Headline Agama   2021/01/17 16:26 WIB

Prancis Tutup Sembilan Masjid, Untuk Melawan 'Ekstremisme Islam'

Prancis Tutup Sembilan Masjid, Untuk Melawan 'Ekstremisme Islam'

AGAMA - Prancis dilaporkan telah menutup sembilan masjid di bawah kampanye nasional melawan ekstremisme Islam. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, melalui akun Twitter-nya pada Jumat (15/1) lalu.

"Sejalan dengan perintah dari presiden dan perdana menteri Prancis, kami mengambil langkah tegas melawan separatisme Islam. Dari 18 tempat ibadah di bawah pengawasan khusus, sembilan telah ditutup atas permintaan saya," kata Darmanin, dilansir di Ani News, Ahad (17/1).

Menurut surat kabar Figaro, tiga fasilitas ibadah yang ditutup itu berlokasi di departemen Seine-Saint-Denis di dekat Paris. Prancis sendiri telah mengintensifkan kampanye melawan Islamisme setelah insiden pembunuhan seorang guru bernama Samuel Paty pada Oktober lalu. Paty dibunuh dengan cara dipenggal oleh seorang siswa, lantaran menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya pada saat kelas kebebasan berekspresi.

Pada Desember 2020 lalu, pemerintah Prancis juga melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap 76 masjid, 16 di antaranya di wilayah Paris dan 60 lainnya di seluruh Prancis. Sejak Presiden Prancis Emmanuel Macron menjabat, setidaknya 43 masjid telah ditutup dalam tiga tahun terakhir. Prancis merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa. Islam adalah agama terbesar kedua yang dianut di negara itu setelah Katolik.

Prancis telah menutup sembilan tempat ibadah di bawah kampanye nasional melawan ekstremisme Islam. Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin. "Sejalan dengan perintah presiden repubublik dan perdana menteri, kami mengambil langkah tegas melawan sparatisme Islam. Dari 18 tempat ibadah di bawah pengawasan khusus, sembilan telah ditutup atas permintaan saya," tulis Gerald di Twitter miliknya pada Jumat (15/1).

Menurut surat kabar Figaro, tiga fasilitas tertutup terletak di departemen Seine-Saint-Denis dekat Paris. Prancis telah mengintensifkan kampanyenya melawan ekstremisme Islam. Dilansir dari laman ANI News, Ahad (17/1). Hal ini terjadi setelah pembunuhan seorang guru bernama Samuel Paty pada Oktober 2020. Sebelumnya Paty sebagai seorang guru sejarah menunjukan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Sebagaimana diketahui, Prancis merupakan rumah terbesar di Eropa untuk umat Islam dari berbagai kalangan, baik Muslim lokal ataupun pendatang. Berdasarkan survei yang dilakukan statista.com perkiraan orang Prancis terhadap proporsi Muslim yang tinggal di Prancis pada 2018 terungkap bahwa orang Prancis mengira terdapat 28 persen penduduk Prancis yang beragama Islam. Sedangkan proporsi riil populasi Muslim di Prancis berjumlah sembilan persen.

Demikian juga laporan PBB pada 2020, dikutip dari worldpopulationreview.com, populasi Prancis keseluruhan adalah 65.359.116 sedangkan penduduk yang memeluk Islam menurut survei 2016 dari Institut Montaigne, 5,6 persen mengidentifikasi sebagai Muslim. Sedangkan menurut Pew Research Study of Islam in Europe, diperkirakan 8,8 persen populasi Prancis adalah Muslim. Ini lebih tinggi dari perkiraan dari Institut Montaigne, dan akan menjadi persentase tertinggi di Eropa. (*)

Tags : ekstremisme, islam di prancis, muslim prancis, masjid di prancis ditutu,