Sosial   2025/02/16 9:44 WIB

Penyesalan Orang Tidak Sholat, Zakat dan Sedekah akan Menyesal Setelah Kematian

Penyesalan Orang Tidak Sholat, Zakat dan Sedekah akan Menyesal Setelah Kematian
Ilustrasi

Orang yang tak sholat, zakat, serta ghibah, akan menyesal di akhirat.

JAKARTA -- Alquran mengungkapkan apa yang akan terjadi di masa depan, yakni peristiwa yang akan menimpa orang-orang yang tidak sholat, tidak zakat atau sedekah, tidak beriman kepada hari kiamat, dan suka ghibah. Mereka akan menyesal setelah kematian, karena tidak mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan dengan iman dan takwa.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ

قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ

وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ

وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙ

حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗ

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”

Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan sholat, dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin. Bahkan, kami selalu berbincang (untuk tujuan yang batil) bersama para pembincang, dan kami selalu mendustakan hari Pembalasan, hingga datang kepada kami kematian." (QS Al-Muddassir Ayat 42-47)

Ayat ini menjelaskan bahwa golongan kanan berada dalam kamar surga yang penuh kenikmatan, sementara golongan yang berdosa bergelimang dalam azab neraka.

Namun demikian, mereka yang ada di surga dan neraka saling dapat bertanya satu sama lain, “Kenapa engkau sampai dimasukkan ke dalam neraka itu?”

Mereka menjawab dengan jujur dan terus terang bahwa mereka tidak mengerjakan sholat di atas dunia dahulu, berbeda dengan orang-orang mukmin yang tetap melaksanakan sholat. Sebab waktu itu mereka tidak yakin sedikit pun bahwa hal itu memang sebenarnya diperintahkan Allah.

Ayat-ayat di atas juga menjelaskan bahwa mereka tidak termasuk golongan yang senantiasa berbuat baik kepada kaum fakir miskin dan dhuafa. Padahal mereka dapat berbuat demikian karena memiliki kelebihan nikmat dan rezeki dari Allah yang mereka peroleh. Mereka tidak mau meringankan kesulitan fakir-miskin dengan sedekah yang seharusnya mereka keluarkan.

Ayat-ayat di atas juga menjelaskan bahwa mereka ikut terlibat dalam perbuatan orang yang tercela, yang tidak senang kepada Islam dan Nabi Muhammad SAW dengan menuduh beliau pendusta atau tukang sihir yang gila.

Mengenai Alquran mereka menganggapnya hanyalah sihir, syair, atau mantra untuk tenung. Pokoknya mereka terlibat dalam perbuatan kebatilan. 

Ayat-ayat di atas mengutarakan pengakuan mereka selanjutnya bahwa mereka mendustakan hari kemudian atau hari Kiamat. Artinya mereka mendustakan adanya hari hisab dan pembalasan atas segala perbuatan manusia, sampai datang kepada mereka keyakinan, yakni mati. Tegasnya mereka yakin dan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa semuanya akan kembali kepada Allah di negeri akhirat.

Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberi syafaat. Artinya kalau seseorang telah memiliki watak-watak seperti yang disebutkan dalam ayat di atas (tidak mengerjakan sholat, tidak mau menghiraukan nafkah fakir-miskin, terlibat dalam perbuatan orang yang senang mencela, mendustakan kedatangan hari akhirat), syafaat (pertolongan) apapun tidak berguna untuk menyelamatkan mereka dari siksaan api neraka. Sebab syafaat hanyalah berguna bagi yang berhak menerimanya. (Tafsir Kementerian Agama RI). (*)

Tags : zakat, sholat, penyesalan di akhirat, ghibah, orang tidak sholat, oang yang tak pernah berzakat, sedekah, menyesal setelah kematian,