PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau baru-baru ini menebar 300 ribu benih udang Vaname untuk meningkatkan perekonomian nelayan tradisional.
"Udang Vaname selain bisa hidup di air laut juga bisa dikembang biakan di air tawar."
"Alhamdulillah nelayan di sini sudah paham bagaimana membudidayakan udang vaname. Sekarang permintaan ekspor udang diminati berbagai negara," kata Gubernur Riau Syamsuar Gubernur Riau, dalam kunjungannya ke pabrik es balok milik Pemprov Riau di Kota Dumai, Sabtu (28/1/2023).
Syamsuar memberikan sebanyak 300.000 benih udang vaname sebagai upaya meningkatkan ekonomi nelayan tradisional di Kota Dumai. "Mudah-mudahan nanti banyak nelayan tradisional kita yang membudidayakan udang vaname," sebutnya.
Syamsuar mengungkapkan, budidaya udang vaname mampu memberikan manfaat dalam memberikan kesejahteraan para nelayan jika kurang mendapatkan tangkapan ikan di laut.
"Semoga para nelayan senang dengan program bantuan benur (benih) udang ini, dan kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan tradisional," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Riau, Herman Mahmud mengatakan, Pemprov Riau telah memiliki dua pabrik es balok di Dumai dengan rata-rata produksi sebanyak 15 ton es balok per hari.
"Pabrik es yang baru itu produksinya dalam satu hari bisa mencapai 10 ton. Dan yang pabrik lama itu 5 ton. Sehingga dalam satu hari dapat memproduksi 15 ton balok es. Untuk harga jual per balok es Rp5 ribu rupiah, karena ini subsidi dari Pemprov riau maka kalau di luar dijual harga menjadi Rp80 ribu/balok es," jelasnya.
Pihak DKP Riau juga memaparkan udang vaname ini bisa dikembang biakan di air tawar.
Bagi yang tertarik membudidayakan udang vaname, sangat penting untuk mengetahui padat tebar udang vaname di kolam terpal. Udang vaname merupakan salah satu udang yang dapat dibudidayakan di air tawar cukup menambahkan sedikit garam untuk meningkatkan salinitasnya. Potensi keuntungannya juga sangat besar dengan harga udang vaname yang berkisar antara 90.000-120.000 rupiah.
Sebelum memulai budidaya, faktor-faktor penting dalam budidaya udang air tawar. Mulai dari jenis kolam udang vaname, langkah budidaya di kolam terpal, sampai cara menghitung padat tebar udang vaname.
Setiap jenis kolam memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Jadi perlu mempertimbangkan dengan matang kolam yang akan digunakan.
Budidaya udang vaname di kolam terpal juga punya kelemahan. Kolam terpal tidak dapat mengontrol temperatur sehingga temperatur air akan cenderung fluktuatif. Selain itu, ada potensi kolam terpal bocor dan roboh.
Kolam terpal menjadi primadona bagi Petambak udang vaname karena pembuatannya yang mudah dan relatif murah. Berikut terdapat beberapa langkah budidaya udang vaname di kolam terpal.
1. Pemilihan Lokasi
Agar dapat memilih lokasi yang tepat, Bapak/Ibu harus melakukan survei terlebih dahulu, agar meminimalisasi dampak negatif yang dihasilkan, baik dalam segi lingkungan maupun masyarakat. Terdapat beberapa kriteria pemilihan lokasi, yaitu
Sumber air tawar yang cukup
Lokasi tidak terkontaminasi rumah tangga dan pabrik
Kondisi sosial masyarakat yang aman
Terhindar dari banjir rutin
Pembuatan Kolam Terpal
2. Pembuatan Kolam Terpal
Kolam terpal harus dibuat dengan kuat dan kokoh agar air tidak bocor keluar dari kolam. Lapisan terpal yang baik juga dapat melindungi udang vaname dari hujan, ketika air tanah keluar dan dapat menyebabkan perubahan keasaman air kolam.
Ada dua jenis desain kolam terpal udang vaname yang sering digunakan oleh Petambak yaitu desain kolam terpal kotak dan bundar. Kolam terpal kotak memiliki keunggulan dapat disusun berjajar sehingga lebih hemat tempat. Selain itu, bahan baku kolam terpal kotak juga mudah untuk ditemui di pasaran. Namun kolam ini tak luput dari kekurangan, yaitu risiko benturan antara udang.
Desain kolam terpal selanjutnya adalah desain kolam terpal bulat. Kolam terpal ini cocok digunakan untuk padat tebar tinggi.Proses aerasi pada desain kolam bulan ini lebih mudah sehingga proses budidaya udang berjalan lebih maksimal. Selain itu, proses panen udang lebih mudah, sehingga risiko kematian udang lebih kecil.
3. Fermentasi Kolam Udang Vaname
Fermentasi kolam udang vaname dilakukan untuk memacu pertumbuhan plankton yang berguna sebagai pakan tambahan bagi udang sekaligus menjaga kestabilan pH. Proses fermentasi ini dilakukan dengan penambahan probiotik pada kolam terpal udang vaname.
Selain probiotik, kolam juga ditambahkan garam untuk meningkatkan salinitas sesuai kebutuhan udang.
4. Penebaran Benur Udang Vaname
Sebelum menebar benur udang vaname, pastikan benur yang dipilih adalah benur unggul. Ukurannya yang seragam menjadi penanda benur yang unggul.
Selanjutnya benur diaklimatisasi atau diadaptasikan dengan suhu kolam. Caranya adalah dengan mengapungkan kantong yang berisi benur udang di kolam yang akan digunakan untuk budidaya.
Ada faktor lain yang harus diperhatikan saat menebar benur udang, yaitu waktu penebaran. Pilih waktu penebaran saat sore hari atau saat matahari tidak terlalu menyengat. Hal ini dilakukan agar benur udang vaname tidak kepanasan saat ditebar ke kolam terpal.
5. Pemeliharaan Udang Vaname
Pemeliharaan udang vaname dilakukan dengan menjaga suhu dan pH serta kualitas air kolam. Selain itu, pemberian pakan udang vaname harus diatur secara teliti. Setelah 7 hari, udang vaname harus diberikan makanan berprotein tinggi dengan kadar 30% sebanyak 3 sampai 4 hari sekali.
Pentingnya Ketepatan Padat Tebar Udang Vaname
Padat tebar udang vaname di kolam terpal wajib Bapak/Ibu ketahui agar budidaya udang dapat berjalan dengan produktif. Ada beberapa alasan mengapa Bapak/Ibu harus mengatur padat tebar udang vaname dengan tepat. Yuk kita simak!
1. Menjaga Kualitas Air
Padat tebar udang vaname dapat mempengaruhi perubahan kualitas air. Makin banyak udang vaname, maka kotoran yang dihasilkan akan semakin banyak pula.
Kotoran ini akan mempengaruhi kadar nitrogen dan senyawa lainnya di dalam air. Apabila terlalu banyak, maka air dapat menjadi beracun bagi udang vaname.Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu mengatur padat tebar udang vaname dengan tepat.
2. Menghindari dari Penyakit
Padat tebar udang vaname di kolam terpal yang terlalu tinggi dapat menyebabkan risiko kematian udang vaname yang tinggi, karena turunnya kadar oksigen dan kualitas air yang buruk. Alhasil, udang vaname akan lebih mudah terserang oleh penyakit.
Jika kepadatannya makin tinggi, penyebaran penyakit antara udang vaname yang satu dengan yang lain akan semakin mudah dan cepat, maka akan meningkatkan risiko kematian dari udang vaname itu sendiri.
3. Pertumbuhan Udang Vaname yang Lambat
Padat tebar udang vaname di kolam terpal yang terlalu tinggi dapat menurunkan kecepatan pertumbuhan udang budidaya. Udang vaname akan saling berkompetisi untuk mendapatkan makanan, ruang gerak, dan oksigen, sehingga pertumbuhannya akan menjadi lebih lambat dan panen dapat lebih lama.
Padat tebar udang vaname di kolam terpal yang terlalu rendah juga tidak baik bagi Petambak. Efisiensi ruangan yang seharusnya diisi oleh udang vaname menjadi tidak termanfaatkan. Contohnya, kolam yang harusnya dapat diisi dengan 5.000 udang vaname akan sangat tidak efektif jika cuma diisi 2.000 udang vaname.
Cara Menghitung Padat Tebar Udang Vaname
Mengatur padat tebar udang vaname di kolam terpal. Cara menghitung kepadatan tebar udang vaname di kolam terpal
1. Ketahui Ukuran Kolam yang Digunakan
Langkah pertama menghitung padat tebar udang vaname adalah mengukur volume kolam yang digunakan. Jika Bapak/Ibu menggunakan bentuk kolam persegi anda dapat menghitung padat tebar udang vaname dengan rumus ini!
Luas= Panjang kolam (m) x Lebar Kolam (m) x Kedalam kolam (m)
Contohnya jika Bapak/Ibu memiliki kolam dengan panjang 5 meter, lebar 3 meter, dan kedalaman 5 meter. Maka, volume kolam adalah 75 meter kubik.
Jika tambak berbentuk lingkaran, rumus yang digunakan untuk volume kolam pun berbeda. Rumus yang digunakan seperti di bawah ini!
Luas = 0.785 x diameter(m) x diameter(m) x kedalaman(m)
Jika Bapak/Ibu memiliki kolam dengan diameter 10 meter dan kedalaman 2 meter, maka volume kolam adalah 157 meter kubik.
Selanjutnya, Bapak/Ibu harus menyesuaikan dengan padat tebar udang vaname di kolam.
2. Padat Tebar Udang Vaname
Padat tebar udang vaname akan bergantung dengan metode budidaya yang digunakan. Ada beberapa metode budidaya udang vaname yaitu intensif, semi intensif, dan ekstensif. Rumusnya ada di bawah ini!
Padat tebar total = Luas kolam (m²) x padat tebar per meter
Metode budidaya ini dibedakan dari berapa banyak aerator dan kapasitas kolam yang digunakan. Makin tinggi padat tebarnya, maka makin masif pula proses aerasi dan pembersihan air kolam yang anda lakukan.
Kepadatan tebar udang pada metode budidaya udang vaname intensif adalah 20-60 PL/m3. Jadi, bisa membudidayakan hingga 60 ekor udang dalam 1 meter kubik. Jika Bapak/Ibu punya 10 meter kubik, maka dapat membudidayakan 600 PL udang vaname.
Kepadatan tebar udang pada metode budidaya udang vaname semi intensif adalah 5-20 PL/m3. Jadi, jika memiliki kolam berukuran 10 meter kubik, bisa membudidayakan 50 sampai 200 udang vaname.
Metode budidaya yang terakhir adalah metode yang paling banyak digunakan Petambak Indonesia, yaitu budidaya udang vaname ekstensif dengan padat tebar maksimal 2/m².
eFeeder Tingkatkan Efektivitas Pakan Budidaya Udang Vaname
Sudah mengenal budidaya udang vaname mulai dari jenis kolam udang vaname, langkah-langkah budidayanya, sampai menghitung padat tebarnya. Ayo mulai bisnis budidaya udang!
Apalagi di zaman modern ini budidaya udang dapat lebih mudah loh karena dibantu dengan teknologi terbaru dari eFishery yang dapat menghemat biaya operasional budidaya udang vaname dengan teknologi. (*)
Tags : Udang Vaname, Budidaya Udang Vaname, Pemprov Riau Tebar 300 Ribu Benih Udang Vaname, Udang Vaname Bisa Meningkatkan Perekonomian Nelayan tradisional,