Pekanbaru   2025/01/14 9:26 WIB

Pj Walikota Roni Rakhmat 'Uber-uber' PT EPP, 'karena Sampah Masih Menumpuk dan Menggunung'

Pj Walikota Roni Rakhmat 'Uber-uber' PT EPP, 'karena Sampah Masih Menumpuk dan Menggunung'
Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat mengecek langsung armada pengangkut sampah di MPP Pekanbaru. 

PEKANBARU - Meski sudah mengumpulkan seluruh dump truk di UPT Persampahan pada Selasa (14/1/2025) dini hari tadi, upaya Pemko Pekanbaru mengurangi tumpukan sampah masih belum membuahkan hasil.

Dibeberapa Jalan disudut kota sampah terlihat masih menumpuk dan menggunung.

Seperti jalan Singgalang, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, tumpukan sampah yang sudah ada sejak dua hari lalu masih terlihat dan terus menumpuk.

Tumpukan sampah lainnya juga terlihat di Jalan H Imam Munandar (Harapan Raya) Ujung, sebelum simpang Jalan Hangtuah Ujung, Jalan Paus dan Jalan Rambutan.

Sebelumnya, Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat sudah menegaskan kepada pihak perusahaan pemenang kontrak angkutan sampah PT Ella Pratama Perkasa (EPP) dan UPT Persampahan menuntaskan tumpukan sampah pagi ini.

"Aku tak mau tau, intinya besok (hari ini) sampah harus bersih," kata Roni Rakhmat saat apel Satgas Sampah di halaman MPP Pekanbaru.

Selain itu, dalam hearing dengan PT EPP, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru juga sudah memberikan deadline untuk dapat mengangkut dan membersihkan tumpukan-tumpukan sampah di Kota Pekanbaru sampai 31 Januari 2025.

"Kondisi hari ini cukup memprihatinkan, kita sepakat dan meminta manajemen PT Ella untuk menyelesaikan masalah tumpukan sampah ini sampai akhir bulan Januari ini," tegas Roni Amriel, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru.

"Jadi diberikan tenggat waktu ini sesuai dengan kesepakatan dan kesanggupan manajemen PT Ella itu sendiri. Awal bulan sudah tidak sampah menumpuk lagi di titik-titik yang menjadi tanggung jawab mereka," tegasnya.

Roni Rakhmat juga meminta kepada seluruh armada angkutan sampah dikumpulkan setelah pengangkutan selesai.

Nantinya, seluruh truk akan dipasangi stiker dan nomor sesuai zona pengangkutan untuk mempermudah pemantauan.

Dia mengatakan, dengan adanya sistem ini, para camat di wilayah masing-masing dapat memantau langsung operasional truk pengangkut sampah.

“Besok juga setelah pengangkutan sampah jam 12 malam, kita minta dikumpulkan kembali untuk dipasang stiker dan nomor per rayon sehingga camat bisa mengecek apakah mobil tersebut ada mengambil sampah atau tidak per harinya,” tambahnya.

Sebagai langkah akhir, Roni meminta UPT Persampahan menyelesaikan pengangkutan sampah di seluruh wilayah Pekanbaru tanpa kompromi.

“Saya tidak mau tahu, intinya besok sampah sudah harus bersih,” tegasnya penuh keseriusan.

Terkait sanksi bagi pihak ketiga yang tidak memenuhi kewajiban pengelolaan sampah, Roni menyerahkan penanganannya kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Tadi sudah disampaikan ke OPD terkait. Sanksi bisa berupa peringatan atau lainnya, tetapi OPD yang akan menentukan secara teknis,” ujarnya.

Penanganan tumpukan sampah di Kota Pekanbaru menjadi sorotan utama.

Roni Rakhmat, mengambil langkah tegas dengan mengecek langsung armada pengangkut sampah pada Senin 13 Januari 2025 malam di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru.

Kegiatan ini bertujuan memastikan ketersediaan armada dan mengevaluasi pengelolaannya.

“Hari ini kita pengecekan armada pengangkut sampah karena banyaknya tumpukan sampah. Dari laporan, di rayon satu sudah diangkut, tetapi di rayon dua tidak, begitu pula sebaliknya,” kata Roni Rahkmat.

"Hal ini menunjukkan adanya indikasi kekurangan armada dari pihak perusahaan. Setelah pengecekan, terbukti memang ada kekurangan armada," sambungnya.

Menurutnya, alasan pihak perusahaan bahwa armada telah pulang atau berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Jumlah armada yang hadir dalam pengecekan jauh dari mencukupi.

Ia pun melakukan rapat tengah malam, melihat sampah masih menumpuk di tengah Kota Pekanbaru.

Roni menyebut kondisi ini sebagai catatan serius dan memberikan teguran keras kepada perusahaan pengelola sampah.

“Beberapa alasan dari pihak perusahaan seperti armada sudah pulang atau masih berada di TPA tidak sesuai kenyataan. Ini menjadi catatan serius dan teguran bagi pihak perusahaan,” tegasnya.

Terkait sanksi bagi pihak ketiga yang tidak memenuhi kewajiban pengelolaan sampah, Roni menyerahkan penanganannya kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Tadi sudah disampaikan ke OPD terkait. Sanksi bisa berupa peringatan atau lainnya, tetapi OPD yang akan menentukan secara teknis,” ujarnya.

Roni juga memastikan bahwa kerusakan alat berat di TPA Muara Fajar yang sebelumnya menjadi kendala kini telah tertangani.

“Sebelumnya memang ada kerusakan alat berat, tetapi sekarang sudah berjalan lancar. Penumpukan yang terjadi di TPA itu hanya kejadian semalam,” jelasnya.

 

Ia memanggil seluruh pengemudi dump truck pengangkut sampah untuk rapat darurat.

Dalam pertemuan tersebut, satu per satu pengemudi didata berdasarkan zona wilayah kerja mereka.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan koordinasi berjalan lancar dan sampah dapat segera diangkut.

Roni Rakhmat dengan tegas memberikan arahan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Persampahan agar sampah yang menumpuk bisa ditangani secepat mungkin.

“Aku tak mau tahu, intinya besok sampah harus bersih,” ujar Roni dengan nada serius.

Sementara pengelola pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru, PT Esa Prakarsa Pratama (EPP), meminta waktu hingga akhir pekan ini untuk menyelesaikan tumpukan sampah yang masih terlihat di beberapa titik kota.

Meskipun sebagian besar wilayah mulai menunjukkan perbaikan, masih ada lokasi yang belum tersentuh secara maksimal.

Tetapi Roni Rahkmat, mengatakan bahwa salah satu titik yang masih menjadi perhatian adalah di sekitar Terminal AKAP.

"Ya, ada beberapa titik mungkin yang masih belum diangkat, terutama di dekat Terminal AKAP. Tapi yang lain Insya Allah sudah selesai, sudah berjalan normal kembali. Tetapi khusus di AKAP itu informasi dari Buk Camat belum, tadi sudah kita hubungi DLHK. Insya Allah nanti mungkin sudah selesai," ungkap Roni.

Menurut Roni, tumpukan sampah yang menggunung di beberapa lokasi membutuhkan armada besar untuk diangkut. Proses pengangkutan dan mobilisasi ke tempat pembuangan akhir (TPA) juga memakan waktu lebih lama.

"Mungkin seminggu itu total semua, mungkin ya total normal kembali karena saking banyaknya penumpukan yang gak diangkat yang mungkin memerlukan armada besar sehingga ada tempat yang tertinggal jadinya. Karena sekali angkat itu kan memerlukan berapa mobil dan mobilisasi ke tempat pembuangan mungkin butuh waktu. Tapi ya kami minta secepatnya, 1-2 hari ini harus normal kembali," jelasnya.

"Tapi sudah mulai berubah kok, kami melihat beberapa titik yang selama ini penumpukan sudah mulai diangkat, tapi memang masih ada yang belum diangkat. Tapi Insya Allah kami yakinlah ini normal kembali, mudah-mudahan," tambahnya.

Sebagai langkah lanjutan, Roni meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru untuk segera mengeluarkan surat peringatan kepada PT EPP jika tumpukan sampah masih juga terlihat hingga akhir pekan ini.

"Dinas DLHK harus buat surat peringatan, surat peringatan pertama, itu dari DLHK seharusnya. Dalam ketentuan kan seperti itu," tegas Roni.

Pemko Pekanbaru berharap PT EPP dapat memenuhi komitmennya untuk menyelesaikan pengangkutan sampah tepat waktu. Dengan sinergi antara DLHK dan pihak pengelola, diharapkan permasalahan sampah di Kota Pekanbaru dapat segera teratasi dan pelayanan kebersihan kembali berjalan normal. (rp.ind/*)

Editor: Indra Kurniawan

Tags : sampah menumpuk, pekanbaru, pj walikota roni rakhmat tegur pengella sampah, pt esa prakarsa pratama, pt epp, sampah menumpuk menggunung,