PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Perusahaan pabrik kelapa sawit [PKS] PT Mustika Agung Sawit Gemilang [MASG] juga merupakan tempat pelatihan bagi karyawan untuk menjadi warga negara yang baik. Selain tempat bekerja orang-orang yang memiliki skill, para karyawan juga dibekali pengetahuan tatatertib, disiplin, bertanggungjawab dan menjadi warga negara yang mampu memiliki fisik mental yang baik.
H Zulfikar, Direktur PT MASG dalam bincang-bincangnya, Kamis [19/8/2020] tadi ini banyak memaparkan tentang sosialisasi perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan buah sawit beroperasi di Desa Semelinang Darat, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu [Inhu], Riau itu, baik dari Corporate Social Responsibility (CSR), kepedulian lingkungan hingga menerapkan sistim karyawan menjadi warga negara yang baik.
Standar Operasional Prosedur [SOP] perusahaan salah satunya menerapkan karyawan menjadi warga negara yang baik. Baik itu bebas dari narkoba, minuman keras dan mencerdaskan karyawan dibidang skill nya masing-masing. Ini guna untuk mengurangi kecelakaan kerja," kata Zulfikar membuka pembicaraan dalam bincang-bincangnya pagi tadi.
Ada ribuan yang mendaftar, tapi perusahaan hanya bisa menampung sekitar 150 tenaga kerja saja. Setiap karyawan sebelum bekerja di perusahaan dilatih untuk tertib, "kita bawa pada tempat pelatihan di Kodim 0313 Kampar dan selama dua minggu pelatihan tatatertib mereka peroleh disana," ungkapnya.
Perusahaan MASG merupakan tempat pelatihan untuk menjadi warga negara yang baik, maksudnya selain menuntut ilmu yang paling penting juga tatatertib, para karyawan juga dibekali pengetahuan dalam menghadapi kerja sesuai SOP dan yang paling penting tentunya menjadi warga negara yang mempunyai tanggungjawab terhadap bangsa dan negara ini. “Jadi, saya sering mengatakan, kalau ingin melihat warga negara yang baik, dapat bekerja di MASG, ini demi keselamatan mereka saat bekerja,” kata Zulfikar, tetapi dalam perjalanannya ada juga karyawan yang tak mampu menghadapi selama pelatihan dan berakhir mengundurkan diri, mereka menyesal dikemudian hari.
Dalam sosialisasi dan pelatihan ini, karyawan diuji pengetahuan dan tatatertib. Zulfikar selalu bertanya pada karyawannya tentang apakah bersedia menjalani masa uji test. Para karyawan menjawab dengan benar dan yakin, baik soal Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, Direktur PT MASG ini juga menguji pengetahuan tentang Pancasila, dan juga bisa dijawab dengan benar sila-sila Pancasila.
Zulfikar menyampaikan apresiasi terhadap pengetahuan karyawan mulai proses pelamaran hingga bekerja [terdiri dari pendidikan SMA hingga Sarjana]. “Empat Pilar utamanya sudah mantap, dasar-dasar pengetahuan sebagai warga negara ini sudah baik. Selain itu perusahaan juga tetap memeriksa kesehatan karyawan uji swab test kemarin itu, Alhamdullilah semua negatif,” paparnya.
Menurutnya dengan pengetahuan tentang Empat Pilar di lingkungan perusahaan, Zulfikar menegaskan anggapan yang salah tentang perusahaan selalu dinilai negatif yang ada ditengah masyarakat kita dan itu semua tidak terbukti. '“Kalau ada yang mengatakan hati-hati terhadap pabrik, maka terbukti bahwa itu tidak benar. Anggapan itu muncul karena mereka tidak pernah datang ke sini, mungkin juga tidak memiliki penghasilan tetap. Pabrik adalah tempat pelatihan untuk menjadi warga negara yang baik. Sebab, di pabrik selain bisa menuntut ilmu dan menimba pengalaman,” paparnya.
“Jadi bekerja di MASG selain mendapatkan ilmu juga tetap tidak mengeyampingkan tatatertib. Saya memberikan apresiasi. Ternyata memang pabrik bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Karena itu jangan membuat kesimpulan yang salah terhadap usaha ini,” sambungnya.
Zulfikar mengakui lebih sering di pabrik untuk melakukan sosialisasi pengetahuan Empat Pilar, selain memberikan bekal kepada karyawan juga bagaimana menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab kepada bangsa dan negara. Pabrik kita menjadi tempat untuk mencetak karyawan-karyawan yang handal baik dimasa depan. “Coba bayangkan, bekerja dipabrik bila karyawan lengah sedikit saja bisa fatal akibatnya. Boleh dibilang, pabrik bisa mencetak orang-orang yang bertanggungjawab kepada Tuhan, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga bila mendapatkan amanah dan diberikan tanggungjawab, maka dia akan menjalankannya dengan baik,” katanya.
Zulfikar juga menambahkan pabrik dikelola bukan secara sukarela, mandiri, dan swadaya. “Namun di tengah keterbatasan keuangan, saya pikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan pemerintah juga harus memperhatikan lapangan kerja ini. Saya kira pemerintah harus memberikan lebih banyak perhatian dan kelangsungan kepada pabrik sebagai tempat usaha,” pungkasnya. (rp.sdp/*)
Tags : Zulfikar, Direktur PT MASG Inhu, sosialisasi empat pilar, pelatihan Karyawan, pendidikan warga negara,