BATAM - Para pengusaha galangan kapal di Batam mengalami kesulitan akibat pemadaman listrik yang berlangsung selama ber jam-jam.
"Pengusaha galangan kapal mengeluh listrik sering padam."
"Dalam kondisi banyaknya proyek galangan kapal di Batam, pemadaman listrik selama 8 jam tersebut sangat menghambat kelancaran pekerjaan di lapangan," kata Ali Ulai, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pengurus Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri, Selasa (23/4).
Pemadaman yang dilakukan oleh PLN Batam tidak beraturan menambah kesulitan pengusaha yang berakhir memengaruhi order proyek, "ini menyulitkan dan sangat meresahkan para pengusaha yang tengah menjalankan proyek galangan kapal," kata dia.
Ali Ulai mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pemadaman listrik yang berkepanjangan itu.
Ia juga menyoroti kesulitan sebelumnya perusahaan galangan kapal dalam mencari tukang las, "sekarang pemadaman listrik yang semakin memperparah situasi," sebutnya.
Menurut Ali, DPD Iperindo Kepri, yang terdiri dari 30 perusahaan galangan kapal, menghadapi potensi kerugian puluhan miliar rupiah akibat pemadaman listrik yang terjadi.
Bukti Panggabean, Wakil Presiden Hubungan Masyarakat PLN Batam, memberikan penjelasan terkait pemadaman listrik tersebut.
Ia menjelaskan bahwa pemadaman tersebut khusus ditujukan untuk industri, terutama perusahaan yang menggunakan genset.
Hal ini, ungkapnya, terkait dengan masa perawatan mesin pembangkit listrik di Tanjung Kasam. PLN Batam akan memberikan kompensasi kepada perusahaan yang menggunakan genset dalam menghadapi pemadaman listrik.
Situasi ini menimbulkan harapan agar pemadaman listrik dapat ditinjau ulang, mengingat kontribusi para pengusaha galangan kapal dalam pembayaran pajak dan kebutuhan kelancaran proyek galangan kapal di Batam. (*)
Tags : galangan kapal batam, listrik mati, pln,