PEKANBARU - Produk makanan sehat asal Riau meraih sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Hazard Analysis Critical Check Point (HACCP) untuk produk mie instant di tiga varian rasa mie instan OC rasa ayam bawang, kari ayam dan mie goreng.
Founder Organic Center Arsilia Arsyadjuliandi mengatakan Surat Persetujuan Penggunaan Tanda (SPPT) SNI ini diserahkan Badan Standarisasi Nasional (BSN) pada kegiatan Launching Platform Etalase Digital untuk Produk UMKM ber-SNI di Jakarta, Selasa 30 November 2021 kemarin.
"Sertifikat ini didapatkan sebagai pintu awal dalam mewujudkan produk yang bermutu dan berstandar," sebutnya, Rabu (1/12) kemarin.
"Penghargaan dapat meningkatan daya saing di tingkat nasional maupun global."
Dia pun tak lupa mengucapkan terimakasihnya kepada BSN pusat, BSN Riau dan juga pemerintah terkait dalam penerapan SNI produk dan HACCP. Sehingga kami berhasil mendapatkan sertifikat SNI dan HACCP untuk produk olahan Mie Instan, Granola dan Mie Kering.
"Saya berharap sertifikat ini sebagai pintu awal dalam mewujudkan produk yang bermutu dan berstandar," katanya.
"Sehingga akan mampu bersaing dalam tingkat nasional maupun global," sebut Arsilia lagi pada acara launching etalase digital Produk UMKM ber-SNI.
Arsilia berharap BSN dapat terus mendorong dan membantu para UKM binaannya untuk selalu memproduksi produk yang bermutu.
"Melalui peluncuran aplikasi etalase digital hari ini semakin membantu para UMKM dalam akses pasar yang lebih luas."
Tetapi sertifikat SNI dan HACCP Merek asli asal Riau Organic Center (OC) untuk pruduk mie instan 3 varian rasa, mie kering 4 varian rasa serta granola juga 4 varian rasa diperlukan untuk syarat memasarkan produk produk unggulan OC keluar negeri.
"Ini mampu mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dan memperluas jangkauan pasar."
“Terimakasih BSN. Salam bangga menjadi produk lokal yang bersertifikat SNI dan HACCP,” kata Arsilia.
Dalam rangkaian Bulan Mutu Nasional, BSN menyelenggarakan kegiatan Launching Platform Etalase Digital untuk Produk UMKM ber-SNI.
Etalase ini merupakan platform digital yang disediakan BSN sebagai sarana pemasaran bagi produk UMKM ber-SNI sebagai bentuk dukungan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini mengatakan etalase ini juga sebagai bentuk dukungan pemerintah bagi para pelaku UMKM yang telah menghasilkan barang dan jasa dengan memenuhi SNI.
Sehingga dapat mempromosikan produknya yang setiap waktu dapat diakses oleh calon pembeli dalam negeri maupun dari luar negeri.
Sementara itu Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam sambutannya menyampaikan bahwa, penyediaan etalase ini sebagai apresiasi kepada pelaku UMKM dan koperasi yang telah terbukti menjadi penyelamat ekonomi nasional.
Serta telah menghasilkan barang dan jasa dengan memenuhi SNI. Etalase ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mempromosikan produknya.
"Untuk itu dalam rangka meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam mempromosikan produk UMKM maka Badan Standarisasi Nasional melaunching etalase digital produk UMKM ber-SNI," kata Kukuh dalam acara launching etalase digital Produk UMKM ber-SNI.
Pada kegiatan yang diselenggarakan, Selasa 30 November 2021 tersebut, BSN tak hanya meluncurkan Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI.
Tapi sekaligus menyerahkan SPPT SNI kepada 51 UMKM dan juga sertifikat sistem manajemen.
BSN mengucapkan selamat atas diraihnya sertifikat SNI kepada para UMKM.
"Melalui sertifikat SNI ini diharapkan UMKM dapat meningkatkan daya saing produknya baik di tingkat nasional maupun global," kata Kukuh. (rilis)
Tags : Produk Makanan Sehat Asal Riau, Bisnis, Sertifikat SNI dan HACCP,