Penyakit Mirip Gejala Flu Asal Singapura Ditemukan di Batam, Diskes: Ada Ruam-ruam Ditelapak Kaki-Tangan Serta Sariawan pada Mulut Penderita
BATAM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menemukan 22 kasus memiliki gejala mirip flu Singapura yang menjangkit anak. Temuan tersebut dilaporkan beberapa puskesmas di Kota Batam.
"Penyakit mirip gejala flu asal Singapura ditemukan di Batam, penderita alami ruam ditelapak kaki dan tangan serta sariawan pada mulut."
"Dari 22 sampel itu diperiksa BTKL, satu yang baru keluar hasilnya, negatif. Yang lain (sampel) masih pemeriksaan. Untuk anak yang memiliki gejala mirip Flu Singapura ini beberapa sudah sembuh," kata Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, seperti dirilis detik.com, Selasa (5/9) kemarin.
Didi Kusmarjadi mengatakan bahwa temuan 22 kasus itu tengah diidentifikasi. pihaknya. Dinkes Batam telah mengambil sampel 22 kasus memiliki gejala mirip flu Singapura untuk diperiksa di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP).
Didi menyebutkan ke 22 kasus yang ditemukan Dinkes Kota Batam mirip gejala Flu Singapura memiliki gejala yang sama. Yakni dengan munculnya ruam di telapak kaki dan tangan serta adanya sariawan pada mulut penderita.
"Gejalanya itu aja. Penderita masih biasanya anak-anak di usia kira-kira 5 sampai 10 tahun. Kasus ini belum ditemukan di orang dewasa," ujarnya.
Didi menjelaskan kasus flu Singapura di Indonesia belum ditemukan menyebabkan kematian. Namun ia meminta masyarakat agar mengantisipasi virus tersebut.
"Kasusnya ringan, artinya tidak sampai membuat kematian, tidak menakutkan sekali. Tetapi masyarakat terutama orang tua harus waspada. Untuk sementara hindari tempat ramai seperti permainan anak, mandi bola dan lainnya," ujarnya.
Didi menambahkan bahwa pihaknya juga telah langsung menerjunkan tim sosialisasi ke beberapa kecamatan yang melaporkan temuan mirip gejala flu Singapura. Hal itu untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
"Jadi temuan ini dilaporkan secara real time. Pencegahan dari puskesmas kita sistem kewaspadaan dini dan respon, kalo ada temuan seperti itu langsung dimasukkan ke sistem, begitu ada kasus. Kemarin yang banyak melaporkan dari puskesmas Sei Panas dan Tanjung Buntung, Kami langsung melakukan penyuluhan ke masyarakat terkait pencegahannya," ujarnya. (*)
