Seni Budaya   19-04-2025 17:37 WIB

Pesta Bona Taon Punguan Marga Simamora Digelar Setiap Tahun, Larshen Yunus: Tradisi Batak untuk Bersyukur atas Berlalunya Tahun Lalu

Pesta Bona Taon Punguan Marga Simamora Digelar Setiap Tahun, Larshen Yunus: Tradisi Batak untuk Bersyukur atas Berlalunya Tahun Lalu
Pesta Bona Taon Punguan Marga Simamora digelar tahun 2025

PESTA BONA TOAN digelar setiap awal tahun oleh Punguan Marga Batak memiliki makna yang sangat penting bagi komunitas Batak. 

"Acara ini menjadi momen untuk bersyukur atas berlalunya tahun lalu dan menyambut tahun yang baru dengan harapan yang lebih baik."

“Bona Taon adalah waktu untuk berkumpul dan mempererat hubungan kekeluargaan,” kata Larshen Yunus salah seorang anggota Punguan Marga Batak Simamora, Sabtu (19/4/2025).

Acara syukuran komunitas suku Batak ini, kata dia, biasanya disebut acara Pesta Bona Taon yang artinya pelaksanaan doa disertai Ibadah bersama pada awal tahun oleh para kumpulan marga dan parsahutaon.

Dalqm penilaiannya, selain sebagai ajang silaturahmi, pesta ini juga merupakan kesempatan untuk mengenang dan melestarikan tradisi Batak.

Berbagai pertunjukan adat pun seperti tarian dan musik Batak biasanya selalu meriah dalam acara ini.

“Pesta ini tidak hanya untuk merayakan, tetapi juga untuk melestarikan budaya Batak,” ucap Larshen Yunus yang juga sebagai Ketua DPD I KNPI Riau.

Bona Taon dilakukan di Sopo Glory, Jalan Harapan Jaya Kulim (Masuk dari Samping SPBU Hangtuah) Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Pesta Bona Taon Pomparan Raja Marbulang tahun 2025 resmi dilaksanakan, Sabtu 19 April 2025.

Pesta Bona Taon, menurutnya, juga menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

Selama acara, seluruh anggota marga saling membantu satu sama lain untuk mensukseskan kegiatan tersebut.

"Kami merasa lebih dekat dan lebih kuat sebagai satu keluarga besar," kata Larshen Yunus, seorang peserta dalam pesta asat Bona Toan.

"Acara itu menjadi waktu untuk berbagi harapan dan doa bagi anggota marga yang membutuhkan."

“Bona Taon juga memberi kesempatan untuk saling mendoakan agar diberi kesehatan dan rezeki di tahun yang baru,” katanya.

Dengan makna yang mendalam, Pesta Bona Taon diharapkan bisa terus menjadi tradisi yang menguatkan rasa kebersamaan di antara masyarakat Batak.

“Kami berharap acara itu tetap dilaksanakan setiap tahun dan semakin banyak orang yang ikut berpartisipasi,” sebutnya.

Sementara Ketua Panitia Bona Taon, Ir Ganda Mora M.Si menyebut, reuni dan ajang nostalgia itu diikuti lebih kurang 600 undangan yang hadir dan cukup mengharukan. 

"Antar orang-orang yang merasa bertalian darah yang hadir merasa karena keadaan sangat jarang bisa berjumpa," sebutnya.

Bona Taon juga menjadi wadah untuk menegaskan identitas ke-Batakan, kata Ganda Mora.

Menurutnya, walaupun tidak dikatakan secara gamblang, melalui acara Bona Taon komunitas Batak (Kristen) juga hendak menegaskan identitas atau ciri khasnya di tengah-tengah dunia global ini.

"Sebagian anggota komunitas Batak (Kristen) memang tidak semua bisa berbahasa Batak atau katakanlah tidak lagi fasih berbahasa Batak," diakuinya.

Lagu-lagu dalam Bona Taon diusahakan diambil dari Buku Ende HKBP: Naung moru do muse sataon, Naung salpu taon na buruk i, Debata baen donganmi dll.

Sama seperti komunitas adat lainnya, komunitas Batak pun ingin menunjukkan keunikan dan kekhasannya, kata dia.

Tetapi kembali seperti disebutkan  Larshen Yunus, hampir semua persekutuan Batak-Kristen menggelar acara Bona Taon secara teratur yang dilakukan saban tahun.

"Mungkin ini suatu peluang untuk membuat sebagai suatu dorongan bergerak ke masa depan," ungkapnya.

"Bernostalgia ke masa lalu dan mengenang keindahan dan kedamaian kampung halaman tentu baik-baik saja dan kadang perlu," sebutnya.

"Meneguhkan persaudaraan hari ini, itu bagus."

"Artinya, itu menegaskan identitas juga absah dan Bona Taon bisa dipakai untuk itu," katanya.

Jadi sesuai namanya, sebut Larshen lagi, ‘Bona Taon’ atau pangkal/awal tahun, pesta itu biasanya digelar pada tiga bulan pertama setiap tahun yang baru. 

Pesta Bona Taon ini biasa digelar berdasarkan keturunan (pomparan), marga atau sekadar komunitas Batak yang berada di perantauan, entah dalam negeri maupun luar negeri, kata dia lagi.

Lalu apa makna Pesta Bona Taon, bagi orang Batak? 

Dalam Pesta Bona Taon, sambung Larshen, komunitas Batak khususnya yang beragama Kristen, diajak untuk menyatukan doa.

Bersyukur atas berkat yang telah diberikan, berdoa memohonkan perlindungan dan penyertaan, dan membaharui ketaatan kepada firman-Nya.  

Apapun yang hendak dilakukannya di tahun yang baru tidak akan berhasil jika tidak disertai dan diberkati Allah. Sebab itu acara Bona Taon bagi komunitas Batak Kristen memiliki makna spiritual yang sangat dalam, yaitu sebagai suatu ritus pemulihan dan penyegaran iman bersama. 

Kehidupan kota besar dan modern membuat banyak orang, termasuk orang-orang Batak, terpencar-pencar dan tercerai-berai.

Di kota yang sungguh ramai dan hiruk-pikuk seperti Jakarta misalnya, banyak orang bisa merasa sepi, sendiri dan bahkan terasing.

Melalui acara Bona Taon orang-orang Batak Kristen itu menemukan dirinya tidak sendirian namun memiliki keluarga, sanak dan saudara.

Perasaan bersaudara dan berkeluarga, memiliki-dimiliki, disayang-menyayang itu sangat membahagiakan serta menguatkan di tengah kenyataan hidup yang keras ini.

Mantan Ketua Naposo Bulung Simamora Debataraja se-Kota Pekanbaru itu mengatakan, bahwa pelaksanaan acara Pesta Bona Taon tersebut rutin digelar, sebagai bentuk mensyukuri nikmat sang pencipta dan mengingat jasa-jasa para Leluhur Pomparan Raja Marbulang.

"Kendati kami belum bisa hadir secara langsung, oleh karena berketepatan tadi masih dalam perjalanan ke Kota Pekanbaru, namun Topang Do'a selalu kami sampaikan, agar semua Pomparan Raja Marbulang yang ada di Kota Pekanbaru senantiasa diberikan kesehatan, rezeki dan damai sejahtera, mulai dari jenjang rumah tangga, tetangga, keluarga, saudara, bangsa dan negara. Prinsipnya tetap sama, yakni menjadi berkat bagi semua insan," ungkap Larshen Yunus.

Ketua Umum Generasi Muda (GM) Toga Simamora periode: 2015-2020, 2025-2030 itu mengajak semua pihak untuk selalu berfikir positif, berprasangka baik dan selalu mengedepankan toleransi.

"Khusus untuk Pomparan Raja Marbulang se-Kota Pekanbaru, harapannya kedepan semakin baik lagi. Pagomos Martangiang, Gogo Karejo, asa boi menjadi berkat tu sude Jolma, sesuai dengan semangat Dalihan Na Tolu," ujarnya. (rilis)

Tags : bona taon, pesta bona taon, punguan marga simamora, pesta bona taon di pekanbaru, pesta bona taon digelar setiap tahun, tradisi batak untuk bersyukur atas berlalunya tahun lalu,