PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Plt Gubernur Riau, Edy Natar Nasution mengambil tindakan tegas dalam upaya meningkatkan produksi padi di Provinsi Riau.
"Untuk meningkatkan produksi padi, pemerintah jalankan program untuk penyediaan pangan."
"Karena ini merupakan gerakan daerah, maka kita meluncurkan program ekstra yang langsung kita mulai dari sekarang, dengan target sasaran dengan harapan mulai menampakkan hasil berupa peningkatan produksi padi pada tahun 2024 dan juga berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya," kata Plt Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, usai melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Jakarta, Rabu (8/11).
Edy Natar mengumumkan peluncuran 'Gerakan Daerah' untuk meningkatkan produksi padi dan penyediaan pangan di Riau.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produksi beras di Riau sekitar 213 ribu ton, yang hanya mencukupi sekitar 25 persen dari kebutuhan beras sendiri.
Namun, target di akhir periode RPJMD tahun 2024 adalah mencapai 50 persen dari kebutuhan sendiri.
Meski menjadi tantangan besar, Edy Natar Nasution menyatakan, langkah-langkah cepat harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dengan sisa waktu ini, memang sulit bagi kita mencapai target sasaran sebesar itu, namun demikian, justru kita harus bertindak cepat dengan melaksanakan program ekstra, terutama dalam bentuk gerakan daerah secara bersama-sama," sebutnya.
Edy Natar Nasution mengidentifikasi keterbatasan infrastruktur pertanian sebagai akar permasalahan. Salah satu kendala utama adalah kurangnya sistem irigasi yang memadai.
Ketersediaan air menjadi faktor kunci dalam menjaga produksi padi, terutama dengan skenario peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Padi. Namun, saat ini, sistem irigasi di Provinsi Riau hanya berfungsi sekitar 30 persen dengan baik.
Untuk mengatasi masalah ini, Edy Natar Nasution berencana bekerjasama dengan kabupaten dan kota di Riau, terutama yang merupakan pusat produksi padi.
"Karakteristik sawah di provinsi riau memang agak berbeda dengan provinsi lain. Banyak yang tersebar dengan berbagai luasan tertentu. Maka penanganan irigasinya tentu juga spesifik dan berbeda jika dibandingkan dengan kawasan dalam bentuk hamparan sentra yang luas," tuturnya.
"Kita akan menggarap dan menerapkan pembangunan sumber air tanah dalam melalui irigasi perpompaan dan juga irigasi permukaan di berbagai klaster padi termasuk sistem irigasi perpipaan di beberapa tempat, tergantung kebutuhan pada sawah tersebut," bebernya.
Edy Natar Nasution juga telah menginstruksikan Sekdaprov Riau dan unit-unit terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah pengembangan model irigasi ini dan mengalokasikan anggaran yang diperlukan mulai tahun 2024.
Selain itu, ia menegaskan bahwa program ekstra ini akan melibatkan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat, TNI-Polri. Korem 031/WB juga akan turut membantu dalam Gerakan Daerah ini.
Selain fokus pada irigasi, Provinsi Riau akan menggarap potensi padi ladang atau padi gogo untuk memperkuat program ini.
"Urusan pangan merupakan urusan yang tidak main-main karena merupakan hajat hidup orang banyak. Kita harus mengurangi ketergantungan pasokan beras dari provinsi lain," tegasnya.
"Supaya dapat segera mandiri pangan fokus dan bergerak bersama-sama. Kami memprioritaskan pembangunan pertanian guna mencapai target produksi tersebut," pungkasnya. (*)
Tags : pangan, tingkatkan produksi padi, riau, plt gubri edy natar nasution jalankan program tingkatkan produksi padi,