
INDRAGIRI HULU - Para peternak yang buka lapak hewan kurban di Sei Lala, Indragiri Hulu (Inhu), mengeluhkan sulitnya memperoleh pasokan sapi bali.
Lukman Suhadi, salah satu pemilik sapi mengatakan, sapi bali sulit didapatkan karena adanya pembatasan kuota.
"Kesulitannya sekarang pada surat izin, kuota. Jadi biasanya kuotanya banyak dari Bali, sekarang rada-rada susah dapatnya," kata Lukman, Jumat (16/5/2025).
Hal tersebut menyebabkan kedatangan sapi bali terlambat dan stok pilihan yang terbatas untuk dipasarkan.
"Makanya stok kami enggak banyak, jadi kadang customer itu mau milih-milih, nah kami showing di sini, tetapi sekarang stok showing itu berkurang, jadi pilihannya kurang bervariasi," ujar Lukman.
Lukman menjelaskan, lapak hewan kurbannya baru akan mendapatkan pengiriman sapi bali pada dua hari ke depan.
Lapak hewan kurban peternak sendiri sudah berjualan sejak 21 April 2025 hingga perayaan Idul Adha 1446 H/2025.
"Buka sampai hari H itu nanti kurang lebih tiga bulan, yang sudah terjual sekarang sekitar 40 ekor, untuk sapi dari kita turun itu baru sekitar 100 ekor sapi," ucap Lukman.
Lukman menjelaskan, jenis sapi yang banyak dibeli untuk berkurban yaitu, sapi kampung.
"Kalau sapi bali itu karkasnya bagus, karena dia kaki-kakinya kecil, kulitnya juga tipis, jadi dagingnya lebih banyak. Sedangkan limosin memiliki daging yang tebal," ungkap Lukman.
Lukman menjual sapi dengan harga berkisar antara Rp 17 juta hingga Rp 18 juta, dengan berat mulai dari 250 kilogram.
Lukman memastikan, hewan kurban yang dijualnya memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). "Lengkap ya dari surat jalan sampai surat kesehatan. Di sini juga dijaga kesehatan, seperti diberikan vitamin," tutup Lukman. (*)
Tags : hewan kurban, penjual hewan kurban, harga hewan kurban, hewan kurban sapi, News Daerah ,