Agama   2025/08/22 17:43 WIB

Platform Umroh Perlu Dibangun Agar Jemaah Bisa Lakukan Penyesuaian, Asosiasi: Jangan Sampai Nusuk Langsung Diakses Warga

Platform Umroh Perlu Dibangun Agar Jemaah Bisa Lakukan Penyesuaian, Asosiasi: Jangan Sampai Nusuk Langsung Diakses Warga

Sejumlah Jamaah mengaku belum berani Umroh sendiri lewat aplikasi Nusuk Umroh.

AGAMA - Keberadaan Platform Nusuk yang dikembangkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menjadi perhatian serius bagi industri travel haji dan umroh di Indonesia.

Ketua Harian Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umroh (Forum SATHU), Artha Hani mendesak pemerintah Indonesia untuk membangun platform digital serupa sebagai pintu masuk bagi layanan tersebut.

"Jadi Nusuk ini satu portal (platform) besar yang memang sudah disiapkan, disediakan oleh Kerajaan Saudi untuk memfasilitasi berbagai kepentingan terkait dengan banyak hal lah. Baik urusan haji, urusan umroh, dan lain-lainnya. Termasuk fasilitas-fasilitas yang ada di kedua kota itu (Makkah dan Madinah)," kata Artha, Jumat (22/8).

Menurut Artha, keberadaan Nusuk terbilang wajar. Dia menilai Nusuk sebagai kebutuhan bagi Arab Saudi dalam melayani jutaan jamaah umroh dan haji.

Fasilitas pelayanan tersebut dibutuhkan oleh Arab Saudi untuk mengatur dan memastikan segala keperluan, fasilitas dan layanan bagi jamaah benar-benar bisa dikelola secara baik. 

Menurut dia, masalah terjadi jika aplikasi tersebut langsung diakses oleh masyarakat Indonesia tanpa melewati regulasi yang ada.  

ia menyarankan, pemerintah harus memiliki portal digital sendiri. 

"Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana mengatur supaya Nusuk masuk ke Indonesia ini bisa tetap mengikuti perkembangan yang ada di Indonesia, regulasi yang ada di Indonesia, dan kondisi yang ada di Indonesia, sehingga (Nusuk) semestinya berhubungan dengan portal yang sama, yang serupa yang ada di Indonesia, sehingga memang Indonesia harus punya portal semacam Nusuk, sehingga mereka bisa saling connect," jelas dia.

Dengan adanya platform nasional serupa, Artha berharap akses Nusuk bisa lebih terkontrol sehingga tidak langsung masuk ke setiap individu warga Indonesia. Ia menekankan bahwa portal serupa Nusuk penting untuk melindungi ekosistem industri dalam negeri. 

"Jadi jangan (Nusuk) langsung bypass masuk ke sini, kemudian mengacak-acak industri yang ada di sini, sehingga warga negara kita bisa langsung berhubungan bebas dengan Nusuk, sehingga apapun kondisi yang terjadi di sana ya terima aja apa adanya, kami sebagai pelaku usaha juga harus bersaing dan tidak setara lagi dengan Nusuk, Nusuk dengan kemampuannya dengan kebesarannya tentu kita (PPIU dan PIHK) akan dilibas," jelasnya.

Forum SATHU juga khawatir akan perlindungan jamaah umroh jika langsung menggunakan Nusuk sendiri.

Bagaimana jika jamaah umroh tidak terlayani dengan baik, terlantar dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan jika mereka umroh langsung melalui Nusuk.

Artha menyimpulkan, dengan adanya portal nasional semacam Nusuk di Indonesia dan undang-undang yang ada, maka dapat tetap mengamankan jamaah dan para pelaku usaha di Tanah Air. 

"Kalau semua dikoordinir di Indonesia, difasilitasi, di-manage secara baik oleh portal Indonesia, maka sesuai undang-undang yang ada di Indonesia, sehingga undang-undang yang selama ini mengamankan jamaah dan mengamankan para pelaku usaha itu tetap terproteksi dengan sebagaimana mestinya," ujar dia. 

Sejumlah jamaah mengaku lebih tenang melaksanakan umroh bersama Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) / travel dibanding umroh sendiri lewat aplikasi Nusuk Umrah.

Jamaah umroh mengaku tidak berani jika harus berangkat umroh sendiri.

Jamaah yang baru saja umroh, Sri Handayani mengatakan bahwa sudah mengetahui ada aplikasi Nusuk Umroh. Tapi tidak cukup berani melaksanakan umroh tanpa difasilitasi PPIU.

 "Saya baru saja pulang umroh di bulan Agustus ini, bagi saya lebih tenang umroh bersama travel umroh atau PPIU karena sudah ada yang mengurus segala macamnya," kata Sri Handayani.

Ia mengaku, jika ditanya apakah berani umroh sendiri lewat apilkasi Nusuk Umroh, jawabnya untuk saat ini tidak berani. Berangkat ke Arab Saudi sendirian dan berinteraksi dengan orang Saudi, pasti terkendala dalam bahasa.

"Saya tidak bisa bahasa Arab, mungkin kalau umroh lewat aplikasi Nusuk Umroh, saya akan kesulitan komunikasi dengan orang Arab," ujarnya. 

Jamaah lainnya, Hidayat,  mengatakan jika punya rezeki ingin melaksanakan umrah bersama keluarga. Namun lebih memilih umroh bersama PPIU daripada lewat aplikasi Nusuk Umroh.

"Kalau lewat PPIU, umrohnya tenang karena ada yang membimbing, memfasilitasi dan yang terpenting ada orang Indonesia yang bisa saya tanya jika saya tidak paham sesuatu," ujar Hidayat.

Ia menambahkan, seandainya umroh lewat aplikasi Nusuk Umroh, tentu tidak bisa leluasa bertanya jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan. Sebab pastinya terkendala bahasa karena tidak bisa bahasa Arab untuk berinteraksi dengan orang Arab.

Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi meluncurkan layanan Nusuk Umroh pada Rabu (20/8/2025).

Melalui aplikasi ini jamaah umroh asing bisa mengajukan visa umroh dan memesan layanan secara online tanpa perantara.

Platform Nusuk Umrah, tersedia di https://umrah.nusuk.sa/, bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperkaya pengalaman jamaah, dikutip dari laman Saudi Gazette, Kamis (21/8).

Nusuk Umroh merupakan opsi baru yang melengkapi saluran yang sudah ada seperti agen terdaftar. Layanan ini memungkinkan pengguna menyesuaikan perjalanan mereka dengan memilih paket terintegrasi atau memesan layanan individu seperti visa, akomodasi, transportasi, dan tur.

Platform ini dilengkapi dengan antarmuka pengguna yang ramah, mendukung tujuh bahasa, terintegrasi dengan sistem pemerintah, dan menawarkan berbagai opsi pembayaran untuk pengalaman digital yang lancar.

Peluncuran layanan ini merupakan bagian dari upaya kementerian mencapai tujuan Saudi Vision 2030 dengan menampung lebih banyak jamaah dan menyediakan layanan berkualitas tinggi dan nyaman yang memperkaya perjalanan haji jamaah.

Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi meluncurkan layanan Nusuk Umroh pada Rabu 20 Agustus 2025. Ini memungkinkan jamaah umroh asing untuk mengajukan visa umroh dan memesan layanan secara online tanpa perantara.

Platform Nusuk Umroh, tersedia di https://umrah.nusuk.sa/, bertujuan meningkatkan kualitas layanan dan memperkaya pengalaman jamaah, dikutip dari laman Saudi Gazette, Kamis (21/8).

Nusuk Umroh merupakan opsi baru yang melengkapi saluran yang sudah ada seperti agen terdaftar. Layanan ini memungkinkan pengguna menyesuaikan perjalanan mereka dengan memilih paket terintegrasi atau memesan layanan individu seperti visa, akomodasi, transportasi, dan tur.

Platform ini dilengkapi dengan antarmuka pengguna yang ramah, mendukung tujuh bahasa, terintegrasi dengan sistem pemerintah, dan menawarkan berbagai opsi pembayaran untuk pengalaman digital yang lancar.

Peluncuran layanan ini merupakan bagian dari upaya kementerian mencapai tujuan Saudi Vision 2030 dengan menampung lebih banyak jamaah dan menyediakan layanan berkualitas tinggi dan nyaman yang memperkaya perjalanan haji jamaah.

Sementara Arab Saudi khususnya Otoritas Umum untuk Pengelolaan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengumumkan bahwa total 60.245.635 orang mengunjungi Dua Masjid Suci selama bulan Muharram dalam tahun Hijriyah 1447, didukung oleh jaringan layanan terintegrasi yang disediakan oleh otoritas dan lembaga-lembaga terkait untuk melayani jamaah haji dan jamaah sholat.

Otoritas tersebut melaporkan bahwa Masjidil Haram di Makkah menyambut 27.531.599 jamaah, termasuk 47.823 orang yang beribadah di area Hateem di Hijr Ismail. Jumlah jamaah umroh mencapai 7.857.270.

Di Masjid Nabawi di Madinah, jumlah total jamaah mencapai 21.576.200, termasuk 1.122.368 orang yang beribadah di Al-Rawdah Al-Sharifah. Sementara itu, 2.110.375 orang mengunjungi untuk bersilaturahmi dengan Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya.

Pihak berwenang menekankan bahwa mereka berkomitmen untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi guna memastikan kenyamanan, ketenangan, dan kemudahan bagi jamaah, jamaah haji, dan pengunjung, sesuai dengan arahan kepemimpinan Arab Saudi.

Mereka juga menegaskan kembali upaya mereka untuk menghilangkan hambatan dan meningkatkan layanan di Dua Masjid Suci. (*)

Tags : nusuk platform, nusuk, pemerintah diminta bangun platform umroh, haji mandiri, umroh mandiri, jamaah umroh, travel umroh, travel umroh di indonesia, umroh, kabah, nusuk, aplikasi nusuk, platform nusuk,