PEKANBARU - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga lingkungan. Kali ini, perusahaan hulu Migas tersebut fokus pada pembinaan sekolah-sekolah untuk meraih predikat Adiwiyata.
Dukungan yang diberikan PHR, melalui program pendampingan dan sosialisasi. PHR berharap dapat melahirkan generasi muda dan para pelajar yang peduli terhadap lingkungan untuk masa depan.
Dalam sebuah acara yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), PHR bersama mitra pelaksana, LPPM Universitas Muhammadiyah Riau, mengadakan bimbingan teknis pengisian form Adiwiyata untuk 10 sekolah yang sedang mengikuti program Adiwiyata baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional hingga Adiwiyata Mandiri. Acara ini dihadiri oleh para guru, kepala sekolah, dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Riau.
Salah satu hal menarik dalam acara ini adalah kehadiran Rinwiningsih (Bu Rini), seorang mitra binaan PHR yang berhasil mengelola bank sampah di Pondok Pesantren Ibnu Al Mubarok. Pengalaman Bu Rini menjadi inspirasi bagi para peserta. Beliau berbagi kisah suksesnya dalam mengelola sampah dan mengajak masyarakat untuk hidup lebih ramah lingkungan. Bu Rini merupakan salah satu local hero PHR yang berhasil mengubah sampah menjadi berkah.
PHR mengapresiasi guru-guru dan pimpinan sekolah yang telah antusias untuk lingkungan yang lebih baik. Masih dalam nuansa perayaan Hari Guru yang diperingati kemarin, kami berharap tentunya kita semua dapat menjadi guru yang baik dengan menularkan semangat optimisme kepada sekitar, kepada generasi mendatang dalam mencontohkan perilaku bijak mengelola sampah,” kata Manager ECSR South PHR, Wan Dedi Yudishtira.
Program Adiwiyata sendiri merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang berhasil dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan meraih predikat Adiwiyata, diharapkan sekolah dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar dalam menjaga lingkungan.
"PHR mendorong sekolah-sekolah untuk mendapatkan predikat Adiwiyata tersebut. Sebagai bagian dari program TJSL juga. Melalui program Adiwiyata, kita ingin menanamkan jiwa peduli lingkungan pada generasi muda sejak dini, dan kami berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ungkapnya.
PHR tidak hanya sekedar memberikan bantuan teknis, tetapi juga memberikan dukungan penuh kepada sekolah-sekolah yang mengikuti program Adiwiyata. Nantinya, akan dipilih 4 sekolah melalui asesmen mitra pelaksana dan rekomendasi DLHK untuk diberikan bantuan ATM Bank Sampah. ATM tersebut dalam hal ini bukan yang berfungsi mengeluarkan uang, namun berguna dan memiliki fungsi untuk pengelolaan sampah yang lebih baik.
Alat ini berfungsi sebagai sarana untuk mengumpulkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam yang dapat didaur ulang, sekaligus mendukung praktik pengelolaan sampah yang terstruktur di sekolah. Dengan desain kokoh dan fungsional, ATM Bank Sampah ini dirancang untuk memudahkan siswa dan warga sekolah dalam memilah serta menyetor sampah secara terorganisasi.
Dengan desain yang sederhana dan fungsional, alat ini memudahkan pengelolaan limbah serta mendorong praktik daur ulang sejak dini. Program ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan sekolah yang bersih tetapi juga meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. PHR WK Rokan berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Kami percaya bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. Dengan membina generasi muda dan sekolah yang peduli lingkungan, kita telah menanamkan benih-benih kebaikan untuk masa depan yang lebih baik,” tutur Wan Dedi.
PHR berharap kepada sekolah-sekolah yang mendapat kesempatan yang baik ini, agar dapat secara optimal memanfaatkan pendampingan ini yang sudah disusun oleh LPPM Umri selaku mitra pelaksana.
Adapun ke-10 sekolah yang mendapatkan pembinaan tersebut yakni; SMAN 2 Pekanbaru Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (2019), SMAN 10 Pekanbaru Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (2018), SMAN 11 Pekanbaru Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (2023) menuju Mandiri, dan SMAN 12 Pekanbaru Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi (2016) menuju Nasional.
Kemudian SMAN 14 Pekanbaru Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi (2016) menuju Nasional, SMAN 16 Pekanbaru Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi (2024), SMKN 2 Pekanbaru Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (2013) telah memperpanjang tahun 2024 namun nilai tidak cukup kembali ke Tingkat Provinsi.
Kemudian SMK Muhammadiyah Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi, SMKN 3 Mandau Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi dan SMPN 2 Mandau Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (2017) menuju Tingkat Mandiri namun nilai tidak cukup.
Di sisi lain, PHR telah mendampingi 7 bank sampah di wilayah operasinya dan mendukung penyebaran informasi yang lebih luas kepada masyarakat akan pentingnya bijak kelola sampah. Melalui kesempatan-kesempatan yang secara aktif melibatkan mitra binaan inilah, kampanye bijak kelola sampah itu diwujudkan. Pendampingan PHR kepada Bank Sampah tidak hanya menunjang pada kelengkapan sarana dan prasarananya saja. Lebih dari itu, sosok-sosok mitra binaan terus didorong untuk lebih memiliki idampakyang positif kepada masyarakat luas. (rilis)
Tags : Pertamina hulu rokan, phr, phr dan sekolah, generasi hijau,