News   2025/02/08 13:36 WIB

Penyakit Mulut-Kuku Ternak Sapi dan Kerbau Melonjak Jadi 68 Kasus di Riau

Penyakit Mulut-Kuku Ternak Sapi dan Kerbau Melonjak Jadi 68 Kasus di Riau

PEKANBARU – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama sapi dan kerbau, mengalami lonjakan di Provinsi Riau. Jika pada awal Januari 2025 hanya ditemukan dua kasus, kini jumlahnya telah melonjak drastis menjadi 68 kasus hingga awal Februari.

"Iya, sudah 68 kasus, yang tersebar di enam daerah, dan yang paling banyak ada di Kabupaten Indragiri Hulu," ungkap Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, drh Faralinda Sari, Jumat (7/2/2025).

Fara merinci bahwa Kabupaten Indragiri Hulu mencatat kasus tertinggi dengan 26 kasus. Disusul Indragiri Hilir dengan 18 kasus, Kampar 9 kasus, Bengkalis dan Kuantan Singingi (Kuansing) masing-masing 5 kasus, serta Rokan Hulu dengan 2 kasus.

Pihaknya mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang rentan menyerang hewan ternak, terutama di tengah cuaca ekstrem yang melanda Riau. Hujan lebat dan banjir yang terjadi belakangan ini menjadi faktor utama meningkatnya penyebaran PMK.

Tak hanya PMK, penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica (sapi ngorok) serta penyakit Jembrana juga berpotensi meluas akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas PKH Riau terus menggalakkan vaksinasi terhadap hewan ternak. Salah satunya melalui ring vaksinasi dalam radius 3 kilometer dari titik kasus. Prioritas vaksinasi diberikan kepada desa-desa yang masih bebas dari kasus PMK.

Pada tahun ini, Riau mendapatkan alokasi 53.600 dosis vaksin PMK yang akan dikirim secara bertahap. Saat ini, 4.600 dosis pertama telah diterima, dan 4.100 dosis di antaranya sudah didistribusikan ke daerah-daerah yang terdeteksi kasus PMK, seperti Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kampar, Bengkalis, dan Kuansing.

"Pada Februari ini akan dikirim lagi sekitar 13.000 dosis tambahan," jelas Fara dikutip dari tribunpekanbaru.

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Provinsi Riau mengalami lonjakan.

Saat ini virus tersebut sudah mencapai 60 kasus dengan penyebaran di lima daerah.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau, drh Faralinda Sari menyebutkan kasus terbaru ditemukan di Kabupaten Bengkalis dan Kuantan Singingi.

"Sebelumnya terdeteksi di tiga kabupaten. Namun saat ini bertambah di Kabupaten Bengkalis dan Kuantan Singingi, sehingga menjadikan virus PMK sebanyak 60 kasus di Riau," ungkap drh Fara.

Adapun 60 kasus tersebut, dikatakan drh Fara tersebar di Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 26 kasus, Indragiri Hilir dengan 18 kasus, Kampar dengan 6 kasus, Bengkalis dan Kuantan Singingi masing-masing 5 kasus.

drh Fara mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah musim hujan dan banjir yang melanda Riau.

Cuaca ekstrem ini berisiko mempercepat penyebaran PMK serta penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica (sapi ngorok) dan Jembrana, yang juga menjadi ancaman serius bagi peternakan.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas PKH Riau telah mempercepat program vaksinasi guna menekan penyebaran wabah. Dimana hingga saat ini total vaksin yang telah disuntikkan mencapai 1.730 dosis.

"Vaksinasi PMK akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. Saat ini, kami telah mendistribusikan 4.100 dosis vaksin ke lima kabupaten/kota di Riau," ujar drh Fara.

Adapun dikatakan drh Fara, ribuan dosis itu tersebar di Kota Pekanbaru sebanyak 573 dosis, Kabupatan Kampar dengan 562 dosis, dan Inhu dengan 595 dosis.

Menurutnya, vaksinasi tahap pertama sudah selesai dengan total 4.600 dosis yang telah diterima dan disebarkan. Sementara itu, pemerintah pusat juga akan menambah pasokan vaksin untuk Riau.

Jika sesuai rencana, bantuan vaksin sebanyak 13 ribu dosis akan dikirim pada Februari mendatang.

"Tahun ini, Riau mendapatkan alokasi vaksin PMK sebanyak 53.600 dosis, yang akan dikirim secara bertahap. Untuk tahap awal, pemerintah pusat akan mengirimkan lebih dari 30 ribu dosis," tambahnya. (*)

Tags : penyakit mulut dan kuku, pmk, riau, ternak sapi dan kerbau, penyakit pmk melonjak, News,