Pemred Riaupagi: Dukung PT MASG Peduli Lingkungan, Juga 'Peduli Warga Kurang Mampu'

PT MUSTIKA AGUNG SAWIT GEMILANG [MASG] terus memperhatikan lingkungan tempat operasionalnya. Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit [PKS] ini juga peduli terhadap masyarakat yang kurang mampu.

"Kita dukung perusahaan PT MASG yang peduli lingkungan. Perusahaan ini terus berbenah diri memperbaiki berbagai kekurangannya disegala lini," kata Zulkifli Panjaitan SSos MM, Pemimpin Redaksi [Pemred] riaupagi.com menyikapi perusahaan pengolahan buah sawit itu belum lama ini.

Sedikitnya 676 paket sembako terdiri beras, minyak goreng, mie instan, sirup dan roti kering disalurkan pada masyarakat kurang mampu khususnya yang terimbas akibat wabah pandemi Covid-19 tempo hari itu.

Penyerahan sembako dilakukan Direktur PT MASG 1, 2 dan 3 Provinsi Riau Zulfikar didampingi CDO PT MASG 3 Zulkifli Panjaitan S.Sos MM dan Humas PT MASG 3 Mulyadi kepada Bupati Indragiri Hulu yang diwakili Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi.

"Seperti kegiatan penyerahan bantuan sembako pada, Selasa 5 April 2020 lalu misalnya, dihadiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Inhu, Ergusfian dan Kadis Pertanian Inhu, Ir Paino."

"Bantuan secara langsung yang diserahkan pada 3 desa yaitu, Kelurahan Peranap, Desa Gumanti dan Desa Semelinang Darat sebanyak 476 paket," kata Zulkifli Panjaitan yang juga sebagai Chief Development Officer [CDO] PT MASG 3 ini.

"Penyerahan bantuan sembako melalui Polres Inhu sebanyak sebanyak 50 paket, penyerahan untuk masyarakat melalui Kodim Inhu/Koramil Peranap sebanyak 50 paket. Penyerahan untuk masyarakat melalui anggota DPRD Inhu yang berdomisili di Peranap (Rizal Zamzani) sebanyak 50 paket dan untuk wartawan 50 paket," terangnya.

Kepedulian PT MASG terhadap masyarakat kurang mampu yang berdomisili di sekitar perusahaan pabrik terus dilakukan.

"Manajemen ikut bersusah payah menanggulangi kesulitan masyarakat akibat virus covid-19 begitupun terhadap kaum duafa."

''Kita tentu saja berharap bantuan ini bisa meringankan beban kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19 ini," kata Zulkifli.

Disamping itu dia membenarkan pabrik MASG yang ada di Desa Semelinang Darat, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau terus membenahi segala kekurangan termasuk juga dalam menggunakan pemanfaatan limbah Palm Oil Mill Effluent [POME] sejenis limbah cair kelapa sawit yang masih mengandung banyak padatan terlarut.

"Sebagian besar padatan terlarut ini berasal dari material lignoselulosa mengandung minyak yang berasal dari buah sawit. Tetapi yang paling terpenting kita terus memperhatikan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, seperti memperhatikan harga tandan buah segar (TBS) dan angkutan TBS serta aktivitas PKS," sebutnya. 

Perusahaan juga terus membenahi aktifitas pabrik pengolahan TBS menjadi crude palm oil (CPO) serta kolam pengolahan limbah dalam aktivitas pengolahan TBS di pabrik PT MASG baik kedepannya.

"Jadi nggak benar lah kalau PKS melakukan monopoli pembelian TBS dengan pola PKS MASG membuat tempat pengumpul TBS timbangan ram di sejumlah desa," katanya.

"Ram-ram milik perusahaan dibuat harga sama dengan harga pabrik yang tentunya sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah," sebutnya.

"Ini menghindari terjadinya bisnis persaingan tidak sehat, kasihan masyarakat yang punya usaha jual beli TBS tak bisa bersaing," katanya.

Memang diakui perusahaan tetap menjalankan sortir TBS milik masyarakat yang mengantar TBS ke pabrik, tetapi perusahaan tidak sampai memperketat pembelian buah, diakui Zulkili.

"TBS milik masyarakat banyak yang ditampung, namun tetap memperhatikan kualitas buah," ujarnya menambahkan.

Jadi, aktivitas pabrik MASG tetap terbuka, terutama terkait dukungan kebun dan tata kelola pengolahan limbah. (rp.sdp/*)