MODERATISME dan Potret sempurna seorang Pemimpin itu ada pada Drs. H. Syamsuar M.Si yang sekarang sebagai Calon Gubernur (Cagub) Riau 2024-2029.
"Saya termasuk pribadi yang menyukai moderatisme dalam beragama. Menurut saya, moderatisme (wasathiyyah) adalah sesuatu yang inheren di dalam ajaran Islam," kata Pengurus Dewan Mursyidin Tarekat Nasabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah (TNAJ) SM Muhammad Abdul Malik dalam bincang-bincangnya ngopi bersama di Afgan Koffi belum lama ini.
"Moderatisme sejatinya merupakan salah satu pilar paling esensial yang harus diterapkan seorang muslim dalam menjalankan ajaran-ajaran agamanya," tambahnya.
Selain itu Dia menyinggung soal elektabilitas Paslon Syamsuar-Mawardi (SUWAI) menjelang Pilgub Riau, 27 November 2024, semakin meningkat.
"Tak diragukan semakin banyak pula dukungan berdatangan dari berbagai organisasi bahkan dari para ahli zikir seperti jemaah (TNAJ)," ungkapnya.
Tetapi kecintaan SM Muhammad Abdul Malik diakuinya, pada moderatisme dalam mengamalkan ajaran-ajaran agama ini berimplikasi kepada kekagumannya kepada tokoh-tokoh agamawan, cendekiawan dan intelektual yang menganut paham moderat.
"Siapapun tokoh yang moderat dalam menjalankan ajaran agamanya, selalu saja saya jatuh hati kepadanya," sebutnya.
SM Muhammad Abdul Malik mengakui H. Syamsuar merupakan salah satu tokoh yang konsisten menyuarakan spirit moderatisme atau wasathiyyah dalam beragama.
"Dalam bacaan saya, moderatisme benar-benar nampak nyata dalam laku hidup & kepribadian beliau," sebutnya.
"Oleh karena itu, sejak pertama kali mengenal beliau, saya langsung jatuh hati. Saya memang bukan termasuk tim pemenangan (SUWAI). Saya warga Riau. Namun demikian, dari sewaktu melihat kepemimpinan beliau (Syamsuar) maupun sesudahnya mencalonkan diri sebagai calon gubernur Riau, saya selalu menyimak debat kandidat gubernur Riau yang ditayangkan oleh media stasiun televisi nasional, di mana salah satu kandidatnya adalah SUWAI. Nah, pertama kali melihat pemaparan beliau dalam menyampaikan visi-misi dan program-program kerjanya pada (debat perdana), saya melihat tawaran konsep, ide & gagasan SUWAI yang cemerlang serta visioner. Lebih-lebih setelah saya melihat paham keagamaannya yang sangat mendepankan moderatisme (wasathiyyah) dalam beragama," terangnya.
"Saya merasa semakin jatuh hati kepada putera Melayu itu yang menjunjung spirit kecintaan kepada tanah air (Nahdhatul Wathan). Maka lengkap dan kuat sudah rasanya alasan kekaguman saya pada SUWAI."
Dalam soal kealiman pemahaman keagamaan, lulusan S2 itu insyaallah tidak perlu diragukan.
Beliau (Syamsuar) sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai orang yang mampu memahami ajaran agama yang dianutnya (Islam) dengan muatan-muatan ajaran kedamaian, cinta, kasih dan sayang (wasathiyyah).
Perpaduan antara seorang negarawan, politisi handal, intelektual, akademisi, da’i dan agamawan menyatu dalam diri Syamsuar. Lebih-lebih Paslon SUWAI ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moderatisme dalam menjalankan keyakinan agamanya.
"Sebuah pemahaman keagamaan yang juga saya anut. Moderatisme (Wasathiyyah)."
Sempurna. Konsep moderatisme yang diusung oleh SUWAI ini selain memang merupakan ajaran esensial agama Islam, juga karena amanah yang diembankan oleh almamater, agar senantiasa mengedepankan nilai-nilai moderatisme dalam pemahaman beragama.
Begitupun terhadap pasangannya H. Mawardi Muhammad Saleh yang juga merupakan anggota ikatan alumni universitas al-Azhar al-Syarif Indonesia.
Komplit sudah. Dengan melihat rekam jejak akademik, karir politik, silsilah biologis dari seorang ulama besar (Mawardi), hingga paham keagamaan beliau yang moderat, maka tanpa diragukan.
SM Muhammad Abdul Malik berkata: “Jika Syamsuar mencalonkan diri sebagai kandidat Cagubri, maka pilihan politik saya hanya untuk Paslon SUWAI Nomor urut 3”. Hanya ada dua kata buat paslon itu: “Saya SUWAI”. SUWAI, Potret “sempurna” seorang Pemimpin. (*)
Tags : SM Muhammad Abdul Malik, Tarekat Nasabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, Moderatisme, Pengurus TNAJ Dukung Paslon SUWAI, Paslon nomor urut 3,