau. Diperuntukkan ke lokasi yang sulit dijangkau.

Tiga unit helikopter tersebut dikirim ke Riau dari tiga lokasi berbeda. Yakni dua unit dari Australia dan Malaysia, serta satu unit dari dalam negeri.

"Kami masih menunggu helikopter tersebut sampai ke Riau. Untuk yang dari Papua, baru selesai melakukan kegiatan di sana. Tetapi harus singgah di Jakarta terlebih dahulu untuk maintenance," sebutnya. (*)