Nasional   2024/10/20 15:42 WIB

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Dilantik Jadi Presiden dan Wapres Indonesia

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Dilantik Jadi Presiden dan Wapres Indonesia
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Dilantik Jadi Presiden dan Wapres Indonesia.

JAKARTA - Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Jakarta, Minggu (20/10).

Pada 24 April 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024.

Penetapan tersebut tertuang dalam Berita Acara Nomor 252/PL.01.9-BA/05/2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.

Prabowo-Gibran berhasil meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.

Apa jadwal acara pelantikan?

Agenda pelantikan dibuka oleh Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. 

Selanjutnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah dan janji sebagai presiden dan wakil presiden sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Prabowo mengucapkan: “Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”.

Gibran mengucapkan: "Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.”

Prabowo dan Gibran lantas menandatangani berita acara pelantikan.

Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Prabowo dan Gibran kemudian bertukar tempat duduk.

Acara dilanjutkan dengan pidato pertama presiden ke-8 Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Selain disaksikan oleh anggota DPR RI, DPD RI, para pejabat tamu undangan, serta masyarakat tanah air, kegiatan itu pun disaksikan oleh tamu kenegaraan dari negara-negara sahabat.

Apa isi pidato Prabowo?

Dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen, Prabowo membahas beragam hal, mulai dari korupsi, kemiskinan, swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi komoditas, hingga Palestina.

Korupsi

"Saudara-saudara sekalian, marilah kita berani mawas diri, marilah kita berani menatap wajah kita sendiri, dan mari kita berani memperbaiki diri kita sendiri, marilah kita berani mengoreksi diri kita sendiri. Saudara-saudara sekalian, kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, korupsi di negara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita, dan masa depan anak-anak kita, dan cucu-cucu kita."

"Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita. Penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah, di semua tingkatan, di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik. Janganlah kita takut untuk melihat realita ini."

"Saya sudah katakan kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem, dengan penegakan hukum yang tegas, dengan digitalisasi. Insya Allah kita akan kurangi korupsi secara signifikan. Tapi ini harus kita lakukan."

"Seluruh unsur pimpinan harus memberi contoh. Ing ngarso sung tulodo. Saudara-saudara sekalian, ada pepatah yang mengatakan, kalau ikan menjadi busuk, busuknya mulai dari kepala."

"Semua pejabat dari semua eselon dan semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan kepimpinan pemerintahan yang sebersih-bersihnya. Mulai dengan contoh dari atas dan setelah itu penegakan hukum yang tegas dan keras." 

Kemiskinan

"Kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan. Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi. Terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah."

"Saudara-saudara sekalian, kita sebagai pemimpin politik, jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya. Kita merasa bangga bahwa kita diterima di kalangan G20."

"Kita merasa bangga bahwa kita disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia. Tapi, apakah kita sungguh-sungguh paham? Apakah kita sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita? Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi? Banyak rakyat kita yang tidak dapat pekerjaan yang baik. Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus."

Swasembada pangan

"Saudara-saudara sekalian, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar."

"Dalam krisis, dalam keadaan genting, tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu, tidak ada jalan lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan. Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia."

"Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya. Saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia."

Swasembada energi

"Saudara-saudara sekalian, kita juga harus swasembada energi. Dalam keadaan ketegangan, dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Negara-negara lain harus memikirkan kepentingan mereka sendiri."

"Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan kita dapat sumber energi dari negara lain. Karena itu, kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi."

"Tanaman-tanaman yang membuat kita bisa tidak tergantung bangsa lain. Tanaman-tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin. Kita juga punya tanaman-tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, jagung, dan lain-lain."

"Kita juga punya energi bawah tanah geotermal yang cukup. Kita punya batubara yang sangat banyak. Kita punya energi dari air yang sangat besar."

"Saudara-saudara sekalian, pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi."

Subdisi bantuan

"Saudara-saudara sekalian, juga semua subsidi bantuan kepada rakyat kita yang masih dalam keadaan susah, harus kita yakin subsidi-subsidi itu sampai kepada mereka yang butuhkan."

"Kita harus berani meneliti, dan kalau perlu kita ubah subsidi itu, harus kepada langsung keluarga-keluarga yang membutuhkan itu. Dengan teknologi digital, kita akan mampu sampai subsidi itu sampai ke setiap keluarga yang membutuhkan."

"Tidak boleh aliran-aliran bantuan itu tidak sampai ke mereka yang butuh itu. Saudara-saudara, anak-anak kita semua harus bisa makan bergizi minimal satu kali sehari. Dan itu akan kita lakukan dan itu bisa kita lakukan, saudara-saudara."

Hilirisasi komoditas

"Menjamin melindungi mereka yang paling lemah untuk mencapai kesejahteraan sejati, kemakmuran yang sebenarnya kita harus melakukan hilirisasi kepada semua komoditas yang kita miliki."

"Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita, sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia."

"Kita ingin menjadi sahabat semua negara tapi kita punya prinsip prinsip. Kita adalah prinsip antipenjajahan karena kita pernah mengalami penjajahan. Kita antipenindasan karena kita pernah ditindas. Kita antirasialisme. Kita antiapartheid karena kita pernah mengalami apartheid waktu kita dijajah. Kita bahkan digolongkan lebih rendah dari anjing.

"Karena itu kita punya prinsip kita harus solider. Kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina".
Apa acara sesudah pelantikan?

Acara pelantikan presiden akan dilanjutkan dengan pesta rakyat yang digelar di Jakarta mulai dari kawasan Senayan, FX Sudirman, hingga Monumen Nasional (Monas).

Masyarakat bisa menyaksikan aneka pertunjukan sambil menyambut presiden dan wakil presiden yang baru.

Setidaknya, ada 13 titik panggung pesta rakyat yang telah disiapkan ketika hari pelantikan Prabowo-Gibran.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, panggung rakyat itu digelar mulai pukul 08.00-16.00 WIB untuk menggantikan kegiatan car free day (CFD) yang ditiadakan.

"Ada 13 titik Panggung Rakyat di sepanjang jalan Jendral Sudirman, tepatnya dari Fx Sudirman sampai Patung Kuda," kata Syarifin kepada Kompas.com.

Berdasarkan keterangan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, sebaran 13 titik lokasi panggung sebagai berikut:

    Titik 1 Panggung Sumatera : Depan Gedung BRI
    Titik 2 Panggung Kalimantan : Depan Mid Plaza
    Titik 3 Panggung Sulawesi : Depan Gedung BNI Tower
    Titik 4 Panggung Nusantara : Depan Gedung Plaza Indonesia (Bundaran HI)
    Titik 5 Panggung Jawa : Depan Gedung Sarinah
    Titik 6 Panggung Papua : Bundaran Patung Kuda
    Titik 7 Panggung Merah Putih :Taman Pandang Istana Merdeka
    Titik 8 Panggung Rakyat : Depan Hotel Mandarin Oriental
    Titik 9 Panggung Rakyat : Depan Darma Intiland
    Titik 10 Panggung Rakyat : Depan Gedung Jaya
    Titik 11 Panggung Rakyat : Area Chillax
    Titik 12 Panggung Rakyat : Pintu 6 Gelora Bung Karno
    Titik 13 Panggung Rakyat : Depan FX Sudirman

Apa respons warga?

Sejak pagi, area sekitar Bundaran Hotel Indonesia di pusat Jakarta sudah dipenuhi warga.

Dua panggung disiapkan di dua sisi bundaran itu agar warga bisa menyaksikan bersama siaran langsung pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

Sebagian nampak riuh ketika iring-iringan Presiden Joko Widodo melewati ruas jalan itu untuk terakhir kalinya sekitar pukul 10.00 WIB.

“Saya ingin melihat Presiden Joko Widodo karena 10 tahun kepemimpinannya, ini hari terakhirnya beliau untuk memimpin Indonesia,” ungkap Ceria Yuliani, seorang warga Bekasi.

Dia datang sejak pukul 07.00 WIB bersama anaknya yang berusia sekitar tujuh tahun menggunakan KRL.

"Ketika melihat Pak Jokowi, ada rasa haru sedikit, tapi ya senang saja karena ada Pak Prabowo yang akan memimpin Indonesia lima tahun ke depan,” tambahnya.

Kendati Prabowo memiliki rekam jejak yang kelam di masa lalu, Ceria meyakini bahwa "orang bisa berubah".

"Kita lihat lima tahun ke depan, kalau memang tidak bagus [menjadi presiden] dan mencalonkan lagi, ya tidak usah dipilih lagi," cetusnya.

Sementara di panggung lainnya, Halimah, warga Tangerang berusia 54 tahun yang sejak 2014 mendukung Prabowo, terlihat bersorak haru ketika melihat momen Prabowo dilantik menjadi presiden dari layar besar yang disediakan.

“Saya dari tahun 2014 sampai 2019 tetap [pilih] Prabowo [tapi] enggak menang. Hari ini, 2024 menang, Alhamdulillah saya nyolok Pak Prabowo juga.”

Halimah mengaku juga menyukai sosok Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden, “Saya pengen anak muda yang memimpin, jangan orang tua terus, ganti yang anak muda biar ada prestasinya ke depannya.”

Pengecualian untuk Prabowo yang menurutnya menjadi kombinasi yang baik.

Ceria dan Halimah mengaku terpincut program makan gratis yang diutarakan Prabowo-gibran pada masa kampanye pilpres lalu.

“Saya melihat program Pak Prabowo lebih masuk akal ketimbang calon presiden lainnya kala itu,” jelas Ceria.

Sementara itu, massa gabungan dari kelompok sipil melangsungkan aksi protes bertepatan dengan pelantikan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia

Peserta aksi menempelkan poster protes di badan mereka dan menaiki MRT sepanjang Stasiun Lebak Bulus menuju Dukuh Atas.

Beberapa di antara mengkritik pelbagai kebijakan pada era Jokowi-Maruf dan pemerintah yang akan datang Prabowo-Gibran.

"Kami adalah warga mengkritisi kebijakan pemerintah Jokowi dan juga ingin mengkritisi kebijakan yang nantinya akan diambil oleh pemerintah selanjutnya, yaitu Presiden Prabowo Sudianto dan juga Gibran Rakabuming Raka," kata Wana Alamsyah, Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW yang turut dalam aksi protes ini. 

Dia kemudian mengungkapkan bahwa di tengah aksi mereka, anggota polisi merampas poster-poster yang mereka bawa. Dia pun menuding penegak hukum berlaku standar ganda terhadap mereka yang menyampaikan ekspresinya.

"Bagi kami, apa yang tadi kami lakukan yang kemudian direpresi oleh penegak hukum, polisi, itu merupakan suatu bentuk ekspresi," kata Wana.

"Kalau kita lihat sekarang semua orang ekspresinya adalah merayakan pemerintahan Prabowo. Tapi ketika kami ingin merayakan juga terhadap kritik-kritik yang setelah kami sampaikan itu malah direpresi," ujarnya kemudian.

Menurutnya, polisitidak memiliki argumentasi kuat untuk mengambil sejumlah perangkat-perangkat aksi yang kami bawa. (*)

Tags : Joko Widodo, Politik, Prabowo Subianto, Pilpres 2024, Indonesia,