
BATAM - Penyelundupan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal kembali terjadi melalui Selat Malaka. Kali ini, KRI Karotang-872 berhasil menggagalkan penyelundupan sepuluh orang PMI ilegal.
"Penyelundupan diperairan Selat Malaka masih marak."
“Kita laksanakan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal pelaku Penyelundupan Pekerja Migran Indonesia (PMI),” kata Komandan KRI Karotang-872 Mayor Laut (P) Fa’iq Mumtaz Muhammad menyampaikan hal itu melalui keterangan resmi pada Senin (3/3).
Pihak KRI Karotang-872 juga mengamankan dua orang Warga Negara Asing (WNA) asal Bangladesh dan beberapa satwa dilindungi.
Fa’iq Mumtaz Muhammad menyampaikan bahwa sepuluh PMI ilegal itu diamankan saat KRI Karotang-872 melaksanakan patroli di Perairan Selat Malaka.
Ditengah laut didapati kapal mencurigakan melintas di salah satu selat paling sibuk di dunia.
Dari atas kapal mencurigakan itu, awak KRI Karotang-872 mengamankan sepuluh PMI ilegal, dua orang WNA berpaspor Bangladesh, dan beberapa satwa dilindungi yang terdiri atas empat ekor musang putih, tiga ekor monyet, 12 ekor siamang, serta tujuh ekor kuskus.
Satwa dilindungi itu hendak dibawa dari wilayah Tanjung Balai Asahan menuju Malaysia.
“Selanjutnya kapal motor tanpa nama beserta PMI non-prosedural dan muatan dikawal menuju Lanal Tanjung Balai Asahan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” kata Fa’iq.
Keberhasilan KRI Karotang-872 menggagalkan penyelundupan PMI ilegal, WNA, dan beberapa satwa dilindungi menunjukkan bahwa Selat Malaka masih rawan penyelundupan. Tidak heran, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memerintahkan seluruh jajarannya selalu siap siaga saat bertugas di sana. Termasuk ketika melaksanakan patroli di laut. (*)
Tags : penyelundupan orang, penyelundupan pekerja migran indonesia, perairan selat malaka, penyeludupan pmi masih marak, penyeludupan pekerja dan satwa dilindungi,