
PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Harga pakan ikan di Provinsi Riau mahal. Padahal untuk meningkatkan produksi ikan air tawar tentu juga dipengaruhi pakan yang diberikan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau Yurnalis menyebutkan untuk kebutuhan pakan peternak budidaya ikan tawar masih tergantung dari dari daerah lain. Karena harga pakan pabrikan masih tinggi.
"Petani budidaya ikan tawar saat ini mengeluhkan mahalnya harga pakan. Di pasaran harga pakan pabrikan lebih kurang masih Rp12 ribu per kilogram," kata Yurnalis, Rabu (31/1/2024).
Menurutnya, tentu kondisi ini sangat memberatkan petani dan mengganggu produksi ikan tawar di Riau. Sebab biaya produksi ikan tawar meningkat, namun harga jual ikan tetap.
"Kalau untuk pakan mandiri yang diproduksi petani memang harganya jauh lebih murah yakni Rp5 ribu per kilogram, namun mendapatkan hasil uji kelayakan," sebutnya.
Karena itu, pihaknya tengah menjalin kerjasama dengan Universitas Riau untuk meneliti kandungan gizi dan nutrisi pakan mandiri tersebut.
"Hal ini untuk mengetahui apakah pakan mandiri itu bisa diproduksi maasal atau tidak. Termasuk kandungan dari pakan itu, apakah bisa meningkatkan pertumbuhan ikan atau tidak," ucapnya.
Untuk mengatasi keluhan tersebut, tambah Yurnalis, saat ini pihaknya sedang berupaya mendatangkan pakan dari daerah lain yakni dari Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan.
"Pakan dari OKU ini lebih murah dibandingkan pakan pabrikan. Tapi ini kan untuk solusi jangka pendek, karena mereka juga memproduksi pakan mandiri. Kita belum tau juga seperti apa kualitas dan kandung gizinya bagi pertumbuhan ikan tawar," katanya.
"Apabila standar gizi dan nutrisi terpenuhi, kita akan coba produksi di Riau sehingga masalah para petani ikan ini terkait harga pakan bisa teratasi," pungkasnya.
Gaet investor bangun pabrik pakan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) terus mendorong peningkatan hasil produksi ikan air tawar.
Terbaru DKP Riau telah menyalurkan bantuan keramba di 12 kabupaten/kota.
Kepala DKP Riau, Yurnalis menyebutkan bantuan keramba tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing.
"Bantuan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mendukung nelayan dan pembudidaya ikan agar hasil produksinya meningkat," kata Yurnalis, Jumat (14/2/2025).
Selain program bantuan tersebut, DKP Riau juga tengah berupaya menarik investor untuk membangun pabrik pakan ikan. Karena menurutnya, kebutuhan pakan ikan masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan jumlah pembudidaya ikan air tawar yang cukup banyak.
"Riau masih menjadi salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Sumatera, dengan Kabupaten Kampar sebagai penyumbang produksi tertinggi pada tahun 2024 yaitu 5.167,80 ton," jelasnya.
Diakui Yurnalis, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan gubernur Riau terpilih untuk membahas upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi ikan di daerah, termasuk rencana pembangunan pabrik pakan ikan.
"Kami membahas lebih lanjut dengan gubernur Riau mengenai langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produksi ikan. Selain itu, upaya menarik investor untuk membangun pabrik pakan juga menjadi perhatian utama kami ujarnya," katanya.
Dijelaskannya, selain Kampar, beberapa kabupaten lain juga berkontribusi terhadap produksi ikan air tawar, diantaranya Kabupaten Pelalawan sebanyak 7.355,00 ton, Rokan Hulu sebanyak 7.324,21 ton, Bengkalis dengan 5.444,11 ton dan Kuantan Singingi dengan 4.752,13 ton.
"Kemudian di Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 4.410,67 ton, Rokan Hilir dengan 3.959,51 ton, Indragiri Hilir dengan 2.511,88 ton dan Siak dengan 1.191,78 ton," ungkapnya. (*)
Tags : ikan, harga ikan, harga pangan ikan mahal, riau, dinas kelautan dan perikanan, dkp akan bangun pabrik pakan, News,