PEKANBARU - Para pemuda Pekanbaru yang tergabung dalam Tim Adiwiyata Sekolah Dasar Islam Terpadu [SDIT] Al-Ittihad membuat gerakan Get Plastic Indonesia [Sulap Limbah Plastik jadi BBM].
Berawal dari keresahan melihat permasalahan sampah plastik, pada 2014, para pemuda di Tim Adiwiyata SDIT Al-Ittihad Pekanbaru membuat gerakan Get Plastic Indonesia bertujuan untuk membebaskan Riau dari sampah plastik. Melalui laman resmi Yayasan Kesatuan Pendidikan Islam [YKPI], Tim riset Adiwiyata SDIT yang di ketuai Sugeng menyatakan saat ini Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah mulai kewalahan akibat banyaknya sampah yang menumpuk dan tidak dikelola dengan baik, karena pihaknya berusaha mencari sebuah alternatif mengurangi sampah plastik yang bisa dituntaskan dan mengolahnya.
Tim Adiwiyata SDIT pun mencoba berinovasi membuat mesin pyrolysis guna mengubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Sugeng, mesin tersebut disesuaikan dengan kondisi dalam mengolah sampah plastik tersebut.
Menurutnya, sampah plastik saat ini sudah menjadi masalah tersendiri yang perlu diperhatikan. Hal ini disebabkan sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Sampah plastik juga tidak ramah lingkungan dan merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca jika penguraian sampah ini dilakukan dengan cara dibakar.
Akan tetapi, bukan berarti sampah plastik tidak ada solusi penguraiannya, buktinya tim Adiwiyata SDIT Al-Ittihad Pekanbaru, Riau berhasil melakukan pengolahan sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Tim riset Adiwiyata SDIT telah berhasil membuat sebuah alat yang mampu mengolah dan mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar. Dalam percobaan terlihat alat ini menghasilkan bahan bakar jenis premium dan solar. Ketika dilakukan percobaan dengan mengambil sedikit cairan bahan bakar premium, kemudian di sulut dengan api. Alhasil cairan ini terbakar dan bertahan cukup lama.
Menurut beberapa penggiat, secara umum, mekanisme konversi sampah plastik menjadi BBM adalah dengan menggunakan metode pirolisis, yaitu memanaskan plastik pada suhu di atas 400oC tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Pada saat proses tersebut, rantai panjang hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek.
Proses selanjutnya adalah pendinginan yang dilakukan pada gas tersebut sehingga gas akan mengalami kondensasi dan membentuk cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar, baik berupa bensin maupun bahan bakar diesel. Untuk mendapatkan hasil dan performa yang lebih baik, maka ditambahkanlah katalis. Beberapa parameter sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan antara lain yaitu suhu, waktu, dan jenis katalis.
Menurut beberapa penggiat, secara umum, mekanisme konversi sampah plastik menjadi BBM adalah dengan menggunakan metode pirolisis, yaitu memanaskan plastik pada suhu di atas 400oC tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Pada saat proses tersebut, rantai panjang hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek.
Proses selanjutnya adalah pendinginan yang dilakukan pada gas tersebut sehingga gas akan mengalami kondensasi dan membentuk cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar, baik berupa bensin maupun bahan bakar diesel. Untuk mendapatkan hasil dan performa yang lebih baik, maka ditambahkanlah katalis. Beberapa parameter sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan antara lain yaitu suhu, waktu, dan jenis katalis.
Mesin yang digunakan untuk mengelola plastik menjadi BBM terbagi menjadi dua bagian yang dihubungkan dengan sebuah pipa di tengahnya. Untuk mengoperasikan mesin yang dinamakan MD Plast itu, diperlukan 15 kilogram sampah plastik padat atau 20 kilogram yang diletakkan di dalam tabung reaktor.
Tampak tabung reaktor semacam wadah besi berbentuk kotak yang bisa langsung diisikan oleh sampah plastik. Setelah sampah plastik siap, tabung reaktor ditaruh di atas kompor yang berada di ujung sebelah kanan mesin. Proses pembakaran sampah plastik berlangsung kurang lebih empat jam.
Setelah itu, uap hasil pembakaran sampah plastik akan diteruskan melalui pipa pendingin dan uap mengalami proses penyubliman sehingga berubah menjadi zat cair. Zat cair itulah yang menjadi minyak mentah, cikal bakal dari bahan bakar minyak.
Saat sudah mencapai tahap menjadi zat cair, akan ada proses pemanasan lagi yang dilakukan untuk membuat apakah minyak mentah itu akan menjadi minyak tanah, bensin, atau solar. Proses pemisahan partikel minyak itu dibagi ke tiga slot, dengan hasil akhirnya dikeluarkan melalui keran yang berjumlah tiga di tiap slotnya. Dari sampah plastik yang ditaruh penuh di dalam tabung reaktor, bisa menghasilkan 800 mililiter atau 0,8 liter BBM sintetis.
Dengan metode konversi plastik menjadi BBM, sampah plastik tidak lagi menjadi masalah dan YKPI AL-ITTIHAD bersama dengan masyarakat dapat bekerjasama menanggulangi perubahan iklim dengan mengurangi produksi emisi gas rumah kaca.
Kita ucapkan selamat untuk tim riset Adiwiyata SDIT Al-Ittihad, yang terlah berhasil membuat alat konversi limbah plastik menjadi BBM. Semoga tim riset yang ada di Al-Ittihad bisa ikut andil menghasilkan karya-karya terbaik mereka. (rilis)
Tags : sampah plastik, plastik, sampah, Adiwiyata SDIT Al-Ittihad Pekanbaru, News Kota, daur ulang sampah plastik, sampah plastik jadi bbm, daur ulang sampah,