PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto mengaku prihatin dengan kondisi tidak tertampungnya siswa tamatan SMP sederajat menuju SMA sederajat negeri di Riau.
"Daya tampung SMA/SMK Negeri di Riau tak memadai tahun 2024."
"Saya dapat laporan, jika jumlah tamatan SMP sederajat di Riau mencapai 121.475 siswa. Sedangkan daya tampung SMA Negeri sebesar 60.515 siswa dan daya tampung SMK negeri sebanyak orang 32.450 siswa," kata Pj Gubri, SF Hariyanto, Jumat (21/6).
"Sehingga persentase daya tampung SMA/SMK negeri yang sebanyak 92.965 siswa atau 76,53 persen," sebutnya.
Kondisinya, menurutnya, hanya mencapai 23,47 persen. Di mana tamatan SMP sederajat di Riau tahun ini diperkirakan mencapai 121.475 siswa.
Sedangkan daya tampung SMA/SMK negeri hanya 92.965 siswa atau 76,53 persen dari tamatan SMP.
Atas kondisi itu, untuk mengatasi kekurangan daya tampung itu, Pemprov Riau telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Afirmasi.
"Ini kebijakan yang kita buat untuk mengatasi kekurangan daya tampung SMA/SMK negeri. Kita memberikan bantuan pendidikan kepada peserta didik yang kurang mampu untuk bersekolah di SMA/SMK swasta secara gratis sampai tamat," sebut Pj Gubri.
Pemprov Riau terus berupaya membangun Unit Sekolah Baru (USB) SMA/SMK negeri di kabupaten kota di lahan hibah masyarakat.
"Ini juga solusi, kalau ada masyarakat memberi hibah tanah untuk pembangunan sekolah ya kita terima. Seperti kemarin ada di Kabupaten Rohil kita bangun. Namun kita juga mencari lokasi-lokasi baru untuk pembangunan sekolah baru," ujarnya.
Namun, kata Pj Gubri, hal itu ternyata menimbulkan masalah baru. Di mana sekolah swasta yang dibangun masyarakat akan mati dan banyak tenaga guru tidak bisa mengajar.
"Jadi serba salah. Ini buah simalakama. Karena itu, kita buat kebijakan bantuan pendidikan dengan skema Bosda Afirmasi, agar anak-anak yang tidak tertampung di sekolah negeri bisa bersekolah di sekolah swasta gratis sampai tamat. Yang penting kualitas gurunya yang harus ditingkatkan. Itu kata kuncinya, karena banyak sekolah swasta juga menjadi sekolah unggulan," paparnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi Riau Roni Rakhmat, tahun ini Disdik Riau menyiapkan dana Bosda Afirmasi bagi SMA/SMK Swasta di Riau. Bosda Afirmasi tersebut diberikan acar para siswa tidak mampu tetap bisa bersekolah meskipun tidak di sekolah negeri.
"Jadi yang tidak tertampung di sekolah negeri, tetap bisa sekolah di swasta. Karena sekolah swasta juga dapat bantuan dana Bosda dari Pemprov Riau," sebutnya.
Untuk menjalankan program tersebut, saat ini pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan beberapa sekolah swasta yang ada di Riau. Namun tentunya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika hendak sekolah di SMA/SMK swasta dan mendapatkan bantuan dana BOSDA tersebut.
"Kami sudah bekerjasama dengan beberapa sekolah swasta, untuk syarat yang bisa mendapatkan program tersebut akan di informasikan selanjutnya," sebutnya.
Roni menyebut, pihaknya menyiapkan anggaran Rp3,9 miliar untuk biaya sekolah sebanyak 2.500 siswa di SMA/SMK swasta. Namun para calon siswa yang akan menempuh jalur afirmasi, agar mulai melengkapi persyaratannya mulai dari sekarang.
"Ini salah satu upaya kita mengatasi siswa kurang mampu namun tidak tertampung di sekolah negeri. Jadi mereka bisa mengambil alternatif sekolah di SMA/SMK swasta dengan jalur afirmasi," tutupnya.
Sedangkan daya tampung SMA/SMK Negeri di kabupaten dan kota se-Riau adalah:
Tags : daya tampung sekolah, sma/smk, riau, pj gubri sf hariyanto prihatin daya tampung seklah tak memadai, daya tampung sekolah di riau tahun 2024, News,