DAIK LINGGA, RIAUPAGI.COM - Bagi nelayan, kegiatan mencari ikan di laut sangat tergantung pada cuaca. Jika cuaca mendukung, hampir setiap hari para nelayan ini berangkat melaut.
Kecuali hari Jum’at yang biasa digunakan sebagai hari libur. Tapi jika cuaca buruk seperti musim angin barat sebagian dari mereka tidak berani melaut.
Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Abaszen (49), nelayan di Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau [Kepri].
Seperti pagi hari ini Minggu 30 Juni 2024, angin bertiup kencang, suara deburan ombak keras menghantam batu yang tertata rapi.
Batu-batu tersebut terpasang dibibir pantai untuk menanggulangi terjadinya abrasi.
Bahkan, tak jarang ombak berwarna putih kecoklatan itu muntah sampai ke halaman pemukiman warga.
"Pendapatan nelayan berkurang karena angin kencang."
“Kalau cuaca manteng [angin kencang] begini ya tidak berani melaut. Apalagi perahu saya ini tergolong kecil dibanding dengan yang lain yang ada di Panggak Darat ini. Jadi ya harus sabar,” ujar lelaki berkulit sawo matang itu, Minggu (30/6).
Dia dibantu dua orang temannya yang tampak sibuk membetulkan tali untuk menarik jaring yang baru dibeli.
Saat cuaca buruk, Abaszen sendiri lebih memilih untuk memperbaiki alat tangkap ikan.
Bersama dua rekannya lelaki berkulit sawo matang itu mengaku sudah sepekan terakhir ini tidak melaut.
Tidak hanya Abaszen, di Panggak Darat yang tidak jauh dari jalur Pantai di Kabupaten Lingga ini, puluhan perahu nelayan bersandar dipinggir laut mengikuti alunan ombak yang datang silih berganti.
Saat cuaca seperti ini nelayan banyak yang memilih untuk memperbaiki perahu.
Informasi yang didapat Abaszen, bulan ke tujuh mendatang cuaca diperkirakan akan kembali normal.
Namun berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, perkiraan musim barat bisa saja molor karena kondisi cuaca sudah tidak menentu.
Dia mengaku sekarang ini sulit membaca cuaca.
Seorang nelayan di Panggak Darat lainnya, Rudi, mengatakan meskipun kondisi cuaca saat itu buruk, sebagian nelayan masih berani melaut.
Itupun terpaksa karena untuk menghidupi keluarga. Hanya saja jangkauan melaut tidak jauh. Waktu mencari ikan diperpendek. Misalnya yang awalnya 6 hari menjadi 4 hari, sebutnya.
Kondisi itu berdampak kepada hasil tangkapan ikan. Saat cuaca normal, katanya, rata-rata kapal nelayan dengan 15 Gross Tonnage (GT) bisa membawa pulang 4 ton ikan.
"Sekarang ini turun menjadi 2 ton."
Saat cuaca mendukung, para nelayan terbagi dalam dua kelompok waktu untuk berangkat melaut, yaitu kelompok yang berangkat pagi hari sekitar jam 05.30 WIB, pulang sore sekitar pukul 14.30 dan kelompok sebaliknya, ada yang berangkat sore sekitar jam 17.00 WIB pulang pagi dini hari.
Menurut Rudi, kenyataan ini membuat tingkat ketergantungan mereka kepada alam sangat tinggi.
Umumnya, kehidupan nelayan lebih banyak bergantung pada alam. Ada masa mereka harus berhenti melaut, karena gelombang terlalu tinggi atau angin kencang.
“Persoalan akan muncul apabila kondisi yang tak ramah ini akan berlangsung terus-menerus dan cukup lama,” ujarnya sembari mengecat perahu.
Padahal para nelayan harus tetap menghidupi keluarganya.
Prakirawan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika [BMKG] Lingga mengatakan, cuaca untuk area Tuban dan sekitarnya dalam satu minggu kedepan diperkirakan berpotensi curah hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Kabupaten Lingga, yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, merupakan daerah yang sering mengalami perubahan cuaca secara tiba-tiba.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, berikut adalah prediksi cuaca untuk wilayah Daik Lingga dan sekitarnya pada hari Jumat, 28 Juni 2024. 07:00 WIB Pagi hari di Daik Lingga akan dimulai dengan cuaca hujan ringan.
Suhu udara diperkirakan mencapai 26°C dengan kelembaban relatif yang cukup tinggi, yaitu 90%. Angin akan bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan sekitar 10 km/jam.
Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan saat keluar rumah di pagi hari, terutama bagi yang akan melakukan aktivitas luar ruangan.
10:00 WIB Memasuki pukul 10:00 WIB, cuaca diperkirakan akan berubah menjadi cerah berawan. Suhu akan naik menjadi 29°C dengan kelembaban turun menjadi 80%.
Angin masih bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan yang sama, yaitu 10 km/jam.
Kondisi ini cukup ideal bagi warga yang ingin beraktivitas di luar ruangan seperti berkebun atau berolahraga ringan. 13:00 WIB
Pada siang hari, sekitar pukul 13:00 WIB, cuaca diperkirakan kembali hujan ringan. Suhu udara akan mencapai puncaknya pada hari itu, yaitu 32°C.
Kelembaban relatif menurun menjadi 65%, dan kecepatan angin meningkat menjadi 20 km/jam dari arah tenggara.
Dengan suhu yang tinggi dan kelembaban yang sedikit lebih rendah, hujan ringan di siang hari mungkin akan membawa sedikit kesejukan. 16:00 WIB Pada sore hari sekitar pukul 16:00 WIB, hujan ringan diperkirakan masih akan berlanjut.
Suhu udara akan sedikit menurun menjadi 30°C, dengan kelembaban meningkat kembali menjadi 75%. Kecepatan angin tetap stabil di 20 km/jam dari arah tenggara. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan jalanan licin akibat hujan.
19:00 WIB Menjelang malam hari, tepatnya pada pukul 19:00 WIB, cuaca diperkirakan akan kembali cerah berawan. Suhu udara menurun menjadi 28°C dengan kelembaban relatif mencapai 85%.
Angin masih bertiup dengan kecepatan 20 km/jam dari arah tenggara. Ini adalah waktu yang baik bagi warga yang ingin melakukan aktivitas santai di luar rumah atau menikmati pemandangan matahari terbenam. 22:00 WIB Pada pukul 22:00 WIB, cuaca cerah berawan diperkirakan akan terus berlanjut.
Suhu udara akan berada di kisaran 27°C dengan kelembaban tetap di 85%. Angin masih bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan 20 km/jam.
Suasana malam yang cerah berawan ini cukup ideal bagi warga yang ingin bersantai di rumah atau mungkin menikmati udara malam yang sejuk di luar.
Secara keseluruhan, prakiraan cuaca untuk Daik Lingga dan sekitarnya pada hari Jumat, 28 Juni 2024 menunjukkan adanya variasi cuaca yang cukup signifikan sepanjang hari.
Dari pagi yang hujan ringan, berubah menjadi cerah berawan di siang hari, dan kembali hujan ringan di sore hari, hingga malam yang cerah berawan.
Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri dan merencanakan aktivitas mereka dengan lebih baik.
Sebelum berangkat, sambungnya, nelayan perlu memantau kondisi cuaca melalui radio dari BMKG, untuk informasi gelombang disiarkan pada sore hari.
Sedangkan prakiraan cuaca setiap pagi. Atau bisa juga mengakses sosial media BMKG.
“Angin kencang ini diperkirakan sampai awal bulan April mendatang, adapun wilayah lain di Jawa Timur juga terjadi di Kabupaten Pasuruan, Probolonggo, Situbondo, dan sekitarnya,” tambahnya. (*)
Tags : nelayan, pendapatan nelayan, nelayan mencari ikan, nelayan terganggu angin kencang, nelayan bergantung pada cuaca, neayan lingga, kepri, News Daerah,