Penerapan MyPertamina Perlu Dikaji Ulang, 'karena Kurang Sosialisasi'

PEKANBARU - Penerapan MyPertamina pembeli BBM subsidi solar dan pertalite bagi roda empat mendaftar di MyPertamina perlu dikaji ulang karena kurang sosialisasi.

"Penerapan MyPertamina perlu dikaji ulang karena kurang sosialisasi."

"Setiap produk kebijakan baru perlu sosialisasi dan penanganan awal. Tidak bisa secara otomatis langsung diterapkan," kata Anggota Komisi I DPRD Riau Mardianto Manan, Kamis (11/8).

Dia meminta pemerintah dan Pertamina mengkaji ulang kebijakan baru mewajibkan pembeli BBM subsidi solar dan pertalite bagi roda empat mendaftar di MyPertamina.

Mardianto mengatakan, setiap kebijakan baru perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat memahami dengan baik maksud dan manfaat kebijakan tersebut.

"Sosialisasi penting dilakukan karena banyak orang yang gaptek dan tidak terbiasa menggunakan aplikasi online."

"Apalagi tipikal di Indonesia ini tidak semuanya serba modern, kalau masuk ke ceruk-ceruk kampung yang ada di Riau katakanlah di daerah Kuansing, masih ada wilayah yang tak ada sinyal seluler sama sekali, panjat pohon orang cari sinyal di sana, sementara Mypertamina mau diterapkan," ujar dia.

Pihaknya sebenarnya mendukung setiap kebijakan yang menguntungkan masyarakat kecil. Hanya saja, untuk penerapannya harus melihat kondisi sampai benar-benar bisa diberlakukan secara menyeluruh.

"Masa sosialisasinya perlu diperpanjang, jangan dipatok dengan Agustus. Dari uji coba tadi akan kita ketahui keluhan-keluhan masyarakat. Sebab, tidak semua masyarakat yang paham dan tidak semua masyarakat pakai android, banyak yang hanya pakai hape biasa," ucapnya.

Jadi menurut Mardianto sebaiknya Pertamina menggencarkan sosialisasi sehingga nantinya saat diterapkan tidak ada hambatan di lapangan. (*)