Pembangunan dan perbaikan akses jalan dinilai lamban, mempengaruhi wisata jadi anjlok dalam kunjungan setahun terakhir. Sepinya pengujung wisatawan diperparah adanya pandemi Covid-19, perputaran ekonomi di desa turut berpengruh.
PEKANBARU - Sejumlah warga dan tokoh desa meminta pemerintah setempat untuk memprioritaskan pembenahan akses menuju lokasi wisata Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, karena dinilai masih perlu perbaikan diberbagai sektor.
"Pemerintah perlu fokus pada perbaikan jalan menuju kesini karena kondisi jalan ada yang rusak dan berlubang," kata Satruni, warga di Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Minggu (25/10) dikontak melalui ponselnya.
Dia mengharapkan agar pembangunan jalan dipercepat sehingga mempermudah akses wisatawan untuk menikmati keindahan di sejumlah pantai yang terkenal akan hamparan pasir putih dan lautnya. "Sayang saja dengan potensi alam sebesar ini tapi pengunjung mengurungkan niat karena aksesnya susah," sebutnya.
Dari berbagai keterangan warga di lokasi, memang kondisi jalan menuju Desa Teluk Ruh, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis dalam kondisi perbaikan dan pembangunan jalan, ada sebagian jalan yang belum dibenahi dan dalam keadaan rusak. Warga di Desa Teluk Rhu pun banyak yang mengomel; sepertinya perbaikan jalan di Rupat tak pernah usai, membuat terganggunya roda perekonomian. "Lihat saja dilokasi penyeberangan dari Kota Dumai menuju Pelabuhan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, warga terus antrian panjang. Paling lama itu mengantri di pelabuhan Dumai, yang saya dengar hanya ada satu unit kapal yang beroperasi," tutur warga.
Jaringan telekomunikasi serta listrik pun turut diminta diperbaiki. Sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar telah mendengar keluhan masyarakat tentang antrian penumpang yang panjang di penyeberangan dari kota Dumai menuju Pulau Rupat, begitu juga soal badan jalan banyak yang rusak. "Sudah saya dengar dari masyarakat antrian penyeberangan, seharusnya ini perlu diantisipasi, jangan terulang lagi yang seperti itu, begitupun kerusakan badan jalan kita harapkan ada bantuan dari APBN," kata Gubri pada media belum lama ini.
Untuk perbaikan jalan, Syamsuar terus menggesa pembenahan akses menuju Rupat Utara agar segera digunakan para wisatawan. "Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis terus mendorong anggaran untuk infrastruktur jalan itu," sebutnya.
Riau sedang gencarnya memoromosikan Pariwisata berbasis budaya dengab slogan The Homeland Of Melayu, sejumlah upaya promosi pariwisata tengah dilakukan dengan mengekspos sejumlah potensi alam di wilayah setempat. Festival Pantai Rupat yang merupakan kegiatan tahunan terus dilakukan seperti perlombaan dengan serangkaian acara mulai dari Zapin Api, lomba mencari kerang kepah, lomba boat pancung, lomba perahu hias dan serangkaian pergelaran seni lainnya.
Pemprov Riau pun melihat masalah infrastruktur jalan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis itu mengakui menjadi salah satu kendala dalam upaya pemerintah melakukan pengembangan pariwisata bahari di daerah. "Gubernur Riau Syamsuar sebelumnya juga pernah menyinggung bahwa masih ada sekitar 10 kilometer jalan yang belum selesai dibangun. Sedangkan pulau terluar yang sudah ada jalan, hanya di Pulau Rupat," kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas PUPR Provinsi Riau M Arief Setiawan, Sabtu (24/10).
Dia mengatakan, secara kewenangan Provinsi Riau tidak memiliki ruas jalan di Pulau Rupat. “Namun kami dari Pemprov selalu mendukung program penyelenggaraan jalan pada pulau tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, langkah-langkah yang bisa dilakukan Pemprov Riau, dengan cara promosi dan mekanisme proposal ke APBN. Selain itu karena kewenangan bukan milik Provinsi Riau, maka Pemprov Riau dapat membantu dengan mekanisme Bantuan Keuangan (BanKeu). “Silahkan daerah mengajukan proposal melalui Kepala Daerah kabupaten/kota kepada Gubernur sesuai dengan kekuatan APBD yang kami miliki,” ungkapnya.
Keluhan masyarakat di Pulau Rupat tentang buruknya akses jalan poros Kecamatan Rupat-Rupat Utara, apalagi memasuki musim penghujan membuat kondisi jalan becek dan berlumpur di beberapa titik. Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Syahrial Basri ST MSi menanggapi ini mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk segera menggesa perbaikan jalan di Pulau Rupat.
"Ada beberapa titik dijalan poros terdapat kerusakan yang sangat parah jika dimusim penghujan, tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan memang selayaknya menjadi perhatian khusus pemerintah. PUPR harus bereaksi cepat dimusim penghujan ini menyiapkan alat-alat berat di titik-titik rawan kerusakan berat. Jalan poros ini kebutuhan utama masyarakat dan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat disana," tegas Syahrial.
Sementara Plt Kepala Dinas PUPR Bengkalis, Ardiansyah mengaku telah merespon keluhan terkait kondisi jalan di Rupat dan sudah dalam proses pengerjaan. Menurutnya, untuk perbaikan jalan poros Kecamatan Rupat-Rupat Utara Pemkab Bengkalis bersama DPRD telah menganggarkan Rp10 miliar di APBD Perubahan, kegiatan ini melalui beberapa kegiatan swakelola dan proyek reguler. “Ini sifatnya perbaikan sementara karena keterbatasan waktu dan rasionalisasi akibat Covid. Sebelumnya sudah dianggarkan di APBD sebanyak Rp50 miliar. Jadi tahun depan target kita dianggarkan lagi diangka Rp40 miliar jika kondisi ekonomi dan APBD sudah normal kembali,” terangnya.
Calon Bupati Bengkalis, H Indra Gunawan PhD juga mengomentari buruknya infrastruktur di Rupat Bengkalis itu. Menurutnya, pembenahan jalan di Pulau Rupat menjadi program prioritas dirinya jika diberi amanah menjadi Bupati Bengkalis periode 2021-2024. “Saya perihatin melihat kondisi Jalan pulau Rupat ini, ada beberapa titik yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Jika saya terpilih menjadi bupati, jalan ini saya perioritaskan untuk dibenahi,” katanya saat melakukan silahturahmi di beberapa titik di Pulau Rupat. (*)
Editor: Surya Dharma Panjaitan
Tags : Jalan Menuju Wisata Hancur, Wisata Pulau Rupat, Bengkalis, Wisata Bengkalis Anjlok,